KOMPAS.com - Olahraga

sumber :-

KOMPAS.com - Olahraga


Taekwondoin Indonesia Rebut Dua Emas di Korsel

Posted: 30 Oct 2012 03:42 PM PDT

Kejuaraan Taekwondo

Taekwondoin Indonesia Rebut Dua Emas di Korsel

Penulis : Emilius Caesar Alexey | Selasa, 30 Oktober 2012 | 22:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Taekwondoin Indonesia yang dibina  Universal Taekwondo Indonesia Profesional (UTI Pro) berhasil merebut dua emas, tiga perak, dan tiga perunggu pada ajang 7'th Gyeongju Korea Open Internasional Taekwondo Championship di Korea Selatan, 25-30 Oktober 2012.  Dua emas tim UTI Pro dipersembahkan oleh Christina Agung Intan dari Bali di nomor poomsae putri senior dan trio  Jhon Yunior Mandagi (Sulawesi Utara), Daniel Danny Harsono, dan Asep Santoso (Yogyakarta) di nomor beregu putra. "Atlet yang berlaga di Korea Open  adalah binaan pelatih nasional, tanpa pelatih asing. Mereka ditempa di YUTI Trainning Center, di Pantai Indah Kapuk," kata Grand Master Lioe Nam Khiong, pendiri UTI Pro, Selasa (30/10/2012) di Jakarta.  Di Kejuaraan yang sama, PB Taekwondo Indonesia juga mengirim tim yang  merebut tiga emas dan satu perak.  

Editor :

Tjahja Gunawan Diredja

Italia Perlu Waktu yang Lama untuk Kejar Spanyol

Posted: 30 Oct 2012 03:13 PM PDT

KOMPAS.com - Balapan di Sirkuit Phillip Island, Australia, akhir pekan lalu kembali mempertegas bahwa pebalap Italia benar-benar tenggelam saat ini. Jangankan jadi juara, naik podium saja sudah sulit bagi para pebalap "Azzuri".

Kenyataan ini sudah pernah dikritisi oleh legenda MotoGP, Valentino Rossi. "The Doctor" menyebut saat ini Italia sudah tertinggal dari Spanyol, yang mendominasi grand prix. Terakhir, giliran Carlo Pernat yang mengemukakan pandangannya, yang senada dengan pernyataan Rossi.

Kami perlu sebuah usaha serius, meskipun situasinya sedang genting. Semoga kami bisa menghasilkan sesuatu, meskipun perlu waktu bertahun-tahun untuk mencapai level para pebalap Spanyol.

-- Carlo Pernat

"Performa Stoner di sini sangat dominan," ujar Pernat seperti dikutip dari GPOne, Senin (29/10/2012), merujuk penampilan pebalap Australia tersebut yang membuat rekor meraih enam kemenangan secara beruntun di Phillip Island. "Kami sedang kehilangan pebalap tercepat di dunia, seorang pebalap yang begitu hebat di tikungan seperti Giotto."

Pernat pun memuji penampilan pebalap Spanyol, Dani Pedrosa, sepanjang paruh kedua musim ini. Akan tetapi, manajer Pramac Ducati ini mengakui bahwa Pedrosa membuat sebuah "kebodohan" di Phillip Island, yang membuatnya kehilangan peluang untuk bersaing memperebutkan gelar juara dunia akibat kecelakaan di awal lomba.

"Dia pikir bisa menjauh dari Stoner, sehingga dia mendorong terlalu cepat dan ban yang masih dingin membuatnya jatuh. Tetapi dia pantas mendapatkan pujian, karena dia membalap seperti seorang juara dunia selama paruh kedua musim ini."

Pernat juga memuji para pebalap Spanyol yang berpesta di Phillip Island. Pasalnya, dua pebalap "Negeri Matador" itu memastikan diri menjadi juara dunia di GP Australia, di mana Marc Marquez merengkuh gelar juara dunia Moto2 dan Jorge Lorenzo di MotoGP.

"Mereka mendominasi di setiap kategori, dan mereka masih akan memilikinya selama tujuh tahun ke depan... Kami orang Italia, sebaliknya, sudah menyia-nyiakan semua kerja keras yang dilakukan Aprilia, Cagiva dan Gilera. Semua usaha mereka sangat besar. Kami dulu memiliki Sport Production, yang mana merupakan sebuah kategori yang menghasilkan para juara kami baru-baru ini," ujar mantan manajer Loris Capirossi ini.

"FMI, Federasi Motor Italia, mulai bekerja sekarang (menghasilkan pebalap seperti Fenati, Antonelli, Tonnucci, dll), tetapi masih membutuhkan waktu. Kami perlu sebuah usaha serius, meskipun situasinya sedang genting. Semoga kami bisa menghasilkan sesuatu, meskipun perlu waktu bertahun-tahun untuk mencapai level para pebalap Spanyol."

Editor :

Aloysius Gonsaga Angi Ebo

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan