detikcom

sumber :-

detikcom


Di Matteo Panggil Pemain Junior untuk Final

Posted: 18 May 2012 10:52 AM PDT

Munich - Manajer interim Chelsea, Roberto Di Matteo, memanggil dua pemain junior untuk ikut ke dalam skuad. Ia menyebut keputusannya itu untuk berjaga-jaga.

Kedua pemain yang dimaksud adalah Todd Kane dan Nathaniel Chalobah. Kane berusia 18 tahun, sementara Chalobah baru berumur 17 tahun. Keduanya sama sekali belum pernah bermain untuk tim senior.

Kane dan Chalobah memang belum pasti dimainkan. Namun, Di Matteo bersiap-siap untuk opsi terburuk.

Skuadnya kini ditinggal nama-nama penting seperti John Terry, Branislav Ivanovic, Ramires, dan Raul Meireles yang tak bisa dimainkan lantaran kartu merah dan akumulasi kartu kuning.

Sementara itu, David Luiz dan Gary Cahill masih diragukan kebugarannya kendati sudah berlatih bersama tim dalam sepekan terakhir.

"Luiz dan Cahill sudah berlatih selama sepekan ini. Jadi, kami sangat mengharapkan mereka bisa bermain," ujar Di Matteo seperti dilansir Reuters.

"Kami juga sudah memanggil pemain dari 'daftar B', Kane dan Chalobah, untuk berjaga-jaga," tukas manajer asal Italia ini.


( roz / roz )

Menanti Persembahan Terakhir Il Pinturicchio

Posted: 18 May 2012 10:38 AM PDT

Jakarta - Kebersamaan Alessandro del Piero dengan Juventus semakin mendekati kata akhir. Il Pinturicchio pun berpamitan dengan klub yang sudah dibelanya selama hampir dua dekade, dengan suporter yang telah memujanya, dengan cara yang layak untuk dikenang.

Del Piero memulai debutnya di Juventus pada tahun 1993. Selama membela Bianconeri, Alex mempersembahkan sejumlah trofi mulai dari gelar juara liga, Coppa Italia, Liga Champions, hingga Piala Interkontinental.

Namun yang menjadi catatan penting dari seorang Del Piero bukanlah trofi semata. Kesetiaan. Itulah yang ditunjukkan oleh pemain kelahiran 9 November 1974 ini. Cobaan paling berat pernah dialami Del Piero bersama Juventus, ketika klub "Zebra Turin" ini harus terkena sanksi degradasi ke Seri B di musim 2006/2007 akibat skandal calciopoli.

Boleh dicatat, Del Piero adalah seorang juara dunia. Namun sepulangnya dari mengangkat trofi Piala Dunia 2006 bersama Italia, Del Piero harus menerima kenyataan bahwa kompetisi kasta kedua alias Seri B telah menantinya. Ketika itu para pemain bintang Juventus seperti Zlatan Ibrahimovic dan Fabio Cannavaro memilih meninggalkan La Vecchia Signora, namun pemain yang biasa dipanggil Alex itu memilih tetap bersama "Si Nyonya Besar". Di kancah Seri B, Del Piero tampil dengan mempersembahkan 20 gol dan membawa Juventus menjuarai Seri B sekaligus kembali ke Seri A.

Kebersamaan Del Piero dengan Juventus ternyata harus berhenti di angka 19 tahun, ketika keinginan si pemain dengan manajemen Juventus ternyata berlainan arah. Pria berusia 37 tahun itu sebenarnya masih ingin membela Bianconeri, namun pihak manajemen tidak memiliki rencana untuk memperpanjang kontrak Alex yang berakhir pada musim panas ini. Faktor usia membuat manajemen klub tidak berminat untuk melanjutkan kerjasama dengan Del Piero.

Sepanjang April, saat kompetisi Seri A sedang panas-panasnya, di mana Juventus terlibat persaingan ketat dengan AC Milan dalam memperebutkan scudetto, Del Piero terus diterpa spekulasi soal masa depannya. Namun pemain bernomor punggung 10 itu tetap menanggapinya dengan bijak. Meski mengaku terkejut dengan sikap manajemen klub, namun Del Piero lebih fokus pada bagaimana membawa Juventus meraih gelar juara, daripada tenggelam dalam perdebatan soal masa depannya. Del Piero memilih berbicara lewat penampilan di lapangan dan menjawab kepercayaan yang diberikan pelatih Antonio Conte, daripada berkoar-koar di media massa sehingga memicu kontroversi.

"Kapten tidak boleh melupakan tugasnya dan apa yang dia bela. Juventus sedang berusaha memenangi liga dan Coppa Italia. Kami tidak butuh kontroversi, di mana hal itu tidak pernah terjadi dalam karier saya. Pada tanggal 30 Juni saya bebas kontrak. Saya tidak bisa membayangkan masa depan saya, ini perubahan yang sangat besar dan sedikit membuat saya takut, karena itu seperti meninggalkan rumah kembali," tandas Alex (detiksport, 17 April 2012).

Seri A musim ini telah usai. Juventus akhirnya berhasil merebut gelar scudetto, dengan Del Piero sebagai salah satu aktornya. Memang, torehan gol dan jumlah penampilan yang dicatatkan oleh suami Sonia Amoroso ini tidaklah banyak. Namun sikap yang ditunjukkan Del Piero selama ini, juga merupakan hal yang tak kalah pentingnya dengan donasi gol.

Selain dengan gelar scudetto, Juventus menutup musim ini juga dengan kesempurnaan, yakni rekor tak terkalahkan dalam satu musim kompetisi (38 pertandingan). Kesempurnaan itu didapat di laga pamungkas, di mana Juventus membekap Atalanta 3-1 di Juventus Stadium, dengan Del Piero sebagai salah satu pencetak golnya.

Tampil sebagai starter, Alex mencetak gol kedua Bianconeri. Itu adalah gol ke-289 Del Piero untuk Juventus, atau yang ke-188 selama di Seri A. Setelah hampir satu jam dia berada di lapangan, Conte menariknya keluar dan menggantikannya dengan Simone Pepe. Football-Italia memberitakan bahwa penonton yang memadati Juventus Stadium menangis, memberikan standing ovation kepada sang trequartista. Mendapat sambutan dari rekan-rekan satu timnya, Del Piero mencoba untuk tak menangis ketika berjalan mengitari lapangan. Namun pada akhirnya, air mata top skorer Juventus sepanjang masa itu menetes juga karena tidak kuat menahan rasa haru.

"Apa yang saya lihat dari mata para suporter sungguh luar biasa. Ada catatan unik antara saya dengan mereka, untuk apa yang telah kita lalui bersama selama ini, juga saat-saat di mana klub ini mengalami masa-masa kritis. Seseorang yang bermain untuk tim yang sama akan mendapatkan penghargaan dari orang lain dan saya ingin menikmati momen ini," ujar dia, yang menurut situs resmi Juventus, sangat emosional.

Del Piero sudah berpamitan dengan cara yang layak dikenang. Di hadapan Juventini, sosok yang juga dijuluki "Il Fenomeno Vero" -- artinya, "Fenomena Sesungguhnya" -- mengucap salam perpisahan, tidak hanya memberikan kesan baik tentang dirinya namun mempersembahkan kesempurnaan bagi Juventus.

"Ini benar-benar hari yang membuat saya tersentuh. Saya akan selalu mengingat momen ini dan tidak pernah berhenti berterima kasih kepada suporter. Sudah jelas ada sedikit kesedihan, namun saya tetap harus mempersiapkan diri untuk laga final hari Minggu," lugas dia.

Masih ada satu laga resmi terakhir bagi Del Piero untuk semakin memperindah momen perpisahannya dengan Juventus, yakni final Coppa Italia melawan Napoli akhir pekan ini, Minggu 20 Mei, sekaligus menjadi persembahan terakhirnya.

Layak dinanti janji pelatih Conte kepada sang maskot Juve -- sekaligus mantan rekan satu timnya itu. "Saya tergerak dengan yang ditunjukkan oleh Del Piero. Apa yang dia tunjukkan selama ini, tidak akan hilang. Dia adalah sejarah bagi Juventus, jadi yang saya bisa lakukan hanya berterima kasih kepadanya. Alex juga harus menjadi protagonis di final Coppa Italia di Roma," ujar Conte.

Apapun hasil yang diraih Juventus di final Coppa Italia nanti, sesebentar apa pun Del Piero ditampilkan oleh Conte, Il Pinturicchio telah menghadirkan sesuatu yang sangat layak untuk dikenang dan dibanggakan bagi Juventus dan pendukungnya, dalam kebersamaan selama sekitar dua dekade ini.

===

*) Penulis adalah penggemar Juventus, tinggal di Yogyakarta. Saat ini tengah menempuh studi lanjut di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.


( a2s / roz )

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan