NST Online: Sports

sumber :-

NST Online: Sports


Hope yet for Chong Wei

Posted: 24 Jan 2011 10:17 AM PST

2011/01/24
By K.M. Boopathy


 Chong Wei  has two more opportunities to win something big and retire as a true great.

Chong Wei has two more opportunities to win something big and retire as a true great.

LEE Chong Wei's form has been so impressive throughout his career that rival Taufik Hidayat of Indonesia finds it hard to believe the World No 1 has yet to win a major title.

A normally cheeky Taufik had sounded really sincere when saying that a player of Chong Wei's calibre should land at least one major and the former Olympic, world and Asian Games champion hopes his rival will break his jinx in the next two years.

That is the respect Chong Wei has earned from his peers and he has two more opportunities to win something big and retire as a true great.


The Wembley Arena in London will be where Chong Wei gets his two final chances -- in the World Championships this year and the 2012 Olympics.

While it is a fact that Chong Wei never seems to be able to produce his best in the majors, his recent dominance and Lin Dan seemingly lacking the hunger he once possessed, give rise to hope that a major is just around the corner.

Chong Wei has been in impeccable form since the start of 2011, winning the World Super Series Masters Finals and Malaysia Open without dropping a game despite his coach Misbun Sidek's future being in doubt.


Lin Dan withdrew from the Malaysia Open with an abdominal injury and if it is really serious, it will take some time before the Olympic champion returns to complete fitness, so Chong Wei should continue dominating the Super Series.

However, the most important event of 2011 is the World Championships and this is what Chong Wei should be focused on.

As Taufik pointed out, mental strength is what is standing between Chong Wei and a major.


Lin Dan is not what he used to be and Chong Wei has to believe that the three-time world champion withdrew from the Malaysia Open as he does not want to lose to the Malaysian.

But a meeting between this generation's best two players will soon happen again and Chong Wei must go on court not lacking confidence.

He is, if not better, on par with Lin Dan and Chong Wei must not let opportunity pass him by anymore.

The same cannot be said of Koo Kien Keat-Tan Boon Heong, who are in serious danger of being remembered as wasted talents.

They have not only lost their attacking flair and speed but also their confidence and Rexy Mainaky must work hard to bring them back to the top again.

They are going through a major crisis and Rexy has to find a way out of the rot or Kien Keat-Boon Heong may not even win a medal in the World Championships or Olympics.

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

F1: Top India Grand Prix organiser quits

Posted: 24 Jan 2011 08:02 AM PST

NEW DELHI: One of the chief organisers of the inaugural Indian Grand Prix has resigned barely nine months before the country hosts the Formula One race, the promoters said on Monday.

Mark Hughes, a former number two at the Bahrain circuit, who was a key figure in building the Indian facility over the past 12 months, left his post a month ago "due to personal reasons", the promoters said.

"Mark Hughes is no longer working with us. He left due to his own personal reasons," Sameer Kumar, a spokesman for the promoters, the Jaypee group, told AFP.


Kumar did not elaborate on the departure of Hughes, vice-president of operations, but said operations at the circuit were now being handled by Azhar Rahman, a former race organiser in Sepang , Malaysia .

India is due to hold the race on October 30 at a $350 million 5.14-kilometre (3.2-mile) circuit designed by renowned German architect Hermann Tilke in Greater Noida on the outskirts of New Delhi .

The under-construction circuit is part of an ambitious 2,500-acre (1,000-hectare) sports complex being built by the Jaypee group that will include an international-standard cricket stadium.


Hughes confirmed the development, telling AFP he was now working with the Yas Marina Circuit in Abu Dhabi , United Arab Emirates .

"Whilst I am no longer based in India and I am working for the circuit in Abu Dhabi , I am still closely associated with Jaypee and am still advising them on the upcoming Indian Grand Prix," he said.

The promoters, whose business includes infrastructure and real estate, were confident of holding a successful race despite Hughes's departure.


"Work on the track is now going on at full swing. We have about 6,000 people working on the circuit," said Kumar.

"Homologation (approval by F1 officials) of the circuit is expected to happen by July-August. All trackside infrastructure will also be completed well in time."

Formula One supremo Bernie Ecclestone inspected the circuit site in October and dismissed concerns that preparations for the race could mirror the chaotic build-up to the Commonwealth Games in New Delhi .

"Everything was much better than what I thought. The track is much better than many," he told reporters at the time.

Formula One has been followed closely in cricket-crazy India after local driver Narain Karthikeyan raced for the now defunct Jordan team in 2005.

Karthikeyan will return to the circuit in 2011 following a deal with the Spanish Hispania racing team.

Another Indian, Karun Chandhok, drove last year for Hispania, who finished 11th out of 12 in its inaugural year. -- AFP

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KOMPAS.com - Olahraga

sumber :-

KOMPAS.com - Olahraga


Pelatnas Balap Sepeda Mulai 1 Februari

Posted: 25 Jan 2011 03:05 PM PST

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) menargetkan pemusatan pelatihan nasional balap sepeda untuk SEA Games XXVI/2011 bisa segera dimulai pada 1 Februari 2011. Sebanyak 88 atlet balap sepeda akan dipanggil untuk mengikuti pelatihan.

Pelatih Kepala Timnas Balap Sepeda PB ISSI Wahyudi Hidayat, Selasa (25/1/2011), mengatakan, dari pebalap sebanyak 88 orang itu nantinya akan dikerucutkan hingga menjadi 47 pebalap saja. Mereka akan turun di nomor track, MTB, BMX, dan road.

Wahyudi menargetkan pelatnas bisa dimulai per 1 Februari karena masih menunggu semua pebalap menjalani tes fisik dan menunggu KONI Pusat menerbitkan Surat Keputusan (SK) pemanggilan bagi para atlet. Saat ini, dari 88 pebalap, sebanyak 42 pebalap di antaranya sudah menjalani tes fisik.

Mereka sudah menjalani tes fisik pada Agustus-September 2010 di sejumlah tempat yang ditunjuk, yaitu di Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dan Kesehatan Olahraga Nasional (PPIT KON) Kemenpora, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan IKIP Kalimantan Timur.

"Saat ini kami menunggu 46 pebalap lainnya menyelesaikan tes fisik. Dalam minggu ini diharapkan semuanya selesai," ujar Wahyudi.

Untuk bisa membentuk tim inti SEA Games yang diperkuat 47 pebalap, PB ISSI akan melakukan evaluasi dan seleksi dua kali, yang dilakukan setiap tiga bulan sekali sejak dimulainya pelatnas. Seleksi pertama akan mengurangi 20 pebalap dan seleksi kedua akan mengurangi 21 pebalap.

Untuk lokasi pelatnas, PB ISSI menentukan pebalap nomor road atau jalan raya akan melakukan persiapan umum di Cimahi, kemudian berlatih secara intensif di Subang. Untuk nomor track, para pebalap menjalani persiapan umum di Subang dan persiapan khusus di velodrom Rawamangun, Jakarta. Untuk pebalap BMX dan MTB, pelatihan akan digelar di Sentul, Bogor.

Wahyudi menambahkan, untuk mendukung pelatnas balap sepeda, sejumlah pelatih sudah ditetapkan. "Sebanyak 18 pelatih akan menangani timnas balap sepeda SEA Games," ujar Wahyudi.

Menurut Wahyudi, meski saat ini pelatnas belum berjalan, tetapi 42 pebalap yang sudah menjalani tes fisik sudah melakukan latihan sendiri di daerah.

"Untuk mendapatkan prestasi, latihan harus dilakukan lama dan teratur. Memang kendala yang dihadapi adalah pendanaan, tetapi latihan harus dilakukan sesuai program," ujar Wahyudi.

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

"Presenter" Cantik Ini Tak Lagi di MotoGP

Posted: 25 Jan 2011 02:57 PM PST

"Presenter" Cantik Ini Tak Lagi di MotoGP

Penulis: Aloysius Gonsaga AE | Editor: Aloysius Gonsaga Angi Ebo

Selasa, 25 Januari 2011 | 22:57 WIB

Foto:

KOMPAS.com — Musim lalu, para penggemar MotoGP yang menyaksikan tayangan paling bergengsi tersebut lewat BBC Sport pasti sangat terhibur. Bukan cuma karena bisa melihat aksi para pebalap menggeber motornya, melainkan ada sisi lain yang tak kalah menarik (mungkin paling menarik), yaitu kehadiran presenter cantik Jennie Gow.

Namun, pada MotoGP 2011 ini, sosok wanita kelahiran 20 Mei 1977 tersebut takkan terlihat lagi di layar kaca. Si cantik itu, yang memulai pengalaman kerjanya di media pada 1992 di The Henley Standard, mengumumkannya melalui akun Twitter pada Selasa (25/1/2011) pagi.

"Hanya ingin supaya Anda tahu, saya tidak akan di MotoGP lagi untuk BBC tahun ini. Musim lalu merupakan pengalaman yang menyenangkan dan saya bertemu dengan orang-orang hebat."

"Saya sedang bekerja pada beberapa proyek baru yang menyenangkan sehingga segera akan melihat kalian. Terima kasih atas semua dukungan dan persahabatan!

"Oh ya, semoga sukses bagi 8 pebalap Inggris di MotoGP, 125cc, dan Moto2 tahun ini—saya akan selalu mengikuti kalian dari mana saja saya berada di dunia ini:)."

Gow menjadi presenter balap motor di BBC untuk musim 2010, menggantikan posisi Suzi Perry, yang sudah lama jadi presenter adu kecepatan "kuda besi" ini. Dia bekerja sama dengan komentator Charlie Cox dan Steve Parrish, plus wartawan pitlane, Matt Roberts.

Sejauh ini belum ada konfirmasi dari BBC mengenai siapa yang akan menggantikan si cantik tersebut.

Selain di Motorsport, Gow juga terkenal ketika menjadi presenter sepak bola, rugbi, dan kriket. Dia juga pernah jadi presenter bagi Sky Sports News selama dua tahun.

Kirim Komentar Anda

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sindikasi sport.okezone.com

sumber :-

Sindikasi sport.okezone.com


Segera, Force India Umumkan di Resta

Posted: 25 Jan 2011 02:39 AM PST

SILVERSTONE – Spekulasi Paul di Resta segera berakhir. Force India dikabarkan akan mengumumkan namanya ke dalam susunan pembalap untuk Formula One (F1) 2011.
 
Kendati di Resta sering dikabarkan sudah menyetujui kerjasama dengan Force India, namun tim yang bermarkas di Silverstone, Inggris tersebut belum juga memberikan kepastian mengenai masa depan di Resta.
 
Saat ini di Resta memang sedang menjadi buah bibir di media Inggris. Pasalnya, pembalap asal Inggris itu tampil gemilang ketika menjadi pembalap cadangan bersama Force India selama musim 2010.
 
Sebagaimana dilansir Autosport, Selasa (25/1/2011), nama di Resta semakin mencuat setelah berhasil membawa Mercedes-Benz juara di ajang DTM. Force India mulai melirik pembalap 24 tahun.
 
Sebenarnya, Vitantonio Liuzzi memiliki kontrak hingga musim 2011 mendatang. Namun, sepertinya Force India memilih memutus kontrak kerjasama dengan pembalap asal Italia tersebut, mengingat buruknya prestasi musim lalu.
(hmr)


Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Prost: Mustahil Schumi Kembali Bersinar!

Posted: 25 Jan 2011 01:18 AM PST

BRACKLEY – Alain Prost kembali mengkritik Michael Schumacher. Mantan pembalap McLaren tidak yakin Schumi mampu bersinar di Formula One (F1) 2011.
 
Prost memang salah satu orang yang mengkrtik habis penampilan Schumi. Menurutnya, keputusan mantan bintang Ferrari itu untuk membidik gelar juara F1 ke-delapan sepanjang kariernya sangat naïf dan tidak realistis.
 
Sebelumnya, Prost juga mengatakan alasan Schumi yang tidak bisa tampil gemilang karena faktor ban hanya alasan dia saja. Kendati demikian, Prost menghormati keputusan pembalap asal Jerman untuk kembali ke lintasan.
 
"Keputusan Michael untuk kembali ke F1 adalah keputusan pribadi dan saya menghormatinya. Saya rasa mustahil, di usianya sekarang ini, untuk kembali menemukan perform terbaik. Namun, saya berharap dia membuktikan saya salah," kata Prost.
 
Mantan pembalap kelahiran Prancis ini memang menolak untuk kembali ke F1. Kendati demikian, sangat tergiur untuk mencoba mobil modern yang sudah dihiasi dengan teknologi canggih seperti saat ini.
 
"Tapi, hanya perkembangan teknologi yang bisa membuat saya terkesan," tandas pria 55 tahun dalam sebuah wawancara dengan Le Matin Dimanche, Selasa (25/1/2011).
(hmr)


Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Harian Metro: Arena

sumber :-

Harian Metro: Arena


Misi getir di Korea

Posted: 24 Jan 2011 08:46 AM PST

SELEPAS mempertahankan dua kejuaraan bulan ini, jaguh badminton negara, Datuk Lee Chong Wei (gambar) ada satu lagi misi untuk disempurnakan iaitu mempertahan kejuaraan Siri Super Premier Terbuka Korea minggu ini.

Chong Wei tampak mudah mempertahankan kejuaraan Siri Super Final (Taiwan) dan Terbuka Malaysia, kelmarin, bagaimanapun berdepan laluan berliku di Seoul apabila semua 16 pemain terbaik dunia mengesahkan mengambil bahagian kejohanan bermula hari ini hingga 30 Januari.


Kejohanan badminton paling lumayan itu adalah pertandingan pertama daripada lima Siri Super Premier yang diwajibkan kepada 10 pemain terbaik dunia, akan memulakan aksi pusingan kelayakan hari ini.

Selaku pilihan utama, laluan Chong Wei getir seawal pusingan pertama apabila dijadual menentang pemain Denmark, Jan o Jorgensen. Turut berada dalam laluannya ke final, Park Sung Hwan, Chen Jin, Chen Long dan Bao Chunlai, sekali gus menjadikan Terbuka Korea kejohanan paling sukar buat Chong Wei sejak bergelar pemain nombor satu dunia pada 2008.


Musuh ketat Chong Wei, juara Olimpik Beijing, Lin Dan yang mendakwa mengalami kecederaan hingga menyebabkannya menarik diri di Terbuka Malaysia mengesahkan akan beraksi di Seoul.


Pemain China itu yang berada di undian bawah dan bakal berdepan pemain nombor dua dunia, Taufik Hidayat (Indonesia) di suku akhir sebelum menentang Peter Gade (Denmark) di separuh akhir, mempunyai laluan mudah apabila diundi berdepan pemain kelayakan di pusingan pertama.

Bagaimanapun, laluan selesa terhidang buat Koo Kien Keat-Tan Boon Heong untuk sekurang-kurangnya mara ke separuh akhir. Gandingan yang bergelut dengan prestasi merudum itu akan menentang gandingan tuan rumah, Cho Gun Woo-Kwon Yi Goo di pusingan pertama, sepatutnya tiada masalah ke pusingan kedua, cuma mereka perlu lebih positif ketika menentang lawan tidak pernah dihadapi sebelum ini.


Jika mara, Kien Keat-Boon Heong akan bertemu sama ada satu lagi gandingan Korea, Lee Yong Dae-Jung Jae Sung atau Markis Kido-Hendra Setiawan dari Indonesia di separuh akhir.

Gandingan Mohd Zakry Latif-Hoon Thien How yang melangkah ke suku akhir Terbuka Malaysia pula terpaksa beraksi dalam pusingan kelayakan.


Mereka perlu menempuh dua perlawanan sebelum ke undian sebenar. Jika mara, gandingan itu boleh membalas dendam ke atas pemain Jepun, Naoki Kawamae-Shoji Sato di pusingan pertama selepas gandingan lawan mengalahkan mereka minggu lalu.


Wong Mew Choo pula bakal membuat perhitungan dengan Wang Xin yang menewaskannya minggu lalu. Mew Choo mampu melakar kejutan ke atas pilihan utama itu tapi memerlukan tenaga luar biasa kerana tiga pertemuan sebelum ini, ratu badminton negara itu tewas semua perlawanan.

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

>Lin Dan perlekeh ketegasan BWF

Posted: 24 Jan 2011 08:44 AM PST

TIRAI baru kalendar Persekutuan Badminton Dunia (BWF) bermula dengan Siri Super Terbuka Malaysia yang berakhir kelmarin gagal melahirkan bakat baru, sebaliknya menyerlahkan lagi penguasaan Datuk Lee Chong Wei dan kemegahan China sebagai kuasa mutlak dunia.

Penganjuran Terbuka Malaysia kali ini boleh dianggap berjaya dengan kehadiran barisan terkuat pemain China, namun bukan semua pemain ternama dunia hadir.


Tarikan hadiah keseluruhan yang meningkat daripada AS$250,000 (RM611,196) kepada AS$400,000 (RM1.2 juta) melambangkan langkah tepat Persatuan Badminton Malaysia (BAM) dalam menarik pemain terbaik, tapi tindakan itu juga boleh dianggap kurang bijak kerana BWF tidak memberi status Siri Super Premier - kejohanan badminton kelas pertama.

Chong Wei yang pada awalnya dijangka tergugat dengan kehadiran juara Olimpik Lin Dan, bagaimanapun tersenyum girang selepas pemain China itu menarik diri di suku akhir untuk memberi laluan kepada Chen Long yang akhirnya menjadi mangsa belasahan Chong Wei.


Begitupun, aksi pasangan Koo Kien Keat-Tan Boon Heong gagal menepati ciri-ciri beregu elit dunia apabila tewas seawal pusingan pertama di tangan pasangan muda China, Hong Wei-Shen Ye.


Terbuka Malaysia kali ini juga membuktikan Malaysia masih amat memerlukan Chong Wei untuk disandarkan harapan memburu emas pertama di Sukan Olimpik London 2012, kerana hanya pemain nombor satu dunia itu yang konsisten ketika ini.

Mungkin BAM boleh membuka mata, membuka hati seluas-luasnya, memberi perhatian serius kepada pemain pelapis yang kini dikendalikan Hendrawan dan Tan Kim Her. Malah jika tidak keterlaluan, apa salahnya pemain Sekolah Sukan Bukit Jalil (SSBJ) diberi lebih pendedahan andainya mereka lebih berbakat berbanding pemain di kem nasional.


Saingan ini juga mula menampakkan kelemahan BWF. Biarpun mewajibkan 10 pemain terbaik dunia beraksi di sembilan kejohanan, lima Siri Super Premier dan empat Siri Super, badan induk badminton dunia itu tidak mampu menangani masalah pemain yang seolah-olah memperlekeh penganjur dengan menarik diri dari perlawanan seperti yang dilakukan Lin Dan (gambar) di tiga kejohanan berturut-turut termasuk Terbuka Malaysia.

Taufik Hidayat dari Indonesia mahu BWF lebih peka menghidu taktik pemain yang kadangkala sengaja memberi kemenangan percuma kepada rakan senegara.


Begitupun, bagi pemain yang benar-benar mengalami kecederaan seperti Joachim Fisher Nielsen yang menarik diri di separuh akhir beregu campuran kerana kecederaan lutut, dia terpaksa beraksi di Terbuka Korea minggu ini kerana semua kejohanan berstatus Siri Super Premier wajib disertai.


"Saya kecewa terpaksa menarik diri, tapi kalau diteruskan keadaan akan bertambah parah. Saya tetap akan beraksi di Korea kerana kami wajib bermain, tapi tengoklah kalau kecederaan ini berulang saya terpaksa menarik diri," kata Nielsen yang berpasangan dengan Christina Pedersen.

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Republika Online

sumber :-

Republika Online


Hah... Jordy de Kat dan Cristian Gonzales Ternyata Masih Saudara

Posted: 25 Jan 2011 01:02 AM PST

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Kehadiran Jordy de Kat, striker keturunan Indonesia-Belanda, di pelatnas timnas u23 Indonesia sudah cukup membuat kaget. Maklum, Jordy tidak masuk daftar 26 pemain yang lolos seleksi timnas.

Kini kejutan kembali datang. Jordy diam-diam ternyata saudara jauh Cristian Gonzales. Hubungan Jordy dan Gonzales memang tidak secara langsung. Striker sv TOP di kota Oss Belanda Selatan ini adalah saudara jauh istri Cristian Gonzales, Eva Siregar.

Lalu, apa komentar Jordy tentang saudara jauhnya tersebut. Dia mengaku terinspirasi saat melihat Gonzales bermain di Liga Super Indonesia dan Piala AFF 2010.

"Saya suka sekali saat melihat Gonzales bermain di sini. Saya harap di masa depan saya bisa membela salah satu klub Indonesia dan tinggal di sini seperti Gonzales," ujarnya.

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Riedl Kepincut Aksi Jordy de Kat

Posted: 25 Jan 2011 12:52 AM PST

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA  - Jordy de Kat, pemain keturunan Indonesia-Belanda, membuat pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl, berdecak kagum saat menyaksikan aksi pada sesi latihan hari kedua pada Rabu (25/1) ini. Penyerang FC Oss itu bermain impresif dan terlihat menyatu dengan 22 pemain lain.

"Ia membuat impresif yang sangat bagus untuk saya hari ini. Kita lihat apakah ia bisa memperkuat tim ini (pra-olimpiade) atau tidak," ujar Riedl.

Jordy tiba-tiba muncul Senin (24/1) lalu di pelatnas timnas pra-olimpiade yang dipersiapkan menghadapi Turkmenistan pada 23 Februari dan 9 Maret nanti. Padahal, namanya tidak ada dalam daftar 26 pemain yang dipastikan lolos seleksi 17 Januari lalu.

Riedl membantah Jordy termasuk ke dalam bagian skuat timnas pra-olimpiade. Ia mengatakan bahwa Jordy ikut latihan dalam kapasitasnya sebagai pemain yang ikut seleksi, bukan ikut pelatnas seperti pemain-pemain lainnya.

"Dia di sini untuk mengikuti seleksi. Kami akan memutuskan nasibnya pekan depan,'' kata Riedl. ''Jika dia cukup bagus, kami akan memakainya. Namun jika tidak, kami akan memulangkannya."

Riedl memberi kesempatan para pemain keturunan untuk mengikuti seleksi sampai saat kamp pelatihan di Austria pada Maret-April nanti. Apabila terpilih saat ini, Jordy berpeluang untuk mengikuti dua partai pra-olimpiade melawan Turkmenistan. Namun jika terpilih pada Maret-April, maka dia kemungkinan besar akan masuk pelatnas SEA Games 2011 yang berlangsung sembilan bulan.

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS