KOMPAS.com - Olahraga

sumber :-

KOMPAS.com - Olahraga


Tontowi/Liliyana Hadapi Kido/Pia

Posted: 14 Jun 2012 03:58 PM PDT

Djarum Indonesia Open 2012

Tontowi/Liliyana Hadapi Kido/Pia

| A. Tjahjo Sasongko | Kamis, 14 Juni 2012 | 22:58 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Harapan utama ganda campuran,  Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir akan menghadapi ganda bersaudara Markis Kido/Pia Zebadiah di perempatfinal Djarum Indonesia Open 2012, Jumat (15/6).

Ganda Tontowi/Liliyana melaju ke perempat final setelah mengalahkan pasangan Thailand Maneepong Jongjit-Savitree Amitrapai 22-20, 21-17 di babak kedua turnamen Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2012 di Jakarta, Kamis.

Permainan Tontowi-Liliyana sempat mengendur di game pertama ketika memimpin 19-14 hingga terkejar oleh pasangan peringkat 21 dunia tersebut yang memaksa mereka bermain "deuce" karena skor 20-20.
    
"Ketika sedang memimpin, kami bermain agak santai. Namun setelah pemain yang unggul terkejar poin banyak oleh lawannya, biasanya agak goyang permainannya. Tapi kami bisa mempertahankan keunggulan kami," kata Liliyana Natsir seperti dikutip Antara.

Sementara Kido/Pia di babak kedua menyingkirkan ganda campuran Fadhilah Irfan/Anggraeni Weni dalam dua game 21-11 21-19 dalam pertandingan di Istora Gelora BUng Karno, Kamis (14/6).
.
"Siapa pun yang maju tidak akan menjadi masalah. Mereka adalah teman kami dan sering latihan bersama. Permainan pasti lebih ketat karena sudah saling tahu gaya permainannya," kata Liliyana.
    
Pasangan ungulan pertama dari China Zhang Nan-Zhao Yunlei akan menjadi salah satu penantang terberat Tontowi-Liliyana di babak final.
    
Namun, pasangan ganda campuran unggulan Indonesia tersebut berharap bisa bertemu dengan pasangan unggulan kedua dari China Xu Chen-Jin Ma sebelum menjajal unggulan pertama.
    
"Mudah-mudahan bisa melawan mereka dan menang, karena bisa menjadi modal yang bagus untuk ke Olimpiade," kata Liliyana yang mentargetkan minimal bisa lolos ke partai puncak turnamen yang mempunyai hadiah total 650.000 dolar AS tersebut.
    
Di Djarum Indonesia Open 2011, pasangan Tontowi-Liliyana gagal meraih gelar juara setelah takluk di tangan Zhang Nan-Zhao Yunlei 22-20, 14-21, 9-21. "Kami akan bekerja lebih keras untuk bisa menjadi juara," kata Liliyana

"Mudah-mudahan bisa melawan mereka dan menang, karena bisa menjadi modal yang bagus untuk ke Olimpiad

Daud Yordan Tak Langsung Hadapi "Mandatory Fight"

Posted: 14 Jun 2012 03:36 PM PDT

SEMARANG, Kompas.com - Juara dunia kelas bulu IBO Daud Yordan tidak langsung menjalani tarung wajib atau mandatory fight untuk pertarungan berikutnya. Demikian pernyataan Manager Project dari Mahkota Promotion, Wahju Prasetyo.

"Pertarungan berikutnya bagi Daud Yordan masih bersifat pilihan atau choice," kata Wahju ketika dihubungi dari Semarang, Kamis (14/6/2012).

Menurut dia, berdasarkan peraturan dari IBO, disebutkan kalau sudah tiga kali menjalani pertarungan pilihan baru menjalani tarung wajib. "Kalau tidak salah dalam setahun harus ada tarung wajibnya," katanya.

Namun, kata dia, Daud masih akan menjalani pertarungan pilihan sebanyak tiga kali, kemudian baru menjalani tarung wajib. "Mungkin semester kedua 2013, Daud Yordan baru menjalani mandatory fight," katanya.

Daud, petinju Sasana Kayong Utara, merebut gelar juara dunia kelas bulu IBO yang lowong setelah menang KO ronde kedua atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012. Dengan keberhasilan ini rekor bertarung Daud menjadi 29 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan dua kali kalah (kalah dari Calestino Caballero/Panama dan Chris John).

Ketika ditanya rencana untuk mementaskan kembali Daud, dia mengatakan, sampai kini belum ada rencana. Ia mengakui, memang sebelumnya ada rencana untuk mementaskan Daud di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 25 Juli 2012, tetapi akhirnya tidak jadi dilaksanakan karena pemerintah daerah setempat belum siap.

Pemerintah daerah setempat, kata dia, semula meminta agar Daud bisa mempertahankan gelar juara dunia di Palangkaraya karena yang bersangkutan dibesarkan di daerah itu semasa masih menggeluti dunia tinju amatir.

"Saya sudah kontak mereka tetapi ternyata belum siap. Kami mengakui untuk mementaskan tinju dunia tidak mudah dan tentunya memerlukan biaya yang besar. Ternyata mereka belum siap," katanya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan