Republika Online

sumber :-

Republika Online


Inzaghi Hijrah ke Fiorentina?

Posted: 28 May 2012 01:04 AM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, FLORENCE -- Kebimbangan sedang melanda Filippo Inzaghi. Usai kontrak-nya bersama AC Milan berakhir, pemain yang berjuluk Super Pippo ini digadang-gadang akan hijrah ke Fiorentina. Namun Inzaghi mengisyaratkan, ia bukan hanya berniat untuk melanjutkan karir-nya sebagai pemain sepak bola, tetapi juga sebagai pelatih.
 
Ini tergambar dari kedatangannya ke kota Florence, markas Fiorentina ketika menghadiri sebuah acara amal dan juga mengikuti kursus kepelatihan. "Saya datang untuk menikmati keindahan kota Florence sekaligus mengambil bagian dalam kursus kepelatihan di Coverciano," kata Inzaghi kepada CalcioNews24 seperti dilansir Football Italia.
 
Meski begitu, bukan tidak mungkin ia juga akan terus merumput di lapangan hijau. Agen Inzaghi telah menunjukkan beberapa penawaran dari berbagai klub.

La Viola pun disebut-sebut akan menjadi pelabuhan sang penyerang veteran untuk meneruskan karir sebagai pesepakbola. Namun tawaran itu belum dibahas secara mendalam.
 
"Fiorentina? seperti yang saya jelaskan, Florence adalah kota yang indah. Kita akan melihat apa yang terjadi nanti," ucapnya.
 
Karir Inzaghi bersama AC Milan dimulai pada tahun 2001. Selama 10 musim menjalani pertandingan bersama Milan, musim 2002-2003 bisa dibilang menjadi salah satu musim terbaiknya. Selain membawa Milan menjuarai Liga Champions dan Piala Italia, Inzaghi juga tercatat sebagai pemain pertama yang mampu mencetak tiga gol di Liga Champions.
 
Namun karir gemilangnya harus berakhir di San Siro karena musim ini I Rossonerri melakukan eliminasi beberapa pemain senior. Selain Inzaghi, Gattuso, Seedorf dan Alessandro Nesta dipastikan tidak akan lagi berada di San Siro.
 
Perubahan skuat ini tak lepas dengan kegagalan Milan mempertahankan Scudeto musim ini. Mereka harus merelakan mahkota Serie A berpindah ke tangan Juventus setelah finis di urutan kedua dengan torehan 80 poin, terpaut empat angka dari anak-anak asuh Antonio Conte. 

 
 

FIFA: Pemain Berjilbab Rentan Cedera

Posted: 28 May 2012 12:48 AM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST--Komite Medis Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) merekomendasikan Dewan Asosiasi Sepakbola Internasional (IFAB) untuk mempertimbangkan kajian lanjutan terhadap kostum yang dikenakan pesepakbola berjilbab. Rekomendasi itu dinilai Wakil Presiden FIFA, Pangeran Ali, sebagai langkah kontra produktif.

Rekomendasi itu berawal dari temuan para ahli medis FIFA yang menyebut pesepakbola berjilbab rentan terkena cedera akibat kostum yang dikenakannya. Sebabnya, Kepala Komite Kesehatan FIFA asal Belgia, Michel D'Hooge meminta FIFA untuk segera mengelar pertemuan luar biasa pada  Juli untuk membahas kemungkinan adanya kajian tambahan pada kostum yang dimaksud.

Wakil Presiden FIFA, Pangeran Ali bin al-Hussein dari Yordania merasa terkejut dan terganggu dengan rekomendasi Komite Kesehatan FIFA yang dirilis, Kamis (24/5) kemarin. "Jika memang itu benar, saya akan menerimanya. Tapi saya percaya temuan itu tanpa dasar," paparnya seperti dikutip alarabiya.net, Senin (28/5).

Pangeran Ali, pihak yang getol memperjuangan hak muslimah untuk bermain sepakbola  begitu emosional saat mendengar rekomendasi itu. Menurutnya, komite Media FIFA terlalu konservatif. "Saya begitu terkejut. Kami mencoba untuk melihat masalah ini dengan kepala dingin, dan saya sangat terganggu dengan komentar yang dibuatnya. Saya biasanya tidak terlalu emosional namun masalah ini sangatlah penting," kata dia.

"Ada perempuan yang bertugas di zona peperangan di seluruh dunia. Dan banyak dari mereka yang mengenakan jilbab jadi saya sangat terganggu dengan masalah ini. Padahal yang kami minta adalah hak bagi setiap perempuan untuk diizinkan bermain sepakbola," kata dia.

Pangeran Ali mengharapkan agar permasalah ini juga perlu disikapi dengan hormat layaknya keseriusan FIFA untuk menangani teknologi garis gawang.  "Saya berharap, setidaknya, IFAB akan memungkinkan evaluasi yang tepat. Yang penting, para pemain akan diizinkan untuk bermain di lapangan. Jika memang komite medis dan FIFA ingin memantau lebih lanjut, silahkan lakukan," kata dia.

Pangeran Ali mengatakan lembaga independen dan desainer dari Belanda dan Kanada telah mengajukan bukti ke D'Hooghe dan petugas medis FIFA Jiri Dvorak. Namun, para desainer merasa terkejut dengan apa yang direkomendasikan. "Apa yang sebenarnya dibicarakan D'Hooghe," kata dia.

D'Hooghe, yang  berbicara setelah dua hari konferensi medis FIFA, Kamis (24/5)  mengatakan pihaknya telah menerima beberapa sampel dari sejumlah dokter, termasuk dari negara-negara Muslim. Kesimpulannya, jilbab itu membahayakan para pemain.

"Ketika perempuan berlari dengan cepat, lalu berbenturan dengan pemain lain maka yang terjadi adalah cedera serius pada kepala," ungkapnya.

Ia mengatakan desain seragam Velcro memang lebih aman tetapi masih terdapat sisi lemah yang harus segera diperbaiki. "Jika besok, kami menerima contoh lain, kami akan tes. Kita harus meminimalisir resiko pada leher dan kepala," kata dia.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan