Republika Online

sumber :-

Republika Online


Tantowi/Liliyana Persembahkan Gelar Super Series Pertama Tahun Ini

Posted: 01 May 2011 04:46 AM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir menjuarai  India Terbuka 2011 sekaligus mempersembahkan gelar Super Series pertama untuk Indonesia tahun ini. Pasangan campuran andalan Pelatnas Cipayung itu mengalahkan rekannya, Fran Kurniawan Teng/Pia Zebadiah Bernadeth, 21-18 23-21, di Stadion Siri Fort Indoor, New Delhi, Ahad (1/5).

Pelatih ganda campuran Pelatnas Cipayung, Richard Mainaky, mengatakan, sangat bangga kedua pasangan yang dididiknya berhasil melaju hingga partai puncak. Ia mengatakan, Tantowi/Liliyana dan Fran/Pia berhasil menunjukan permainan yang menjanjikan. "Mereka sudah tampil sesuai dengan pola yang diterapkan di latihan," kata dia, Ahad (1/5).

Duel antara wakil Indonesia tersebut berlangsung dengan ketat dan seimbang. Namun, Tantowi/Liliyana memaksimalkan keunggulan di sisi smes untuk mengamankan game pertama. Memasuki game kedua, Tantowi/Liliyana sepertinya akan mudah untuk menyelesaikan pertandingan.

Pasangan yang diduetkan pada September silam ini berhasil unggul 20-17. Tertinggal di angka kritis, Fran/Pia justru menunjukan ketenangan untuk berbalik unggul 21-20. Namun, Tantowi/Liliyana memeragakan permainan reli untuk mengacaukan pertahanan Fran/Pia. Strategi ini berhasil mendaratkan gelar Super Series pertama bagi pasangan peringkat 15 dunia ini.

Liliyana sebelumnya pernah menjadi rangking satu dunia ketika masih berpasangan dengan Nova Widianto. Keduanya sukses meraih dua gelar juara dunia dan perak Olimpiade 2008 di Beijing. Namun, Liliyana dan Nova harus berpisah setelah gagal merengkuh juara dunia tahun lalu dan Nova pensiun sebagai atlet Pelatnas.

Gelar India Super Series menjadi titel ketiga Tantowi/Liliyana. Tahun lalu, pasangan ini meraih gelar Makau Terbuka dan Indonesia Terbuka Grand Prix Gold. Tantowi/Liliyana dinilai paling berpeluang untuk menembus dominasi Cina dan diharapkan dapat meraih hasil terbaik pada Olimpiade 2012 di London.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Pecatur Cilik Indonesia Belajar di Moskow

Posted: 29 Apr 2011 06:00 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--Muhammad Firmansyah Pratama (12) akrab dipanggil Ancha mendapat dukungan dari Dubes Indonesia di Rusia Hamid Awaludin untuk belajar dan mendapat bimbingan agar mampu mengikuti turnamen catur di Kota Moskow, Rusia. Dubes memberi kesempatan pada bocah kelas 6 SD Islamic School Jakarta itu meraih mimpinya menjadi grandmaster dengan belajar di negeri beruang putih Rusia selama satu bulan, kata Counsellor Pensosbud KBRI Moskow M Aji Surya kepada ANTARA London, Sabtu.

Untuk meraih mimpinya itu, Ancha pada tahun 2010 menghubungi Dubes RI di Moskow, baik melalui email maupun telepon, bahkan, ketika mengetahui Dubes berada di Indonesia, Ancha dan keluarganya bertemu Dubes. Ancha berkirim surat kepada Dubes untuk mengungkapkan niatnya agar bisa belajar catur di Rusia. "Kalau Bapak Duta Besar membawa saya ke Rusia untuk belajar catur, insya Allah tidak akan menyesal," demikian Ancha dalam suratnya kepada Dubes yang akhirnya memberikan kesempatan untuk belajar di Rusia itu.

Dubes Hamid Awaludin menghubungi Federasi Catur Rusia untuk menyampaikan keinginan sang bocah. Sejak kedatangannya di Moskow 10 Maret 2011 Ancha berlatih catur secara intensif di The International School Chess Union di kota Moskow. Ancha menjadi murid Aleksey, seorang grandmaster terkemuka asal Moskow. Selain itu, Ancha juga tetap mengikuti pelajaran di Sekolah Indonesia Moskow melalui media internet.

Di sekolah catur, Ancha mempelajari aneka taktik, varian-varian dan bermacam-macam jenis pembukaan dalam permainan catur. Selain itu, dalam setiap latihan Ancha dan sang pelatih selalu melakukan permainan-permainan catur cepat dalam waktu lima menit untuk melatih berbagai kemungkinan dan antisipasi.

Ancha juga dibebani pekerjaan rumah yang bersifat teori. "Yang saya dalami di sini adalah mengkalkulasi langkah," kata Ancha yang pernah belajar di sekolah catur milik GM Utut Ardianto dan memenangi berbagai pertandingan di Indonesia itu. Setelah sebulan belajar, Ancha dicoba "kedigdayaan" caturnya dalam pertandingan seumurannya yang diadakan oleh Federasi Catur Rusia.

Ancha berhasil membabat lawan-lawannya dan hanya sekali remis. Demikian pula dalam setiap pertandingan simultan yang dilakukan di KBRI Moskow, Ancha selalu memenangkan pertandingan melawan staf KBRI dan mahasiswa Indonesia.

Dalam setiap kesempatan, Dubes Hamid Awaludin memperkenalkan Ancha kepada tamu-tamunya. "Ancha merupakan salah satu bukti hubungan antara masyarakat Indonesia dan Rusia sudah sedemikian dekat. Semoga juara dunia catur muncul dari Indonesia," harapnya.

Sebelum kembali ke Tanah Air (29 April), sang pelatih menyampaikan bahwa Ancha memiliki potensi besar untuk menjadi seorang Grandmaster. "Ancha memiliki potensi dan kemauan untuk maju, namun ia masih harus melatih kesabaran dan memanfaatkan waktu untuk memikirkan langkah-langkah terbaik agar menang di setiap pertandingan," demikian evaluasi yang diberikan pelatih Ancha, Aleksey.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan