KOMPAS.com - Olahraga

sumber :-

KOMPAS.com - Olahraga


Bos Lorenzo: Stoner Bawa Honda ke Level Lebih Tinggi

Posted: 13 Dec 2011 02:23 PM PST

KOMPAS.com - Debut Casey Stoner bersama tim Repsol Honda sangat memukau. Di musim perdananya bersama tim pabrik asal Jepang tersebut, Stoner langsung mempersembahkan gelar juara dunia, yang sudah dinantikan Honda sejak terakhir merengkuhnya pada tahun 2006.

Tak heran bila pujian mengalir deras kepada pebalap asal Australia tersebut, tak terkecuali dari bos Jorge Lorenzo di tim Yamaha, Wilco Zeelenberg. Menurut Zeelenberg, bakat Stoner telah mengangkat performa mesin Honda RC212V ke sebuah level baru pada musim 2011 lalu.

Tetapi itu bukan masalahnya. Motor masih cukup punya kemampuan untuk bersaing menuju gelar juara dunia, tetapi Honda terlalu tangguh tahun ini bersama Casey

-- Wilco Zeelenberg

Ya, kenyataan tersebut tak bisa dipungkiri karena pada musim 2010 Honda kesulitan menyaingi Yamaha. Tetapi setelah menggaet Stoner jelang bergulirnya musim 2011, performa Honda meningkat drastis dan mereka nyaris tak tertandingi sepanjang 18 seri. Buktinya, Stoner mencatat 10 kemenangan untuk meraih gelar kedua sepanjang kariernya, dan dia mengalahkan dua rekan setimnya, Dani Pedrosa serta Andrea Dovizioso.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan MCN, Lorenzo menerangkan tiga alasan utama mengapa dirinya gagal mempertahankan gelar juara dunia kelas premier tersebut.

"Yang pertama adalah bahwa Honda sudah membuat sebuah langkah besar pada akhir musim (2010), dan tahun ini mereka memiliki sistem gearbox baru, yang membuat mereka sangat kompetitif. Kemudian, Honda menggaet Casey dan saya tidak bisa mengatakan apapun yang lain. Dia sangat berbakat, dan dia bisa mendorong motornya hingga limit di setiap situasi," ujar pebalap asal Spanyol tersebut.

"Kehadiran Casey membuat semua pebalap lain di Honda menjadi lebih tangguh, karena limit yang harus mereka capai sekarang lebih tinggi. Ada tekanan yang lebih di sana, sehingga mereka harus lebih cepat. Yamaha sudah membuat sebuah usaha besar untuk memperbaiki motor, tetapi kami tidak bisa melakukan perubahan terlalu banyak, sehingga tiga hal itu membuat kami sedikit lebih lambat dengan lebih sedikit pilihan untuk meraih kemenangan."

Zeelenberg pun sepakat dengan hal tersebut. Dia yakin, kehadiran Stoner menjadi kunci kesuksesan HRC, seperti yang diutarakannya kepada MCN.

"Perubahan besar adalah bahwa Casey membawa Honda ke level yang lain. Kami tahu Honda sudah membuat sebuah kemajuan pada Agustus lalu di Brno, karena Jorge kemudian mengatakan 'mayday, mayday' (tanda bahaya) dan mendesak Yamaha untuk membuat sebuah langkah maju. Untuk membuat langkah itu, kami memiliki filosofi sendiri, dan anda tidak bisa mengubahnya terlalu banyak meskipun anda melombat di perahu yang sama seperti Ducati. Kami tidak ingin melombat di perahu itu, sehingga itu tampaknya sederhana, bahwa kami tidak cukup bekerja.

"Tetapi itu bukan masalahnya. Motor masih cukup punya kemampuan untuk bersaing menuju gelar juara dunia, tetapi Honda terlalu tangguh tahun ini bersama Casey. Bagiku, saat ini hanya dua pebalap yang berada di depan dari yang lainnya, yaitu Casey dan Jorge. Kecepatan Dani kadang-kadang sangat spektakuler, tetapi bagiku, dua pebalap saat ini di MotoGP adalah Casey dan Jorge. Itu cukup jelas, dan dengan perbedaan pada motor kami, Jorge bisa mengalahkannya."

Full content generated by Get Full RSS.

Herwin Jaya Rebut Posisi Ketiga

Posted: 13 Dec 2011 02:22 PM PST

Tour de Lombok Sumbawa 2011

Herwin Jaya Rebut Posisi Ketiga

Helena Fransisca Nababan | Agus Mulyadi | Selasa, 13 Desember 2011 | 22:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pebalap tim Polygon Sweet Nice, Herwin Jaya mencatatkan diri di posisi ketiga klasemen umum sementara etape pertama Tour de Lombok Sumbawa 2011, Selasa (13/12/2011).

Menempuh rute sejauh 123,7 kilometer, Herwin merebut posisi ketiga dengan membukukan waktu tiga jam, 10 menit, dan 40 detik.

Herwin, pebalap sepeda asal Probolinggo, Jawa Timur, itu tertinggal empat detik dari Sam Smith (Eddy Holland Bike Services) dan tiga detik dengan Alex Malone (Cool MS Motor Team).

Manajer Polygon Sweet Nice, Krisyanto, mengatakan, selama balapan yang menempuh rute di pinggir pantai, faktor cuaca yang amat panas dengan angin kencang membuat situasi balapan sulit ditebak.

Selepas start, silih berganti pebalap memimpin. Balapan terbagi ke dalam tiga grup. Grup terdepan diisi Kaswanto, Herwin Jaya, Alex Malone, dan Sam Smith. Rombongan kedua diisi delapan pebalap dan dibelakang adalah rombongan besar.

Empat pebalap terdepan itu nyaris tidak tersentuh hingga garis finish. Sebelumnya, mereka sempat diserang sejumlah pembalap dari rombongan kedua. Namun kemudian para pebalap kembali bergabung dengan grup kedua.

"Sprint finish juga tidak terlalu cepat, karena semua pebalap terlihat waspada dan hati-hati. Mungkin ini juga bagian dari strategi untuk menyimpan tenaga di etape kedua," ujarnya.

Full content generated by Get Full RSS.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan