Republika Online

sumber :-

Republika Online


Serena Williams, Tujuh Kali Menjadi Finalis Turnamen Wimbledon

Posted: 05 Jul 2012 04:16 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Juara empat kali Serena Williams mengalahkan Victoria Azarenka dengan rekor 24 "ace" untuk mencapai final Wimbledon ketujuhnya, Kamis.

Petenis Amerika Serikat berusia 30 tahun itu meraih kemenangan pada semifinal dengan skor 6-3, 7-6 (8/6) dan pada Sabtu akan menghadapi unggulan ketiga Agnieszka Radwanska, petenis Polandia pertama yang mencapai final Grand Slam dalam 73 tahun, lapor AFP.

Seperti juga rekor 24 "ace", yang mempertajam catatan terbaiknya 23 "ace" ketika melawan Zheng Jie pada babak ketiga, Williams juga melepaskan 45 tembakan mematikan. Secara keseluruhan, dia kini mencatat 85 "ace" selama turnamen tersebut.

Williams akan menjadi favorit untuk pertandingan final Sabtu mendatang, setelah mengalahkan petenis peringkat tiga dunia Radwanska dalam dua pertemuan mereka dengan tanpa kehilangan satu set pun, termasuk perempat final Wimbledon 2008, di mana petenis AS itu hanya kehilangan empat game.

"Saya sudah bekerja begitu keras, saya sungguh menginginkanya," kata Williams, petenis berusia 30 tahun pertama yang mencapai final Wimbledon sejak Steffi Graf pada 1999.

"Dia bermain bagus dan saya mendapat perlawanan sedikit lebih ketat pada set kedua...Saya senang bisa melewati tiebreak set kedua itu."

Serena yang bermain nomor ganda pada Rabu bersama saudaranya, Venus, tidak memperlihatkan tanda-tanda kelelahan ketika melawan Azarenka.

Dia merebut set pertama berkat delapan "ace" dan 20 tembakan mematikan. Itu merupakan kekalahan set pertama petenis Belarus berusia 22 tahun itu pada turnamen ini.

Williams mencuri poin servis lawan untuk unggul 2-1 pada set kedua. Azarenka membalas untuk menyamakan kedudukan 3-3 dan kemudian dapat lolos dari satu "match point" pada saat "tiebreak".

Tapi rekor pukulan "ace" ke-24 yang melesat ke kanan bawah lapangan tengah, memberi Williams kemenangan pada pertandingan tersebut.

Gagal Ikut Olimpiade, Dedeh Erawati Perkuat Tim PON DKI

Posted: 05 Jul 2012 07:01 AM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Setelah gagal lolos ke Olimpiade, pelari putri Dedeh Erawati langsung fokus ikut mempersiapkan diri ke PON XVIII yang berlangsung di Riau pada September mendatang. Ia menjadi anggota kontingen DKI Jakarta.

"Saya mulai fokus persiapan untuk PON Riau. Sabtu besok, kami akan berangkat ke Vietnam untuk mengikuti event lagi. Target kami dari DKI jelas untuk mempertahankan medali emas," ujar Dedeh Erawati di Jakarta, Kamis (5/7).

Dedeh sebelumnya sempat dipersiapkan tampil di Olimpiade London. Namun, pelari nomor 200 meter itu gagal mencapai limit waktu dalam keikutsertaannya pada kejuaraan Asia All Stars di Almaty, Uzbekistan baru-baru ini.

Meski akhirnya gagal pula mendapatkan "wild card", Dedeh mengaku tetap bersemangat untuk tampil di mana pun dan membela atas nama apa pun.

"Saya tetap bersemangat untuk bisa meraih medali emas dan ikut serta membawa DKI Jakarta juara umum pada PON nanti, dan saya langsung bergabung ke Pelatda," ujarnya.

Sebagai persiapan kontingen DKI, dia akan mengikuti kejuaraan Vietnam Open dan akan berada di Vietnam pada tanggal 7--11 Juli.

Meski demikian, pada PON nanti Dedeh belum bisa memastikan apakah akan turun di nomor 200 meter putri, estafet, ataupun nomor lari gawang.

"Saya masih belum tahu akan diturunkan di nomor mana. Bisa saja di 200 meter, lari gawang atau estafet. Kemungkinan besar sih turun di nomor estafet," ujar Dedeh yang pernah berlaga di Olimpiade empat tahun lalu itu.

Mengenai kegagalannya ke Olimpiade, atlet kelahiran Maja, 25 Mei 1979, itu mengaku kecewa karena bukan dia yang mendapatkan "wild card", melainkan pelari maraton Triyaningsih.

"Saya kecewa gagal ke Olimpiade, terlebih tidak ditunjuk mewakili Indonesia lewat jalur 'wild card'. Tahun ini sebenarnya tahun yang bagus untuk prestasi saya. Dalam lima kali ikut kejuaraan dunia, saya selalu pulang membawa medali," ujarnya.

Meski demikian, dia mengakui kemungkinan ada pertimbangan lain dari PB PASI yang tak diketahuinya sehingga "wild card" tersebut diberikan kepada Triyaningsih.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan