SURABAYA - Ketika perhatian Bonekmania dan publik bola Surabaya tersedot ke laga Persebaya 1927 dan Persema Malang, laga lainnya terlihat hanya penggembira. Laga Bali Devata kontra Persibo Bojonegoro diprediksi tak banyak menyedot perhatian.
Apalagi laga ini digeser ke malam hari setelah sebelumnya direncanakan sore harinya. Bagaimana kans kedua tim? Persibo tentu sudah tak mempunyai kesempatan menjuarai turnamen karena sudah takluk dua kali lawan Persema Malang dan Persebaya 1927.
Sementara Bali Devata masih menyimpan asa kendati sangat tipis dan tergantung hasil pertandingan lainnya. Bagi Bali Devata yang mengklaim paling serius di turnamen ini, keberuntungan sangat diharapkan selain permainan yang lebih bagus di lapangan.
Saat dikalahkan Persema 1-0, Pelatih Bali Devata Petar Segri mengakui keberuntungan timnya kurang bagus. Bermain efektif dan menciptakan beberapa peluang, pada akhirnya Ilija Spasojevic dkk harus keluar lapangan dengan kepala tertunduk.
"Permainan kami stabil dan tidak ada kesalahan besar yang dibuat pemain. Kita hanya membutuhkan keberuntungan yang lebih baik," ujar suksesor Willy Scheepers ini. Tim asal Pulau Dewata kini bercokol di posisi ketika dengan tiga poin, sama dengan perolehan Persebaya 1927.
Hanya saja Persebaya lebih unggul dalam produktifitas gol setelah menggelontor Persibo 3-0. Jadi, selain butuh kemenangan besar, tim yang menempati posisi tujuh di klasemen LPI tersebut juga menginginkan keajaiban jika ingin menjadi juara turnamen.
Sementara, Persibo Bojonegoro tanpa targe apa-apa di pertandingan nanti malam. Pelatih Sartono Anwar hanya sekadar memantau pemain-pemain lokalnya yang tidak kompetitif sepanjang turnamen. Di dua laga, Laskar Angling Dharma hanya memasukkan satu gol, itu pun lewat pinalti Samsul Arif.
Malah pertahanan yang dikomando Aris Tuansyah menyisakan lubang besar yang terlalu mudah dibolongi lawan. "Kita nikmati saja pertandingan nanti. Persibo memang tidak membawa target apa-apa selain menjajal pemain muda," tutur Sartono.
Ungkapan pelatih sepuh ini terkesan santai dan tidak risau pada penampilan anak asuhnya. Padahal saat dikalahkan Persebaya 1927 3-0, terlihat jelas kegelisahannya dengan langsung mengganti kiper Sukirmanto setelah gol ketiga yang diciptakan Fandi Eko Utomo.
Kendati hanya turnamen pra-musim, hasil yang ditorehkan Persibo layak menjadi evaluasi seperti apa kekuatan pemain lokal mereka dibanding klub lain. Dalam situasi yang sama dengan tanpa pemain asing, kualitas tim asal Kota Ledre kalah jauh dengan Persema dan Persebaya 1927.
(Kukuh Setiawan/Koran SI/wei)
Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.
0 ulasan:
Catat Ulasan