KOMPAS.com - Olahraga

sumber :-

KOMPAS.com - Olahraga


Daud Yordan Hanya Berlatih Ringan

Posted: 13 Apr 2011 01:45 PM PDT

SEMARANG, KOMPAS.com — Petinju asal Kalimantan Barat, Daud "Cino" Yordan, optimistis bisa mengalahkan pemegang gelar Super Champions kelas bulu WBA, Chris John, pada pertarungan perebutan gelar di Hall D Kemayoran, Jakarta, Minggu (17/4/2011).    

Pelatih Daud Yordan, Damianus Yordan, ketika dihubungi dari Semarang, Jawa Tengah, Rabu (13/4/2011), mengatakan, dengan persiapan yang dijalani selama ini, ia merasa optimistis Yordan menang lawan Chris John. "Saya tidak berani menjanjikan menang KO kemudian ronde ke berapa karena hal ini sama saja dengan takabur. Yang jelas kami ingin menang dan merebut gelar juara dunia kelas bulu WBA," katanya.

Menurut dia, dengan menjadi juara merupakan cita-cita dirinya pribadi, keluarga, dan juga masyarakat Kalimantan Barat.

Ketika ditanya sisa waktu yang hanya tiga hari ini menjelang pertarungan mendatang, dia mengatakan, hanya akan dimanfaatkan dengan latihan ringan untuk menjaga kebugaran dan kestabilan berat badan. "Kami hanya latihan di hotel tempatnya menginap dan tidak lagi latihan di PB Pertina Senayan Jakarta," kata Damianus yang juga kakak Daud Yordan.    

Ia menambahkan, saat ini anak didiknya sudah dalam kondisi siap bertarung dan tidak ada masalah dengan berat badan. "Berat badannya sudah stabil dan masuk berat ideal di kelas bulu (57,1kg)," katanya.

Pada pertarungan Chris John melawan Daud Yordan bakal dipimpin wasit Raul Caiz Sr (Amerika Serikat) dengan dibantu tiga juri, yaitu Francisco Martinez, Stanley Christodoulou, serta Pinit Prayadsab.

Menurut dia, persiapan untuk bertarung melawan Chris John dilakukan tiga bulan yang lalu. "Begitu Daud menang atas Damian David Marchiano, kami langsung tancap gas untuk persiapan lawan Chris John," katanya.

Daud Yordan memiliki rekor bertarung 27 kali menang (21 di antaranya dengan KO) dan sekali kalah dari Calestino Caballero pada pertarungan di Florida, AS, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Chris John memiliki rekor bertarung 44 kali menang (22 di antaranya dengan KO) dan dua kali seri (melawan Jose Cheo Rojas/Venezuela dan Rocky Juarez/AS). Chris John sendiri sudah 13 kali mempertahankan gelarnya yang diperoleh saat menang atas Oscar Leon (Kolombia) pada pertarungan adinterim di Bali, Oktober 2003.

Dari 13 kali pertarungan yang dijalani Chris John, lima kali melalui tarung wajib atau mandatory fight (lawan Jose Cheo Rojas, Juan Manuel Marquez/Meksiko, Derrick Gainner/AS, Roinet Caballero/Panama, dan Hiroyuki Enoki/Jepang).

Kemudian delapan kali melalui pertarungan pilihan (Renant Acosta/Panama, Osamu Sato dan Zaiki Takemoto/Jepang, Jose Cheo Rojas, Tommy Brouwn/Australia, dua kali melawan Rocky Juarez/AS, dan Fernando Saucedo/Argentina).

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Jarak 70 Kilometer Tidak Ada Artinya

Posted: 13 Apr 2011 01:35 PM PDT

PONTIANAK, KOMPAS.com — Semaraknya turnamen MILO School Competition di GOR Pangsuma, Pontianak, Kalimantan Barat, yang berlangsung hingga Sabtu (16/4/2011) mendatang, tidak lepas dari semangat juang anak-anak, dukungan moril dari sekolah maupun orangtua, serta dorongan para pembina klub.

Mereka tidak memedulikan berapa lama harus menempuh perjalanan dari daerahnya sampai GOR Pangsuma. Seperti halnya yang dialami Joni Febrianto (11), siswa kelas 5 SDN 11 Mempawah. Setiap hari, dirinya bolak-bolak-balik antara Mempawah dan Kota Pontianak dengan jarak tempuh 70 km.

Demi bertanding di MILO School Competition, Joni harus bangun sekitar pukul 06.00 WIB, kemudian pukul 06.30 WIB diantar orangtua menuju GOR Pangsuma. "Kalau capek, iya, tapi tidak terasa karena bisa bertemu teman-teman di GOR dan bertanding dengan mereka. Targetku bisa lolos sampai babak final supaya orangtua, guru, dan pembina klub bangga," ungkap Joni di sela-sela babak penyisihan hari ketiga, Rabu (13/4/2011).

Kehadiran Joni bersama 30 anak didik dari Kabupaten Mempawah ini tidak lepas dari peran Fadillah, Pembina Klub PB Garuda Mempawah. Pasalnya, mereka diakomodir Fadillah untuk beramai-ramai memanfaatkan MILO School Competition sebagai ajang meningkatkan prestasi. Sejak dirinya menerima surat edaran dari Dinas Pendidikan Mempawah, otomatis anak didik yang kebetulan ada di PB Garuda harus didorong ikut bertanding.

"Ini tidak mudah karena anak-anak, baik yang ada di SD maupun SMP, harus minta izin dari guru. Untungnya, guru mengizinkan dan membantu pendanaan," cerita Fadillah. Lalu untuk transportasi, mengingat jarak Mempawah ke Kota Pontianak yang cukup jauh, tidak mungkin menggunakan transportasi umum. Untungnya, orangtua anak didik membantu mengantarkan anak-anaknya setiap hari pergi-pulang Mempawah-Pontianak.

Perjuangan tidak sia-sia, memasuki babak penyisihan hari ketiga, Fadillah bersyukur anak didiknya ada yang lolos hingga babak delapan besar bahkan ke empat besar. Ia menyebut untuk SMPN 2 dan SMPN 5 Mempawah masih empat besar. Sedangkan  untuk kategori perorangan tunggal putra SD, Joni Febrianto, diprediksi bisa lolos hingga babak final.

"Saat ini, tunggal putra dari SD 11 dan tunggal putri dari SD 10 Mempawah masuk delapan besar. Kami optimis, anak-anak yang sudah melalui perjuangan berat dan usaha keras bisa mencapai impiannya menjadi juara di MILO School Competition," tegas Fadillah. (/*) 

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan