Republika Online

sumber :-

Republika Online


Superliga Indonesia-Liga Primer Indonesia Sulit Digabungkan

Posted: 20 Jul 2011 10:30 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID,Mantan pengurus Persija Jakarta Sonny Sumarsono mengatakan bahwa PSSI tidak akan mudah menggabungkan kompetisi Superliga Indonesia dengan kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI), apalagi LPI adalah kompetisi yang hanya berjalan setengah musim.

Oleh karena itu, Sonny menilai PSSI harus mencari formula terbaik untuk menjadi solusi jika kepengurusan PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husein merasa 'wajib' memasukkan LPI ke dalam wadah PSSI.

"PSSI harus mencari format terbaik untuk kompetisi ini. Sebab banyak hal yang harus disinkronkan ketika ada keinginan memasukkan LPI ke dalam wadah PSSI. Masalahnya, LPI tak memiliki konfigurasi yang sama dengan Superliga," ujar Sonny.

Sonny memaparkan banyak hal yang tampaknya akan sulit bagi LPI untuk dileburkan ke dalam kompetisi Superliga. Dan yang paling mendasar adalah status profesional sebuah klub. Sonny mengingatkan bahwa FIFA dan AFC memiliki regulasi yang tegas dan jelas, yakni sebuah klub memenuhi lima standar atau aspek yang menjadi persyaratan utama.

Kelima aspek tersebut adalah kepemilikan SIUP, kelayakan usaha, kepemilikan modal bergerak dan tak bergerak, dan memiliki neraca tentang perimbangan antara pengeluaran dan pemasukan selain memiliki perencanaan bisnis. Dan Sonny menilai klub LPI belum memenuhi lima unsur tersebut sehingga merger sangat sulit terjadi.

"Antara modal yang dimiliki dan beban usaha yang harus dikeluarkan harus ada perimbangan meskipun semuanya harus dilalui secara bertahap. Semisal dalam neraca tahun pertama mengalami kerugian Rp3 miliar, maka tahun berikutnya jumlah kerugian harus menyusut separuhnya, demikian seterusnya," ujar Sonny.

"Kalau memang berniat ingin menggabungkan kompetisi ini, apanya yang mau digabungkan? 12 klub anggota LPI yang ada selama ini belum memiliki aset yang berwujud. Jika merger diartikan sebagai menjual, maka siapa yang akan membelinya karena dari merger itu harus ada nilai tambah yang akan diraih," ujarnya. 

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Luis Suarez: Keutuhan Tim Kunci Permainan Uruguay

Posted: 20 Jul 2011 10:14 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID,BUENOS AIRES--Kepaduan jangka panjang serta harmoni kerja sama tim merupakan kunci Uruguay dalam mengatasi awal penampilan memprihatinkan sampai akhirnya maju ke final Copa America, kata striker Luis Suarez, Rabu. Suarez mencetak tiga gol dalam lima pertandingan termasuk dua saat Uruguay menang 2-0 pada laga semi final melawan Peru di La Plata, Selasa malam.

Uruguay akan bertemu dengan pemenang pertandingan semi final Rabu antara Paraguay dan Venezuela di Mendoza (0045 GMT) pada laga final Minggu di Monumental, Buenos Aires. "Mental para pemain sama dengan sebelumnya termasuk ketika bermain di Piala Dunia," kata Suarez, yang menolong Uruguay berada di urutan keempat Piala Dunia tahun lalu di Afrika Selatan.

"Ini selalu terjadi dalam turnamen Copa America, kami mengawali permainan dengan buruk tetapi kami mampu bangkit lagi," kata striker Liverpool itu dalam temu pers di tempat penginapan pemain di hotel Buenos Aires. Sebanyak 12 tim dibagi atas tiga grup mengikuti turnamen itu, dengan waktu lebih sedikit di Copa America ketimbang Piala Dunia, sedangkan tim kelas berat tuan rumah Argentina dan penyandang gelar Brazil tesingkir pada laga perempat final.

Uruguay berada di urutan kedua penyisihan grup setelah main imbang 1-1 dengan Peru dan Chile kemudian menang 1-0 atas Meksiko dan mereka menyingkirkan saingan bebuyutan Argentina di perempat final.

Cavani cedera

Suarez dan Diego Forlan harus mengubah peran mereka di lini depan Uruguay karena Edinson Cavani, ujung tombak ketiga dalam serangan tim itu di Piala Dunia, mengalami cedera pada pertandingan kedua mereka melawan Chile. "Dengan absennya Edi, pelatih meminta saya bermain lebih dari seperti permainan nomor sembilan, tetapi saya senang dengan pernan itu," kata Suarez.

Forlan gagal menjalakan bola dalam turnamen itu tetapi Suarez mengatakan hal itu bukan berarti harus mengkritisi pemain itu, karena ia merupakan pemain penting dari berbagai aspek. "Tidak penting siapa yang mencetak gol, yang penting tim menang," kata Suarez.

Komentar striker itu tentu saja menaikkan semangat dan etika tim, juga terhadap pelatih Oscar Tabarez yang menempati kursi kepemimpinanya untuk kedua kalinya sejak 2006. Kemampuan tim dari negara kecil itu dalam persepakbolaan abad ke-20, di antaranya memenangi Olimpiade dua kali dan Piala Dunia dua kali antara 1924-1950, merupakan tonggak sejarah yang mereka emban hingga dekade ini, dengan sedikit sukses tetapi menghasilkan banyak pemain bagus.

Tapi mereka semakin berkembang di bawah asuhan Tabarez, yang melakukan revolusi susunan pemain mulai dari tingkat yunior, dan bila terjadi kemenangan di final Minggu, maka tim itu akan menoreh rekor menyabet 15 gelar, satu kemenangan di atas saingan mereka Argentina, karena saat ini kedukan mereka seimbang.

Bila mereka menang Minggu, itu juga akan menjadi kemenangan ketiga Copa America sejak 1987 dan yang pertama sejak mereka menjadi tuan rumah pada 1995. "Uruguay tidak puas dengan apa yang mereka lakukan pada masa lalu dan tim yang tampil sekarang adalah hasil dari proses sejak 2006," kata Suarez.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan