detikcom

sumber :-

detikcom


Kelompok 78: Agum Lebih Baik Mundur daripada Dimundurkan

Posted: 26 Apr 2011 10:24 AM PDT

Rabu, 27/04/2011 00:24 WIB

Kelompok 78: Agum Lebih Baik Mundur daripada Dimundurkan
Meylan Fredy Ismawan - detiksport


Jakarta - Kinerja Ketua Komite Normalisasi (KN), Agum Gumelar, disorot oleh pemilik suara yang tergabung dalam Kelompok 78. Kalau memang sudah tidak mampu melaksanakan tugasnya, Agum diminta mundur saja.

Kelompok 78 menilai Agum memimpin KN dengan gaya otoriter. Padahal, dalam KN, harusnya Agum mengambil keputusan berdasarkan persetujuan bersama dengan anggota lainnya.

"Pak Agum ini tidak mementingkan kepentingan persepakbolaan. Saya melihat Pak Agum lebih mementingkan kepentingannya. Dia model kepemimpinan otoriter. Kita minta (rapat) pleno, kalau lima anggota KN nggak setuju (dengan Agum) disuruh keluar. Ini gimana. Harusnya kan aklamasi, kalau tak tercapai maka voting," ujar anggota Kelompok 78, Wisnu Wardhana, saat dihubungi detikSport lewat sambungan telepon, Selasa (26/4/2011) malam.

"Ini badan kolegial, harus mengambil keputusan bersama, jangan diambil satu-dua orang. Komite itu keputusannya nggak bisa satu-dua orang, tapi keputusan bersama. Nggak boleh otoriter," imbuhnya.

Selain soal gaya kepemimpinan Agum, Wisnu juga menyoroti ketidakmampuan Agum mengakomodir dan memperjuangkan kepentingan para pemilik suara.

"Sama sekali tidak mengakomodir. Padahal, kepentingan pemegang suara selalu berpegang pada statuta FIFA, PSSI, electoral code. Keputusan tertinggi di kongres. Kalau pemegang suara sudah diabaikan oleh Pak Agum, dia pakai aturan mana," lanjut Wisnu.

"Menurut saya belum memperjuangkan. Perjuangan mesti ada hasilnya, dikit-dikit lah. Tapi kok malah tambah masalah baru. Kongres 14 April dianggap meeting, komite pemilihan ndak diakui, komite banding malah diakui. Gimana itu," tanyanya.

Wisnu pun menyimpulkan bahwa Agum sudah tak mampu lagi memimpin Komite Normalisasi. Dia menilai mantan ketua umum PSSI itu tak mampu melaksanakan amanah yang diberikan oleh FIFA dengan baik.

"Pak Agum tak mampu memimpin Komite Normalisasi. Tak kredibel dan tidak kapabel. Tak mampu melaksanakan amanah FIFA. Amanah penyelenggaraan kongres kan harusnya sesuai undang-undang. Kalau orang pintar kan mengakomodir pemegang hak suara," bebernya.

Agar masalah tak makin rumit, Wisnu menyarankan Agum mundur saja dari Komite Normalisasi. Hal ini lebih baik daripada Agum dimundurkan.

"Kita tidak hanya mendesak mundur. Jadi kalau merasa sudah tidak mampu, lebih baik mundur, daripada dimundurkan. Jangan kemudian mengorbankan PSSI, sehingga kongres nggak sukses. Jangan mengorbankan Komite Normalisasi," tutur Wisnu.

"Kalau merasa tidak mampu, ya lebih baik mengundurkan diri. Kalau tak mampu menyukseskan kongres, ya mundur," pungkas dia.

( mfi / krs )

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!


Diskusikan pendapat Anda dengan pembaca lain melalui milis detiksport@yahoogroups.com
Kirim e-mail kosong ke detiksport-subscribe@yahoogroups.com untukberpartisipasi.

Redaksi: redaksi[at]detiksport.com
Informasi Pemasangan Iklan:
hubungi :
  • Yuyi di yuyi[at]detik.com, telepon 021-7941177 (ext.522) atau,
  • Rafika di rafika[at]detik.com, telepon 021-7941177 (ext.506).
Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Musim Stankovic Terancam Usai

Posted: 26 Apr 2011 09:27 AM PDT

Selasa, 26/04/2011 23:27 WIB

Musim Stankovic Terancam Usai
Mohammad Resha Pratama - detiksport


Milan - Hasrat Inter Milan untuk setidaknya menjaga asa merebut scudetto serta merebut titel Coppa Italia mendapat hambatan, setelah Dejan Stankonvic harus menepi karena cedera.

Stankovic tertarik pahanya saat Inter mengalahkan Lazio dengan skor 2-1 akhir pekan lalu. Gelandang 32 tahun itu hanya bermain selama 52 menit sebelum digantikan McDonald Mariga.

Cedera yang sama ini sempat mendera Stankovic akhir tahun lalu yang membuatnya absen panjang.

"Dia menderita cedera tingkat dua pada paha kirinya. Gelandang itu sudah menjalani sesi pertama fisioterapis," pernyataan Inter di situs resminya.

Jenis cedera ini biasanya memakan waktu penyembuhan minimal selama tiga minggu. Maka ia harus melewatkan empat partai sisa Il Biscione di Seri A yakni melawan Cesena, Fiorentina, Napoli dan Catania. Serta satu laga semifinal Coppa Italia kontra AS Roma.

Kehilangan Stankovic tentu saja kerugian bagi Inter mengingat ia adalah pilar di lini tengah. Musim ini ia diganggu cedera dan tampil sebanyak 34 kali serta menyumbang delapan gol.

( mrp / mfi )

Dapatkan info Bola harian dari HP-mu. ketik REG DB kirim ke 3845. cuma Rp.2000/minggu (khusus pelanggan Telkomsel)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

  Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

  Share via Email:

Share via Email


loadingSending your message

Message has successfully sent


Diskusikan pendapat Anda dengan pembaca lain melalui milis detiksport@yahoogroups.com
Kirim e-mail kosong ke detiksport-subscribe@yahoogroups.com untukberpartisipasi.

Redaksi: redaksi[at]detiksport.com
Informasi Pemasangan Iklan:
hubungi :
  • Yuyi di yuyi[at]detik.com, telepon 021-7941177 (ext.522) atau,
  • Rafika di rafika[at]detik.com, telepon 021-7941177 (ext.506).
Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan