Republika Online

sumber :-

Republika Online


Stadion Senayan, Pengaruh Luzhniki dari Uni Sovyet

Posted: 21 Dec 2010 09:40 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Indonesia dan Malaysia akan 'saling bunuh' untuk memperebutkan Piala AFF 2010. Laga keduanya berlangsung dua kali di dua stadion berbeda. Di Malaysia, laga akan dilangsungkan di Stadion Bukit Jalil, sementara di Indonesia, akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno.

Mari tengok sejenak soal stadion di kedua negara. Stadion Utama Gelora Bung Karno dibuka pada 1962. Stadion dengan kapasitas sekitar 88 ribu penonton ini punya riwayat 'politik' cukup unik.

Pada tahun 1956 Bung Karno melakukan kunjungan kenegaraan ke Uni Sovyet. Indonesia ketika itu memang relatif dekat dengan negara-negara Blok Timur. Bung Karno sempat berpidato di Stadion Luzhniki, Moskow, di hadapan ratusan ribu warga Moskow.Sovyet, kata Bung Karno saat itu adalah, "Saudara yang jauh di mata tapi dekat di hati."

Pulang dari Sovyet, Bung Karno berkeinginan membangun stadion serupa dengan Luzhniki. Maka dirancanglah stadion ini. Anggaran pembangunannya pun merupakan utang dari Sovyet sebesar 12,5 juta dolar AS yang baru dikucurkan tahun 1958. Kantor berita Rusia, RIA Novosti, dalam artikelnya mengklaim kalau pembangunan Stadion Bung Karno juga melibatkan arsitek Sovyet dan tukang-tukang bangunan dari Sovyet.

Lepas dari Orde Lama, nama stadion ini diubah menjadi Stadion Senayan. Salah satu tujuannya adalah untuk menghilangkan 'bau-bau' Soekarno. Nama Bung Karno akhirnya 'dikembalikan' pada reformasi melalui keputusan presiden.

 

 

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Pemain Timnas Indonesia Diminta Jaga Emosi

Posted: 21 Dec 2010 09:22 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Asisten pelatih timnas Widodo Cahyono Putro berharap Firman Utina dan kawan-kawan bisa menjadi menjaga emosinya saat menghadapi Malaysia pada final Piala AFF 2010 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Minggu (26/12). "Kuncinya pemain harus bisa menjaga emosi. Di sana (Malaysia) provokasi pemain jelas lebih keras," katanya di sela latihan timnas di Lapangan PSSI, Jakarta, Selasa (22/12).

Menurut dia, Malaysia untuk memenangkan pasti akan melalukan berbagai cara. Dengan mampu memprovokasi pemain Indonesia maka akan lebih mudah bagi anak asuh Rajagopal itu untuk melakukan tekanan. Selain dari pemain, kata dia, tekanan juga datang dari ribuan suporter tuan rumah yang dipastikan akan mendukung Norshahrul Idlan Bin Talaha dan kawan-kawan dipartai puncak Piala AFF itu.

"Saya sudah empat kali berhadapan dengan Malaysia. Tekanan dari mereka memang luar biasa. Apalagi mereka bermain di kandang sendiri," kata mantan striker timnas itu.

Ia menjelaskan, pihaknya berharap semua pemain melupakan kemenangan 5-1 atas Malaysia dibabak penyisihan lalu. Malaysia yang dihadapi difinal jelas beda kondisi saat Timnas Merah Putih kalahkan. Bermain di kandang sendiri, Malaysia dipastikan akan bermain habis-habisan. Apalagi gelar juara Piala AFF 2010 belum pernah diraih. Untuk itu, mantan pelatih Persela itu mengimbau anak asuhnya bermain maksimal.

Sementara itu, kapten timnas Firman Utina mengaku, kunci untuk bisa bermain bagus saat difinal adalah menyiapkan mental. Jika mampu menyiapkan mental bertandingan yang bagus pihaknya yakin mampu memberikan yang terbaik. "Ini laga final pertama. Jadi mental harus disiapkan dengan bagus. Apalagi kita harus bertanding di kandang lawan," katanya saat dikonfirmasi.

Timnas Indonesia sesuai dengan jadwal akan berangkat ke Malaysia, Jumat (24/12) dengan menggunakan pesawat 'carter' dan bertanding dua hari berikutkannya. Sedangkan pertandingan final kedua dilakukan di Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (29/12).

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan