ANTARA - Olahraga

sumber :-

ANTARA - Olahraga


Tontowi-Liliyana melangkah ke semifinal

Posted: 09 Mar 2012 12:49 PM PST

Ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir.(ANTARA/Prasetyo Utomo)

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Unggulan keempat ganda campuran Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir melaju ke semifinal All England setelah mengalahkan Nathan Robertson-Jenny Wallwork pada perempat final.

Pasangan juara Singapura Terbuka itu bermain hampir satu jam untuk meraih kemenangan 21-19, 14-21, 21-6 atas pasangan tuan rumah Inggris tersebut di National Indoor Arena, Birmingham.

Ganda campuran Inggris membuka pertandingan dengan mendominasi game pertama sebelum pasangan Indonesia membalik keadaan di akhir untuk merebut game tersebut 21-19.

Dominasi pasangan Inggris berlanjut pada game kedua dan kali ini pasangan yang pernah mengalahkan Tontowi-Liliyana di Swiss Terbuka tahun lalu itu, berhasil memenanginya 21-14, meskipun akhirnya mereka tertinggal jauh pada game penentuan sehingga kalah.

"Pada game kedua kami kurang fokus dan banyak melakukan kesalahan sendiri, tetapi pada game ketiga kami kembali ke pola permainan kami," ujar Liliyana Natsir mengenai dua game terakhir.

Pada semifinal, Tontowi-Liliyana akan melawan pasangan Malaysia Chan Peng Soon-Goh Liu Ying yang menang atas pasangan Chris Adcock (Inggris) dan Imogen Bankier (Skotlandia) 21-16, 15-21, 21-17. Tontowi-Liliyana dua kali mengalahkan ganda Malaysia itu pada pertemuan sebelumnya.

Tersingkir

Sementara itu, pemain tunggal putra Pelatnas Dionysius Hayom Rumbaka tersingkir dari turnamen Super Series Premier berhadiah total 350.000 dolar AS tersebut setelah dikalahkan juara bertahan Lee Chong Wei.

Pemain peringkat satu dunia asal Malaysia itu hanya membutuhkan waktu 27 menit untuk menyingkirkan Hayom dengan kemenangan 21-9, 21-11.

Selanjutnya, Chong Wei akan memperebutkan satu tempat di final dengan unggulan delapan Lee Hyun Il dari Korea yang menyisihkan Daren Liew dari Malaysia 21-15, 21-13.

Kekalahan Hayom membuat Indonesia tidak mempunyai wakil pemain tunggal pada babak empat besar setelah sebelumnya Taufik Hidayat menyerah kepada unggulan kedua Lin Dan 18-21, 8-21.

Editor: Fitri Supratiwi

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Widodo : Brunei Darussalam lebih cerdik

Posted: 09 Mar 2012 11:30 AM PST

Pelatih Timnas U-21 Widodo C Putra. (FOTO ANTARA/Ari Bowo Sucipto)

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Pelatih Timnas U-21 Widodo Cahyono Putro mengaku kekalahan anak asuhnya pada final Piala Hassanal Bolkiah di Brunei Darussalam, Jumat malam (9/3), karena kesebelasan nasional Brunei Darussalam bermain lebih cerdik.

"Brunei lebih cerdik. Saya tidak mau mencari alasan. Yang pasti kami kalah jam terbang dan pengalaman bertanding," kata Widodo Cahyono Putro kepada wartawan melalui pesan singkat, Jumat.

Pada pertandingan puncak yang digelar di Hassanal Bolkiah Stadium, Andik Vermansyah dan kawan-kawan harus menyerah 0-2 dari tuan rumah.

Gol kemenangan Brunei Darussalam dicetak oleh Aminuddin Zakwan menit 48 dan Adi Bin Said menit 75.

Saat turun minum dan kedudukan masih 0-0, menurut dia, jajaran pelatih terus memberikan motivasi kepada pemain agar bermain lebih maksimal. Hal itu dilakukan agar semangat pemain kembali muncul setelah selama 45 menit pertama kesulitan menembus pertahanan lawan.

Namun yang terjadi di lapangan berbeda, katanya. Meski telah diberikan motivasi ternyata Timnas Garuda Muda malah kebobolan pada menit 48.

Dalam kondisi tertinggal, menurut dia, pemain terlihat kurang sabar dalam membangun serangan.

"Saya bilang ini adalah kesempatan membuat sejarah, tapi lawan bermain cukup baik," kata mantan pelatih Persela Lamongan itu.

Widodo mengaku, saat tertinggal dirinya langsung memasang tiga striker sekaligus. Hal itu dilakukan agar daya dobrak timnas lebih tajam. Namun upaya yang dilakukan belum mendapatkan hasil.

Yang terjadi, Brunei Darussalam menambah keunggulannya pada menit 75 melalui Adi Bin Said.

Sementara manajer Timnas U-21, Hasrul Azwar, mengaku salut dengan perjuangan yang ditunjukkan oleh Yosua Pahabol dan kawan-kawan. Meski memiliki banyak peluang, namun Timnas U-21 tidak mampu mengejar ketertinggalan.

"Kami mempunyai banyak peluang. Kami juga menguasai pertandingan. Tapi semuanya tidak bisa dimaksimalkan dengan baik," katanya.

Kekalahan yang diraih Andik Vermansyah menambah daftar posisi runner up bagi Timnas Garuda. Sebelumnya Timnas Indonesia juga hanya mampu merebut posisi runner up pada kejuaraan multi event SEA Games 2011 lalu.

Sementara bagi Brunei Darussalam kemenangan ini adalah prestasi tertinggi setelah mendapatkan sanksi dari FIFA. (T.B016/A027)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan