ANTARA - Olahraga

sumber :-

ANTARA - Olahraga


KPSI persilakan Djohar Arifin mengadu ke AFC

Posted: 08 Oct 2012 10:47 AM PDT

Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. (FOTO ANTARA )

Sebenarnya, ada masalah yang lebih serius untuk segera diselesaikan, yaitu masalah organisasi PSSI. Sampai saat ini pun, persoalan yang seharusnya diputuskan JC belum juga dilakukan. Jadi jangan hanya mempersoalkan kop surat."

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Anggota Joint Comittee dari Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI), Joko Driyono mempersilakan Djohar Arifin jika memang akan mengadukan KPSI ke Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) terkait dengan beberapa hal yang dianggap sebagai pelanggaran oleh KPSI.

"Mestinya PSSI jangan bilang 'akan', tapi lakukan saja langsung. Jika memang sudah demikian, maka kita akan jalani prosedur yang diperlukan," ujar Joko Driyono kepada wartawan, Senin malam.

Hal itu dikatakan Joko dalam menanggapi "ancaman" baru yang dikeluarkan oleh ketua umum PSSI Djohar Arifin bahwa pihaknya akan meninjau kelanjutan proses konsolidasi dengan KPSI yang tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani di Kuala Lumpur pada 7 Juni 2012.

"Karena mereka kami anggap melanggar beberapa poin dalam MOU ataupun hasil yang telah disepakati dalam rapat Joint Committee," kata Djohar Arifin di Kantor PSSI, Jakarta, Senin.

Menurut Djohar Arifin Husin, bentuk pelanggaran yang telah dilakukan oleh KPSI adalah penggunaan logo PSSI pada kop surat, lambang Garuda pada kostum pemain yang menyerupai kostum timnas resmi, menyelenggarakan Pelatnas di Malang, dan berniat menyelenggarakan kongres sendiri pada November 2012.

Selain melaporkan kejadian ini kepada tim Task Force AFC, Djohar juga berencana menempuh jalur hukum pidana.

Sesuai catatan kronologisnya, MoU tersebut dibuat atas perintah AFC dan Djohar Arifin sudah menandatangani lebih dulu ketimbang La Nyalla Mattalitti selaku representasi dari KPSI.

Ketika itu, La Nyalla semula menolak menandatangani MoU tersebut, dan Ketua Umum PSSI terpilih melalui Kongres Luar Biasa (KLB) di Ancol tersebut akhirnya bersedia datang ke Kuala Lumpur pada 7 Juni siang ketika semua pihak membujuk dan menunggunya di Kuala Lumpur demi menyelamatkan PSSI dari ancaman sanksi FIFA.

Joko menegaskan, pihaknya tidak akan takut dengan ancaman Djohar Arifin tersebut. Menurut dia, semestinya jika PSSI ingin melaporkan persoalan itu segera saja lakukan tanpa diumumkan ke publik melalui media.

Sementara Pelaksana (acting) Sekjen PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti, Tigorshalom Boboy secara terpisah mengatakan, apa yang dilakukan oleh KPSI selama ini sudah sesuai dengan aturan dan memiliki dasar yang kuat.

"Kami mempersilakan apabila PSSI ingin melaporkan dan menggugatnya. Menurut kami, apa yang dilakukan KPSI selama ini sudah sesuai aturan dan memiliki dasar yang kuat," ungkapnya.

"Kami punya dasar kuat, mulai dari mosi tidak percaya terhadap Djohar Arifin yang dihadiri 452 anggota PSSI sampai KLB di Ancol. Jadi, kami merasa benar dengan apa yang kami lakukan selama ini. Apabila mereka ingin menggugat hanya karena penggunaan kop surat, ya silakan saja, kami tidak takut," tambahnya.

Menurut Tigor, pihaknya sudah terbiasa dengan ancaman PSSI yang akan melaporkan persoalan tersebut. Sebab, lanjut dia, sejak lama Djohar Arifin dan para stafnya di PSSI selalu mengancam para anggotanya yang selama ini berniat meluruskan berbagai persoalan yang dibuat oleh Djohar Arifin sendiri.

"Sebenarnya, ada masalah yang lebih serius untuk segera diselesaikan, yaitu masalah organisasi PSSI. Sampai saat ini pun, persoalan yang seharusnya diputuskan JC belum juga dilakukan. Jadi jangan hanya mempersoalkan kop surat," demikian Tigorshalom Boboy. (ANT132)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Dubes Mustafa: Saudi dukung sepak terjang atlet muslimah

Posted: 08 Oct 2012 10:30 AM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Arab Saudi mendukung sepak terjang atlet perempuan muslim dalam ajang olah raga internasional selama para atlet menggunakan pakaian muslimah saat lomba, kata Duta Besar Arab Saudi Mustafa Ibrahim Bin Al Mubarak di Jakarta, Senin.

"Kerajaan Saudi Arabia telah melibatkan perempuan dalam kegiatannya, termasuk para atlet perempuan untuk mengikuti ajang olahraga apapun, selama menggunakan pakaian muslim dalam olah raga," kata Mustafa kepada wartawan.

Mustafa mengatakan bahwa kaum perempuan adalah sahabat bagi kaum laki-laki di Arab Saudi, sehingga dapat mendukung keikutsertaannya secara penuh dalam berbagai kegiatan.

"Aspek itu tentu mencakup keikutsertaan perempuan, dimana raja telah menetapkan kurikulum dalam olah raga di sekolah yang dapat diikuti oleh anak laki-laki dan perempuan," ujar Mustafa.

Dalam keikutsertaannya pada ajang Olimpiade London 2012 beberapa waktu lalu, Pemerintah Arab Saudi meminta izin kepada pihak penyelenggara olimpiade, agar para atlet muslimah dapat mengikuti ajang olah raga tersebut dengan menggunakan pakaian olah raga muslim.

Menurut Mustafa, apabila permintaan tersebut ditolak oleh pihak penyelenggara, maka Arab Saudi akan menarik atletnya untuk menghikuti perhelatan olahraga bergengsi itu.

"Namun, pemerintah Arab Saudi merasa senang, karena permintaan kami diterima, sehingga para atlet muslimah kami dapat melanjutkan pertandingan," kata Mustafa.

Partisipasi atlet muslim pada ajang Olimpiade London mencapai 3.000 orang dari 10.000 atlet yang berpartisipasi.

Pihak penyelenggara diakui menghargai para atlet muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa dengan menyiapkan hidangan berbuka dan menghentikan pertandingan menjelang magrib selama Olimpiade berlangsung. (S038)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan