Republika Online

sumber :-

Republika Online


Perjalanan Jeremy Lin Menuju Kesuksesan di NBA Part 4

Posted: 07 May 2012 10:06 AM PDT

[unable to retrieve full-text content]SPORTKU.COM - Perjalanan Jeremy Lin Menuju Kesuksesan di NBA Part 1 Perjalanan Jeremy Lin Menuju Kesuksesan di NBA Part 2 Perjalanan Jeremy Lin Menuju Kesuksesan di NBA Part 3 Perjalanan Jeremy Lin...

Perjalanan Jeremy Lin Menuju Kesuksesan di NBA Part 3

Posted: 07 May 2012 10:06 AM PDT

[unable to retrieve full-text content]SPORTKU.COM - Perjalanan Jeremy Lin Menuju Kesuksesan di NBA Part 1 Perjalanan Jeremy Lin Menuju Kesuksesan di NBA Part 2 Perjalanan Jeremy Lin Menuju Kesuksesan di NBA Part 3 Perjalanan Jeremy Lin...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sindikasi bola.okezone.com

sumber :-

Sindikasi bola.okezone.com


Chiellini: Kerja Keras Terbayar Lunas!

Posted: 07 May 2012 01:02 PM PDT

TURIN - Bek Juventus Giorgio Chiellini merasa raihan juara yang diraih timnya di musim ini adalah hal yang pantas. Pasalnya, Chiellini mengaku Juventus telah bekerja keras untuk meraihnya.

Juventus memang tampil impresif di musim ini. Padahal di awal musim banyak yang meragukan Bianconeri karena dinakhodai pelatih Antonio Conte yang dianggap tak memiliki banyak pengalaman.

Siapa sangka, di tangan Conte La, Vecchia Signora menjadi tim yang belum terkalahkan di musim ini. Juventus dibawanya meraih Scudetto setelah mengalahkan Cagliari 2-0 Minggu lalu. Kontan, tim berlogo banteng ini kokoh di puncak klasemen Serie A dengan poin 87, tak mungkin terkejar oleh AC Milan di peringkat dua dengan 81 poin.

"Setelah menunggu beberapa tahun, kemenangan meraih juara ini pantas menjadi ganjaran kerja keras kami. Akan ada pesta besar dan kami akan libur beberapa hari," ungkap Chiellini, seperti dilansir dari Goal, Selasa (8/5/2012).

Gelar juara sudah didapat oleh Juventus meski kompetisi belum masih menyisakan satu laga. Walau begitu, Chiellini mengungkapkan bahwa ternyata tidak hanya Scudetto yang diinginkan oleh timnya, karena mereka juga berpeluang meraih gelar lain.

"Target di musim ini tidak berakhir dengan hanya meraih Scudetto. Kami ingin mengakhiri musim ini tanpa terkalahkan, kemudian memenangkan Coppa Italia, dan musim depan kami ingin tampil bagus di level Eropa," tutupnya.
 
(seb)

Pertanda Buruk Persibo

Posted: 07 May 2012 12:23 PM PDT

BOJONEGORO - Hasil imbang 0-0 saat menjamu Persema Malang, memperpanjang rekor tak pernah menang Persibo Bojonegoro atas tim asal Kota Apel tersebut. Dua kali bertemu musim ini, Persibo sama sekali belum menunjukkan keampuhannya menghadapi Persema.

Itu menjadi pertanda buruk bagi tim asuhan Paulo Camargo, karena pertemuan dengan tim berjuluk Laskar Ken Arok itu belum selesai sampai di sini. Persibo masih berurusan dengan Persema di ajang Piala Indonesia putaran ketiga yang mulai bergulir pekan ini. Leg pertama di gelar di kandang Persema, Kamis (10/5).

Persibo mempunyai catatan buruk ketika berlaga di Malang. Tiga kali kesempatan bertemu Persema Malang, Persibo menderita dua kekalahan dan sekali imbang. Pertemuan pertama terjadi kala masih tergabung di Indonesian Super League (ISL), Persibo kalah 1-0 di Stadion Gajayana.

Persibo sempat menghindari kekalahan dengan hasil 1-1 di pentas Liga Primer Indonesia 2011. Namun hasil buruk kembali terjadi musim ini, Laskar Angling Dharma kembali kalah 1-0 pada putaran pertama Indonesian Premier League (IPL). Mencermati catatan itu, pertandingan Piala Indonesia bakal snagat berat bagi Persibo.

Persema adalah tim yang mencatat rekor sempurna atau belum terkalahkan di kandang sepanjang musim ini. Belum ada tim yang bisa mengangkangi Bima Sakti dkk ketika tampil di Stadion Gajayana. Tak heran jika kemampuan Persibo menyingkirkan Persema kembali diragukan.

"Kami selalu menghadapi kendala ketika menghadapi Persema, karena kualitas mereka sedang bagus. Beberapa kali pertemuan dengan mereka, kondisi tim memang sedang tidak menguntungkan. Semoga di Piala Indonesia kami bisa mendapat hasil lebih bagus," ungkap Pelatih Persibo Paulo Camargo.

Pada laga di Bojonegoro yang berakhir 0-0, Paulo Camargo beralasan pemainnya kurang fit karena sebelumnya melakoni tiga laga away berturut-turut. Apalagi lima pemain utama harus mengikuti seleksi tim nasional (timnas) yang otomatis harus memecah konsentrasi.

Kondisi serupa juga terjadi ketika putaran pertama lalu Laskar Angling Dharma kehilangan Samsul Arif yang terkena akumulasi kartu kuning saat berlaga di Malang. Camargo berharap kesempatan bertemu Persema pekan ini bisa lebih menguntungkan kondisinya.

"Kami akan snagat berhati-hati bermain di Malang karena Persema terbukti sangat sulit dikalahkan. Target utama adalah menghindari kekalahan sehingga di pertemuan kedua tidak terlalu berat. Sekarang kami akan recovery dulu agar kondisi pemain bisa pulih," terang pelatih asal Brasil ini.

Baik Persibo maupun Persema mempunyai waktu recovery lebih panjang karena perubahan jadwal Piala Indonesia putaran kedua. Sebelumnya, pertandingan ini dijadwalkan Rabu (9/5). Namun akhirnya ditunda Kamis (10/5) karena berdekatan dengan laga AFC Cup antara Arema FC vs Navibank Saigon yang juga dihelat di Stadion Gajayana.

Bagi Persibo maupun Persema, pertandingan ini cukup penting karena bakal memperebutkan jatah ke babak perempat final. Kedua tim baru memulai gelaran Piala Indonesia di putaran ketiga karena karena sebelumnya mendapatkan bye, sehingga tak perlu susah payah berlaga di babak pertama dan kedua. (Kukuh Setiawan/Koran SI/acf)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ANTARA - Olahraga

sumber :-

ANTARA - Olahraga


Goss rebut etape ketiga Giro d`Italia

Posted: 07 May 2012 11:44 AM PDT

Horsen, Denmark (ANTARA News) - Pebalap sepeda Australia Matt Goss memenangi etape ketiga balap sepeda Giro d`Italia, Senin, setelah menang adu sprint sekelompok besar pebalap menjelang garis finis.

Pebalap Argentina Juan Jose Haedo mencapai finis di posisi kedua, sementara pebalap Amerika Serikat Tyler Farrar di posisi ketiga, lapor Reuters.

Pemimpin balapan Taylor Phinney dari Amerika Serikat terlibat dalam tubrukan bersama juara dunia asal Inggris Raya Mark Cavendish pada kilometer terakhir.

Etape ketiga tersebut dimulai dengan upacara mengenang pebalap sepeda asal Belgia Wouter Weylandt, yang meninggal dunia dalam kecelakaan pada etape ketiga Giro d`Italia tahun lalu, dan Walikota Horsen Jan Trojberg, yang meninggal dunia hari Minggu lalu.

Hari Selasa merupakan hari istirahat pertama dalam balapan tersebut saat Giro d`Italia akan mulai ke Italia. Balapan dilanjutkan dengan melombakan Team Time Trial di Verona pada Rabu (9/5). (I015/Z002)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Milan dan Inter didenda karena spanduk

Posted: 07 May 2012 09:17 AM PDT

Roma (ANTARA News) - Inter Milan dan AC Milan dijatuhi sanksi denda pada Senin, akibat lagu-lagu dan spanduk yang menghina pada pertandingan dua tim sekota tersebut pada Minggu (6/5) di San Siro.

Inter dijatuhi denda sebesar 20.000 euro untuk spanduk-spanduk yang menghina tim lawan dan pendukung mereka, serta dugaan melakukan pelecehan rasial terhadap pemain Milan.

Pemain Ghana, Sulley Muntari, yang dipinjamkan Inter ke Milan sempat dianggap salah satu pembelian gagal bagi Si Biru-Hitam, mendapat cemoohan sepanjang pertandingan, namun otoritas keadilan olahraga Italia memutuskan bahwa cemoohan tersebut berisi ekspresi pelecehan rasial.

Milan didenda 10.000 euro karena spanduk yang dibentangkan pendukung mereka, yang juga ditujukan untuk menghina penggemar Inter, demikian AFP.
(H-RF/I015)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KOMPASbola

sumber :-

KOMPASbola


Allegri: Juventus Layak Juara

Posted: 06 May 2012 11:22 PM PDT

MILAN, KOMPAS.com - Pelatih AC Milan, Massimiliano Allegri, mengucapkan selamat kepada Juventus atas keberhasilan menjuarai Serie-A musim ini. Menurutnya, Juventus layak mendapat itu.

Juventus menjuarai Serie-A setelah pada laga pekan ke-37 membungkam Cagliari 2-0, di Nereo Rocco, Trieste, Minggu (6/5/2012). Mereka berhak atas gelar juara karena mengoleksi 81 poin, atau unggul empat poin dari Milan di tempat kedua, dengan rekor belum pernah kalah. Milan sendiri tertinggal sejauh itu, karena pada laga ke-37 kalah 2-4 dari Inter Milan, di San Siro, Minggu (6/5/2012).

"Juventus juara. Mereka layak mendapatkan itu. Ini adalah musim yang luar biasa, mengingat ada dua tim yang (bersaing ketat). Musim lalu, sebuah tim membutuhkan lebih banyak poin (untuk menjadi juara)," ujar Allegri.

"Juventus mengalami musim yang hebat. Kami sendiri tampil dengan baik, meski mengalami masalah, mulai dari cedera sampai mengalami sejumlah insiden. Saya berterima kasih kepada para pemain atas kerja mereka musim ini dan musim depan kami akan kembali berada dalam persaingan juara lagi."

"Untuk musim ini, saya sulit mengatakan apa yang kurang dari Milan dibandingkan musim lalu. Kami melakukan kesalahan yang sangat merugikan, termasuk malam ini, ketika kami hampir unggul 3-2, tetapi malah tertinggal 2-3. Kami bermain dengan baik malam ini (melawan Inter) dan melakukan segalanya supaya bisa mendapatkan tiga poin, tapi inilah sepak bola," tuturnya.

Tan Malaka, Bapak Bangsa Pecinta Sepak Bola

Posted: 06 May 2012 11:20 PM PDT

SOSOK laki-laki berwajah tegas dengan sorot mata tajam itu melangkah gagah memasuki lapangan sepak bola Bayah, Banten. Tanpa alas kaki, pria bertubuh kecil itu mulai beraksi. Di tengah temaram senja kota Banten, ia seakan menari ketika memainkan bola dengan lincah dan telaten. Puluhan penonton pun terpesona, melihat kehebatan pemuda itu yang mempunyai nama lengkap Ibrahim Datuk Tan Malaka.

Tan Malaka memang merupakan salah satu dari pejuang bangsa yang mencintai sepak bola. Namanya pantas disandingkan dengan tokoh-tokoh besar lain, seperti Bung Hatta, Sutan Sjahrir, Soekarno, hingga MH Thamrin yang ingin menunjukkan bahwa bangsanya juga manusia. Melalui sepak bola, mereka ingin menegaskan kemanusiaan bangsa Indonesia itu. Bagi mereka, olahraga itu adalah simbolisasi tekad mengangkat harkat martabat bangsa, bukan ajang pertarungan gengsi dari sejumlah pengurusnya yang hanya memikirkan kepentingan pribadi dan materi seperti menggejala saat ini.

Lahir di Nagari Padam Gadang, Suliki, Sumatera Barat, pada 2 Juni 1897, sejak kecil Tan Malaka akrab dengan sepak bola. Ayahnya, Rasad Chaniago, adalah pegawai rendahan. Sedangkan ibunya, Sinah Simabur, seorang ibu rumah tangga. Dalam keluarga, Tan adalah sulung dari dua bersaudara. Sang adik, Kamaruddin, usianya enam tahun lebih muda.

Di usia muda, Tan Malaka adalah potret bocah laki-laki Minangkabau. Selain sepak bola, seperti layaknya anak Sumatera Barat lainnya, Tan juga gemar berenang di sungai hingga bermain layang-layang. Sifatnya keras dan pemberani, namun juga cerdas. Ini membuatnya berbeda dari anak lainnya. Tan selalu berusaha bisa lebih baik dari teman-teman sebaya walaupun hanya dalam sebuah permainan sepak bola.

Pada akhirnya, sifat itulah yang membuat Tan Malaka menorehkan tinta emas dalam sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia. Karena kecerdasannya itu pula, ia kemudian direkomendasikan sejumlah guru untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Guru Negeri, Fort de Kock, yang muridnya khusus hanya dari kalangan ningrat dan pegawai tinggi.

Terkenal di Belanda
Di saat usianya menginjak 16 tahun, Tan Malaka kemudian melanjutkan pendidikannya ke Rijks Kweekschool di Harleem, Belanda pada 1913. Di kota itulah, Tan terkenal dalam urusan sepak bola. Meski tingginya hanya 165 cm, ia beberapa kali membuat rekan-rekannya kagum karena ketangkasannya menggiring si kulit bulat.

Selama dua tahun (1914-1916) tinggal di Harleem, Tan Malaka sempat bergabung bersama klub profesional Vlugheid Wint. Dalam klub itu, Tan dikenal sebagai penyerang andal yang memiliki kecepatan luar biasa. Bermain di garis depan, beberapa penjaga gawang pernah merasakan tendangan kerasnya meski bermain tanpa alas kaki.

Cuaca dingin di Belanda tak menyurutkan kecintaannya terhadap sepak bola. Beberapa kali Tan Malaka sering mengabaikan peringatan rekan-rekannya agar mengenakan jaket tebal pada saat istirahat pertandingan. Kakinya pun sering terluka lantaran tak bersepatu. Namun, dalam kondisi sakit seperti itu, nafsu bermain Tan tak padam.

Mencintai sepak bola tak membuat Tan Malaka lupa tugas utama, yakni memperjuangkan nasib Nusantara dari kolonial Belanda. Dalam perjalanannya, sejumlah perkembangan politik dunia dan perang yang berkecamuk telah memengaruhi pemikiran Tan. Tak jarang, pemikiran itu ia dapat saat berdiskusi di sebuah pondokan di Jacobijnesraat dengan pengungsi Belgia yang lari dari serbuan Nazi Jerman. Sepak bola pun beberapa kali dijadikan bahan obrolan saat meminum kopi.

Akhir 1916, Tan meninggalkan Harleem dan melanjutkan perantauannya di beberapa negara. Meskipun sempat gagal mendapatkan izin mengajar, karena tak lulus ujian guru di Belanda, Tan mendapat pelajaran penting tentang politik dan kerakyatan. Tiga tahun melalangbuana di Belanda, Tan kemudian memutuskan untuk kembali ke Nusantara pada 1919. Ia pulang dengan satu cita-cita, yaitu mengubah nasib bangsa Indonesia, termasuk dalam urusan sepak bola.

Bangga dengan PSSI
Tan Malaka kemudian bekerja sebagai guru di sebuah perkebunan di Deli bernama Senembah pada pertengahan 1919. Di daerah yang masih satu pulau dengan tanah lahirnya itu, Tan terenyuh karena masih banyak penduduk pribumi tidak hidup laik. Hal itu angat kontras dengan kakayaan dan tanah Deli yang penuh akan sumber daya alam melimpah. Kekayaan itu akhirnya habis karena dihisap dan dikuras oleh pemerintah kolonial.

Pemandangan serupa pun terjadi dalam sepak bola Nusantara. Pada awal 1920-an, stigma kultural superioritas kolonial Belanda merasuk ke dalam olahraga yang paling populer di Hindia Belanda itu. Tak jarang ditemui palang peringatan bertuliskan Verboden voor Inlanders en Houden atau "Dilarang Masuk untuk Pribumi dan Anjing" di halaman depan sejumlah lapangan sepak bola. Tak sedikit pula orang pribumi harus gigit jari hanya untuk sekadar menyalurkan hobi sepak bola.

Beberapa klub seperti Setiaki, Ster, dan Den Bruinen di Batavia adalah saksi atas politik klasifikasi kelas yang merambah ke urusan sepak bola. Sejumlah klub itu sering berinteraksi dengan sejumlah tokoh pergerakan seperti Bung Hatta, Soekarno, Sjahrir, MH Thamrin, dan juga Tan Malaka. Semangat Sumpah Pemuda kemudian dijadikan alat untuk mendorong pemuda bergabung melawan kebusukan NIVB (Nedherlands Indish Voetbal Bond) milik Belanda.

Pada masa itu, Tan Malaka memang tidak berada di dalam negeri. Ia diusir dari Indonesia dan dibuang ke Amsterdam, lantaran aktif dalam gerakan komunis dan Islam untuk menghadapi imperialisme Belanda pada Mei 1922. Kurang lebih selama 20 tahun, Tan mengembara di negeri seberang. Beberapa negara ia singgahi, sejumlah nama samaran pun ia pakai untuk mengelabui para intel polisi.

Meski berada di negeri orang, Tan tidak pernah melupakan leluhur karena kecintaannya terhadap sepak bola tak luntur. Di negeri seberang, ia pun mengikuti perkembangan kabar kesuksesan pemuda Nusantara mengangkangi pemerintah kolonial Belanda dalam hal sepak bola. Ketika itu, Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (sekarang PSSI) di bawah pimpinan Ir Soeratin Sosrosoegondo mampu membuktikan sepak bola Nusantara dapat unjuk gigi tidak hanya kepada Belanda, tetapi kepada dunia.

Pada era 1930-an, Nusantara berhasil menduduki posisi elit sepak bola Asia bersama Israel (ketika itu masih masuk zona Asia), Burma (Myanmar), dan Iran. Dengan memakai nama Hindia Belanda, Nusantara menjadi tim sepak bola Asia pertama yang tampil dalam Piala Dunia 1938. Melihat kesuksesan itu Tan jelas bangga karena sepak bola mampu bertransformasi bukan hanya sekadar produk kebudayaan, tetapi juga produk politik, yang di dalamnya erat persoalan identitas dan spirit kebangsaan Indonesia.

Bahkan, ketika kembali ke tanah air dan menetap di Bayah, Banten pada 1943, Tan Malaka masih tetap mencintai sepak bola. Ketika itu, Tan memakai nama samaran, Ilyas Hussein. Di daerah yang ditakuti, termasuk oleh tentara Jepang, karena mewabahnya penyakit kudis, disentri, dan malaria, pribumi hidup sengsara dengan menjadi Romusha. Ketakutan itu tidak menghinggapi Tan. Ia tetap berjuang, agar pribumi tidak berkecil hati.

Arif Zulkifli dalam bukunya  berjudul  Tan Malaka: Bapak Republik yang Dilupakan, menyebut Tan Malaka sering membantu rakyat kecil di daerah itu lewat sepak bola. Di tengah penindasan Jepang, Tan menjadi penggagas pembangunan lapangan sepak bola di Bayah. Tak jarang pula, ia turun langsung ke lapangan dan bermain sebagai pemain sayap maupun hanya sekadar menjadi wasit di kejuaraan Rangkasbitung. Selesai bermain, Tan yang dikenal selalu memakai celana pendek, helm tropis, dan tongkat itu biasanya mentraktir para pemain tim sepak bola yang berlaga dalam kejuaraan tersebut.

Jalan hidup sepak bola
Melihat sepenggal fakta sejarah ini, Tan Malaka memang tak berjuang secara langsung membela Nusantara di kancah sepak bola. Namun, ia mengerti menjadi pecinta sepak bola yang paham bahwa olahraga itu merupakan jati diri bangsa. Tak jarang pula dalam beberapa pemikirannya, Tan menghubungkan hal-hal kecil dalam olahraga tersebut yang dapat diterapkan di berbagai bidang kehidupan sosial masyarakat.

Dalam salah satu karyanya, Madilog (Materialisme, Dialektika, dan Logika), Tan menganalogikan bahwa salah satu cara agar tidak terjadi kekacauan, ibarat menentukan pemain dalam sebuah pertandingan sepak bola. Ia menuliskan, "Apabila kita menonton satu pertandingan sepak bola, maka lebih dahulu sekali kita pisahkan si pemain, mana yang masuk klub ini, mana pula yang masuk kumpulan itu. Kalau tidak, bingunglah kita. Kita tidak bisa tahu siapa yang kalah, siapa yang menang.  Mana yang baik permainannya, mana yang tidak."

Ucapannya itu pun rasanya pantas kita sematkan kepada sejumlah pengurus sepak bola Indonesia yang berseteru dewasa ini. Terlalu banyak intrik politik, klaim saling benar, yang membuat prestasi sepak bola tenggelam dalam sejarah kelam. Padahal, jika para pengurus itu bisa memisahkan diri bahwa tugasnya adalah pamong olahraga sejati, kekisruhan tiada henti seperti sekarang ini tidak pernah akan terjadi.

Jika saja sejumlah pengurus itu bisa mengilhami perjuangan Tan Malaka, niscaya bukan tidak mungkin sepak bola menuju ke arah yang baik. Tan Malaka memang pejuang kontroversial karena gagasan komunisnya. Namun, setidaknya pemikirannya mampu membuat tokoh besar seperti Soekarno dan Bung Hatta mengakui bahwa dia juga bapak Republik yang ingin membuat rakyatnya sejahtera. Keinginan itulah yang harus ditiru oleh sejumlah pengurus sepak bola Indonesia!

Tak ada jiwa revolusioner demi rakyat seperti seorang Tan Malaka dalam diri sejumlah pengurus yang bertikai. PSSI, organisasi besar yang didirikan demi persatuan itu seperti lebih menyukai perseteruan penuh intrik yang juga menjadi ajang permusuhan. Apalagi, untuk kali pertama dalam sejarah, PSSI pecah dengan kemunculan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI)cdan ada dualisme kompetisi yang saling "bermusuhan". Rakyat pun jadi korban, karena prestasi emas olahraga yang dicintainya tak kunjung tiba.

Di tengah kekacauan itu, sosok Tan Malaka hingga saat ini memang terus menjadi kontroversi. Jasadnya pun masih merupakan misteri. Namun yang pasti, warisan kecintaan, perjuangan, dan pemikirannya tentang sepak bola itu pantas dipuji. Warisan itu akan tetap kekal di dalam tanah Nusantara yang kaya akan sejarah emas sepak bola. Permainan indah yang sekarang ini lebih banyak disuguhi pemeran basi sejumlah pengurus olahraga mirip politisi yang hati nuraninya telah mati.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kosmo Online - Sukan

sumber :-

Kosmo Online - Sukan


Satu mata cukup buat Kelantan

Posted:

Satu mata cukup buat Kelantan

Satu mata cukup buat Kelantan

Oleh KHAIRI MOHAMAD
khairi.mohamad@kosmo.com.my

HODAK (dua dari kanan) bersalaman dengan rakan sejawatnya, Josef Harel selepas sidang akhbar di Kota Bharu semalam.


KELANTAN hanya perlu mengutip satu mata sahaja apabila turun menentang Ayeyawady United dari Myanmar di Kota Bharu malam ini untuk melayakkan diri ke pusingan kedua Piala Konfederasi Bola Sepak Asia (AFC).

Bagaimanapun, pengendali The Red Warriors, Bojan Hodak tidak mahu anak-anak buahnya sekadar turun untuk mencari satu mata tersebut, sebaliknya mahu terus mempamerkan aksi sebenar pasukan.

"Kita akan cuba menang dalam semua perlawanan. Satu mata sepatutnya sudah mencukupi tetapi saya fikir jika anda bermain untuk seri mungkin anda akan tewas. Sudah tentu kita bermain untuk menang malam esok (malam ini).

"Kita sudah beraksi dalam 16 perlawanan dan hanya tewas sekali. Kita berada dalam momentum yang sangat baik ketika ini, satu lagi kemenangan malam esok (malam ini) mungkin menjadikan kita lebih baik," katanya ketika ditemui pada sidang akhbar semalam.

Mengulas mengenai persediaan pasukan Kelantan, Bojan berkata, ia tidak berjalan dengan begitu lancar apabila sesi latihan kelmarin terganggu ekoran hujan lebat selain faktor keletihan ekoran jadual mereka yang agak padat.

"Menentang Lions XII tempoh hari kita sudah memberikan segala-galanya dan perlawanan malam esok (malam ini) juga memerlukan kita memberikan yang terbaik sekali lagi," ujarnya.

Katanya, fokus Kelantan kini adalah untuk mempertahankan kejuaraan Liga Super dan perlawanan akhir Piala FA menentang Sime Darby FC pada 19 Mei ini dan tidak meletakkan sasaran yang tinggi untuk Piala AFC

"Mungkin kalau boleh saya katakan, pada dasarnya sasaran kita adalah Liga Super dan Piala FA. AFC bukan sasaran utama kerana kita menyertainya untuk mencari pengalaman, namun kita sudah berada di sini dan kita akan sentiasa melakukan yang terbaik untuk terus meraih kemenangan," jelasnya.

Kelantan kini sedang menerajui Kumpulan H dengan mengumpul 10 mata sambil diekori Navibank Saigon dan Ayeyawady United yang berkongsi tujuh mata, manakala Arema FC di tangga tercorot dengan empat mata.

Sementara itu, jurulatih Ayeyawady United, Josef Harel ternyata sudah dapat menggambarkan tentangan sengit yang bakal diterima pasukannya terutama Kelantan yang bakal disokong oleh puluhan ribu peminat mereka.

"Ia pastinya perlawanan yang sengit. Peluang kita di dalam Piala AFC ini cukup sempit tetapi kita bernasib baik kerana berjaya mendapat tujuh mata. Kita akan tengok apa yang berlaku malam esok (malam ini).

"Setiap perlawanan berbeza. Di Myanmar tempoh hari kita juga tidak menang dengan mudah.

"Kelantan adalah sebuah pasukan yang bagus kerana mereka mempunyai pemain yang berpengalaman tetapi kita akan cuba mendapatkan keputusan yang baik kali ini," katanya.

Mat Zan pilih letak jawatan

Posted:

Mat Zan pilih letak jawatan

Mat Zan pilih letak jawatan

Oleh AHMAD FAZLI MOHD. YADI
fazli.yadi@kosmo.com.my


MAT ZAN membuat keputusan melepaskan jawatannya sebagai jurulatih Terengganu berkuat kuasa 1 Jun depan.


TEKA-TEKI berkenaan masa depan Mat Zan Mat Aris bersama Terengganu akhirnya terjawab apabila ketua jurulatih Skuad Penyu itu mengambil keputusan untuk meletak jawatan semalam.

Ia berkuat kuasa 1 Jun depan.

Perkara itu disahkan oleh Presiden Persatuan Bola Sepak Negeri Terengganu (PBSNT), Datuk Che Mat Jusoh selepas perbincangan dengan bekas jurulatih Pos Malaysia itu.

Terdahulu, PBSNT mengarahkan Mat Zan bercuti rehat selama dua minggu selepas menyaksikan Terengganu tewas kepada Sime Darby pada aksi separuh akhir Piala FA.

Selepas Mat Zan direhatkan, penolongnya, Mohd. Khalid Dahan dilantik sebagai pengendali sementara dan dibantu oleh bekas penjaga gol Terengganu, Zuber Ibrahim yang bertindak sebagai pembantu jurulatih.

Mengulas lebih lanjut, Che Mat berkata, keputusan itu diambil atas dasar persefahaman serta persetujuan antara kedua-dua pihak tersebut.

"PBSNT mengucapkan ribuan terima kasih atas sumbangan Mat Zan kepada pasukan Terengganu selama ini.

"Mat Zan mengakui sedikit tertekan terutama selepas kegagalan layak ke final Piala FA.

"Justeru, Mat Zan percaya langkah yang diambilnya sebagai tepat demi mengembalikan prestasi cemerlang Terengganu," katanya ketika dihubungi Kosmo! sebelum berlepas ke Hong Kong di Lapangan Terbang Antarabangsa Kuala Lumpur semalam.

Tambah Che Mat, kini terdapat beberapa individu yang berminat untuk membimbing skuad Terengganu.

Begitupun katanya, keputusan hanya akan dibuat selepas mesyuarat PBSNT dalam masa terdekat.

"Ada beberapa calon yang berminat untuk membimbing pasukan Terengganu.

"Mereka terdiri daripada jurulatih yang berasal dari Korea Selatan dan juga Singapura.

"Malah, bekas jurulatih kebangsaan juga ada menyatakan minat mereka untuk menjadi jurulatih Terengganu.

"Begitupun, kami akan bermesyuarat terlebih dahulu dan mengenal pasti latar belakang jurulatih tersebut sebelum memutuskan jurulatih baharu yang bakal menggantikan Mat Zan pada Jun depan," katanya.

Gergasi Merah buru kemenangan

Posted:

Gergasi Merah buru kemenangan

Gergasi Merah buru kemenangan

Oleh AHMAD FAZLI MOHD. YADI
fazli.yadi@kosmo.com.my

JURULATIH Selangor, Ifran Bakti Abu Salim tampil dengan nada positif dan yakin bahawa skuad Gergasi Merah itu mampu meraih kemenangan pada aksi menentang Negeri Sembilan pada aksi Liga Super pada malam ini.

Beraksi di Stadium Shah Alam, Irfan percaya kelebihan beraksi di laman sendiri bakal memberikan kelebihan kepada skuad kendaliannya itu untuk melakar kemenangan.

Sekiranya Selangor berjaya mendapatkan tiga mata berharga ketika menentang skuad kendalian Azraai Khor Abdullah itu, harapan untuk menduduki tiga tangga teratas liga kembali cerah.

"Sebenarnya kami belum tewas lagi selepas kali terakhir tewas kepada Kedah 0-1 pada 3 Mac lalu.

"Cuma kami hanya seri dan menang pada dua perlawanan terakhir. Mungkin kami kurang konsisten tetapi kami tekad untuk memburu kemenangan pada perlawanan malam esok (malami ini).

"Selain itu, saya percaya kami masih mampu memperbaiki kedudukan liga dengan sekurang-kurangnya menduduki tangga tiga teratas liga musim ini.

"Justeru, kami akan berjuang hingga ke wisel penamat. Apa yang kami pasti adalah kami akan memberikan segalanya untuk melakarkan kemenangan ke atas Negeri Sembilan," katanya ketika dihubungi Kosmo! semalam.

Irfan menambah, mereka tetap akan waspada dengan ancaman Negeri Sembilan dan menyeru barisan pemainnya tidak menyerah mudah terhadap ancaman lawan.

"Skuad Negeri Sembilan pada tahun ini mempunyai kekuatan tersendiri kerana membariskan pemain-pemain yang berbakat dan berpengalaman," katanya.

"Saya tidak mahu pemain-pemain Selangor terlalu yakin menghadapi perlawanan ini kerana ia hanya akan mengundang padah," tegas beliau.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

detikcom

sumber :-

detikcom


'Keita Belum Dikontak Klub Mana pun'

Posted: 07 May 2012 11:18 AM PDT

[unable to retrieve full-text content]Pemain tengah Barcelona Seydou Keita disebut-sebut menuju pintu keluar Camp Nou di musim panas nanti. Namun, sang agen mengatakan kalau kliennya itu belum menerima kontak dari siapa pun.


Conte Disanjung Lippi

Posted: 07 May 2012 10:42 AM PDT

[unable to retrieve full-text content]Antonio Conte menuai sanjungan dari Marcello Lippi atas keberhasilannya mempersembahkan scudetto untuk Juventus pada musim ini. Menurut Lippi, Conte sudah sukses mengembalikan kehebatan Bianconeri.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KOMPAS.com - Olahraga

sumber :-

KOMPAS.com - Olahraga


Terima Kasih, Daud Yordan Berkunjung ke DPRD Kalbar

Posted: 07 May 2012 04:08 PM PDT

Terima Kasih, Daud Yordan Berkunjung ke DPRD Kalbar

| Aloysius Gonsaga Angi Ebo | Senin, 7 Mei 2012 | 23:08 WIB

Foto:

PONTIANAK, Kompas.com - Daud "Cino" Yordan berkunjung ke DPRD Provinsi Kalimantan Barat di Pontianak, Senin (7/5/12). Dia bersilaturahmi sekaligus mengucapkan terima kasih atas dukungan sehingga berhasil meraih kemenangan dan menjadi juara tingkat internasional.

"Tanpa doa dan dukungan dari masyarakat Kalbar dan seluruh pihak, saya tidak akan berhasil. Saya datang untuk mengucapkan banyak terima kasih atas prestasi yang saya raih," kata Daud yang datang bersama kakak kandung sekaligus pelatihnya, Damianus Yordan.

Daud menjadi juara dunia kelas bulu IBO setelah menang KO pada ronde kedua atas Lorenzo Villanueva di Marina Bay Sands Singapura, Sabtu (5/5/12) malam.

Damianus Yordan mengharapkan dukungan dari masyarakat Kalbar tidak berhenti sampai di sini. "Karena masih panjang perjalanan Daud Yordan ke depan dalam menyelesaikan beberapa pertandingan," kata dia.

Anggota DPRD Provinsi Kalbar, Miftahul Ulum mengapresiasi kemenangan Daud yang asli Kabupaten Kayong Utara. Kini, Indonesia sudah punya juara baru.

"Harapan kami sebagai wakil rakyat, Daud Yordan sebagai anak daerah patut didukung karena telah mengharumkan nama bangsa Indonesia dan sebagai putra daerah paling tidak apresiasi yang tak ternilai disampaikan kepada DPRD Provinsi Kalbar terhadap prestasinya," kata politisi dari PPP itu.

Ia melanjutkan, dengan keberhasilan yang diraih Daud, Pemprov Kalbar sudah selayaknya memunculkan lagi serta mengupayakan dalam mengakomodasi atlet Kalbar sebagai generasi penerus dari Daud.

"Pemprov Kalbar dapat menyiapkan dukungan melalui program-program yang mementingkan kepentingan Kalbar apalagi  melihat prestasi Daud yang mampu sampai ke tingkat internasional," kata Miftahul.

Daud, yang berasal dari Sasana Kayong Utara Boxing Camp, memiliki rekor 29 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan dua kali kalah (dari Chris John dan Calestino Caballero).

Perenang Olimpiade Diminta Tingkatkan Prestasi

Posted: 07 May 2012 04:00 PM PDT

Perenang Olimpiade Diminta Tingkatkan Prestasi

| A. Tjahjo Sasongko | Senin, 7 Mei 2012 | 23:00 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Para perenang Indonesia yang telah lolos ke Olimpaide Londom diharap mampu mempertajam catatan waktu mereka.

Wakil Sekretaris Jenderal Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Abdurrachim, mengatakan atlet-atlet renang Indonesia diharapkan dapat memperbaiki prestasi jelang Olimpiade 2012 di London.
    
Masuk ke Olimpiade merupakan pencapaian yang bagus bagi atlet. Tapi kami berharap mereka dapat memperbaiki catatan waktu mereka sendiri di kejuaraan-kejuaraan jelang Olimpiade nanti," kata Abdurrachim di Jakarta, Senin.
    
Saat ini, empat atlet renang Indonesia lolos ke Olimpiade melalui klasifikasi B. Keempat atlet tersebut antara lain, Indra Gunawan untuk nomor 100 meter gaya dada, I Gede Siman Sudartawa untuk 100 meter gaya punggung,  Glenn Victor untuk 100 meter gaya kupu-kupu, dan Triadi Fauzi untuk 200 meter gaya punggung.
    
"Kami berharap catatan waktu mereka bisa diperbaiki, jadi kalau awalnya mereka lolos kualifikasi B bisa jadi lolos kualifikasi A. Dan itu sebuah prestasi yang membanggakan," ujarnya.
    
PRSI akan mengirimkan atlet-atlet renang untuk mengikuti dua kejuaraan di Eropa, yakni Italia dan Portugal. Sementara itu pada 3-6 Mei 2012 lalu, PRSI juga mengirimkan 10 atlet pada kejuaraan renang Malaysia Terbuka, termasuk Siman, Glenn, dan Triadi.
    
"Yang terpenting adalah progress dari atlet itu sendiri. Itu adalah target kami yang paling realistis," katanya.
    
Menurut Abdurrachim, kemampuan atlet renang Indonesia sejauh cukup bagus untuk kawasan regional Asia Tenggara, namun untuk tingkat Olimpiade kemampuan atlet Indonesia belum diperhitungkan.
    
"Kami tidak ingin mimpi di siang bolong, atlet kita belum bisa berbicara banyak di ajang olimpiade. Tapi kami terus berusaha, minimal atlet bisa memperbaiki catatan prestasinya sendiri, jangan dulu bicara medali," tambahnya.
    
"Namun ini bukan berarti putus asa, kami hanya berusaha untuk rasional saja. Setidaknya ketika mereka bagus tampil jelang dan saat olimpiade dengan catatan waktu mereka, ketika berlaga di ajang yang levelnya lebih rendah seperti SEA Games, mereka tentunya bisa berprestasi." tukasnya.
    
PRSI sendiri juga berharap dengan mengikuti kompetisi bertambahnya jumlah atlet yang bisa lolos ke Olimpiade selain keempat perenang tersebut.   
    
Atlet-atlet yang berpotensi untuk dapat lolos juga ke Olimpiade yakni M. Idham Basuki, Enny Susilowati, Yessy Yosaputra, Raina Saumi Grahana, Resa Kanya Dewi, Patiricia Yosita, dan Nico Biondi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sindikasi sport.okezone.com

sumber :-

Sindikasi sport.okezone.com


Hayden Salahkan ECU

Posted: 07 May 2012 02:01 AM PDT

ESTORIL – Nicky Hayden hanya finis ke-11 di MotoGP Portugal akhir pekan lalu. Pembalap Ducati ini menyalahkan ECU (Electronics Control Unit) atas performa buruknya tersebut.
 
Hasil Hayden ini kontras dengan apa yang diraih rekan setimnya Valentino Rossi di Sirkuit Estoril. The Doctor mencatat hasil terbaiknya sejauh ini dengan finis di urutan ketujuh.
 
Padahal di dua balapan sebelumnya, juara dunia 2006 tersebut selalu berhasil mengalahkan Rossi. Namun, penampilannya di Portugal amat mengecewakan. Hayden bahkan tertinggal hampir satu menit dari sang pemenang Casey Stoner.
 
"Ini sungguh mustahil dikendarai. Benar-benar mustahil. Di trek lurus saya bahkan sering kehilangan tenaga. Saya memacu gas tapi tak terjadi apa-apa." Kata Hayden seperti dikutip dari Autosport, Senin (7/5/2012).
 
"Awalnya saya tidak tahu apa yang salah, tapi ketika masuk gigi enam saya merasa tidak bisa ngebut dan ketika mengetahui waktu lomba, saya langsung mengetahuinya," lanjut Hayden.
 
Pembalap berusia 30 tahun asal Amerika Serikat ini menjelaskan problem elektrik yang dialaminya membuat motor Desmosedici GP12 miliknya tak punya tenaga untuk dipacu atau mengerem. "Sama sekali bukan lomba yang nyaman," pungkas Hayden.
(auz)

Crutchlow Terus Konsisten

Posted: 07 May 2012 01:35 AM PDT

ESTORIL – Cal Crutchlow masih mencari podium pertamanya. Pada MotoGP Portugal kemarin pembalap Monster Yamaha Tech 3 ini hanya finis kelima.
 
Namun, Crutchlow mengaku sudah cukup senang dengan keberhasilannya masuk lima besar. Hasil ini membuat posisinya di urutan keempat klasemen pembalap dengan 37 poin tetap aman
 
Crutchlow lalu mengungkapkan pada balapan di Sirkuit Estoril kemarin, dirinya mengalami problem grip di ban depan motornya. Pembalap asal Inggris berusia 26 tahun ini tak tahu kenapa problem tersebut bisa sampai mendera motornya.
 
"Saya cukup senang bisa finis kelima tapi saya inginnya lebih dekat dengan tiga besar seperti di Jerez. Saya punya beberapa masalah di sini," kata Crutchlow seperti dikutip dari situs resmi MotoGP, Senin (7/5/2012).
 
"Saya tahu grip di ban depan akan menjadi problem di balapan ini dan itulah yang terjadi. Saya tak tahu kenapa karena saya mesti melihat datanya terlebih dulu," lanjut Crutchlow.
 
Mantan pembalap Supersport ini lantas memuji rekan setimnya Andrea Dovizioso yang tampil brilian dengan finis persis di depannya di posisi keempat. Crutclow mengaku kesulitan menyalip Dovi.
 
"Dia menyalip saya di awal lomba dan tdak peduli seberapa besar saya menekannya, dia tak tergoyahkan," puji Cal.
(auz)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Berita Harian: Sukan

sumber :-

Berita Harian: Sukan


Siaran langsung Piala FA meriah

Posted: 06 May 2012 04:46 PM PDT

Sukan

PENYOKONG Chelsea meraikan kejayaan pasukan mereka menjuarai Piala FA di DStall Corner Restaurant & Cafe di Dataran Glomac, Kelana Jaya, kelmarin.

PENYOKONG Chelsea meraikan kejayaan pasukan mereka menjuarai Piala FA di DStall Corner Restaurant & Cafe di Dataran Glomac, Kelana Jaya, kelmarin.

KALAH menang bukan menjadi ukuran, sebaliknya perpaduan di kalangan 1,550 penyokong Liverpool dan Chelsea yang menonton aksi final Piala FA di D'Stall Corner Restaurant & Cafe di Dataran Glomac, Kelana Jaya, kelmarin, menjadi keutamaan.

Program siaran langsung skrin besar anjuran New Straits Times (NST) itu berlangsung cukup meriah selama lima jam apabila penyokong kedua-dua kelab mula berkumpul sejak jam 9 malam dan menyertai pelbagai acara sampingan.

Bagi Presiden Kelab Bola Sepak Liverbird Malaysia, Fariz Abu Bakar, program seumpama itu wajar diteruskan bagi menarik minat golongan muda mengisi aktiviti dengan lebih berfaedah. "D'Stall Corner ini menjadi 'port' kami menonton setiap perlawanan membabitkan Liverpool sejak tahun lalu. Kalah atau menang, kami dan penyokong lawan tetap menghormati satu sama lain," kata Fariz ketika ditemui bersama-sama hampir 1,200 penyokong setia Liverpool.

Sementara itu, biarpun hanya membawa 350 penyokong Chelsea ke 'port' Liverbird itu, Presiden Malaysia Blues Army (MBA), Aminul Rasyid Tarmidi tetap gembira dapat menjayakan program itu.

"Kami teruja kerana ini kali pertama kami bekerjasama dengan Liverbird Malaysia. 'Port' kami sebenarnya di Khulafa Bistro, Seksyen 7, Shah Alam dan Restoran Ali Maju, Setapak.

"Walaupun hanya 350 penyokong Chelsea hadir, apa yang lebih penting ialah membentuk perpaduan tak kira pasukan mana disokong," kata Aminul.

Komen Anda

Terima kasih diatas penyertaan anda. Berita Harian berhak untuk tidak memaparkan sebarang komen yang menyentuh isu-isu sensitif dan yang berbentuk iklan komersial. Alamat IP anda akan direkodkan dan mungkin digunakan untuk menghalang penghantaran komen seterusnya jika melanggar peraturan yang ditetapkan.

Senarai komen

Muzaffar Nordin

saya sokong penuh kenyataan Aminul.

mohd hashary

salam utk semua rakyat melaysia.....saya sungguh terharu atas apa yg d tuntuk kn oleh peminat2x kedua pihak,,semangat ini harus d teruskan agar dpt mengisi masa lapang remaja d zaman ini..bersatu kita teguh bercerai kita roboh...walau apa pun keputusan perlawanan biar la di dalam padang kita musuh tapa d luar padang kita sentiasa bersatu....sebagai peminat chelsea saya ucap kn tahnia kepada kelab chelsea dan penyokong chelsea...

ramli

satu pendekatan kearah penyatuan rakyat malaysia yang berbilang kaum.Tahniah penganjur


Chong Wei gah kali keempat

Posted: 06 May 2012 04:44 PM PDT

Sukan

LEE Chong Wei menjulang kejuaraan keempat berturut-turut badminton Grand Prix (GP) Emas Terbuka Malaysia biarpun cuba dicabar Sony Dwi Kuncoro dalam pertembungan final tiga set di Stadium Bandaraya semalam yang menyaksikan pemain negara menyapu empat daripada lima kategori.

Perseorangan pertama dunia itu tewas set pertama 17-21 kepada lawan dari Indonesia sebelum bangkit dengan kemenangan mudah 21-8, 21-10 dalam tempoh 50 minit.

"Saya sudah lama tidak berlawan dengan Sony dan corak permainannya juga berbeza. Jika dulu dia gemar bermain agresif, kali ini dia beraksi lebih terbuka, malah saya membuat beberapa kesilapan yang menyebabkan tewas set pertama. "Pada set kedua dan ketiga, saya mula bermain lebih agresif dengan corak menyerang dan rasa lega apabila kecederaan bahu kanan sudah pulih dan berani membuat pukulan kencang apabila mendapat peluang," kata Chong Wei.

Dalam saingan beregu lelaki, bekas juara remaja dunia 2009, Chooi Kah Ming- Ow Yao Han memberi tentangan sengit sebelum tewas 15-21, 19-21 kepada beregu emas Koo Kien Keat-Tan Boon Heong yang mempertahankan kejuaraan dalam pertembungan 31 minit.

"Tak cukup pengalaman menjadi punca kekalahan kami walaupun pada set kedua dapat mengejar mata," kata Yao Han.

Beregu utama negara, Chin Eei Hui-Wong Pei Tty yang diletak selaku pilihan kedua, turut melakar kejayaan apabila membenam pilihan utama, Shinta Mulia Sari-Lei Yao 21-18, 21-18 dari Singapura dalam pertembungan sengit 45 minit.
Beregu campuran negara, Chan Peng Soon-Goh Liu Ying turut menebus kehampaan sekadar naib juara tahun lalu apabila menewaskan pasangan Indonesia, Irfan Fadhilah-Weni Anggraini 21-12, 21-14 untuk menjulang kejuaraan pertama tahun ini.

"Sangat berpuas hati selepas kami tewas kepada Tantowi Ahmad-Liliyana Natsir tahun lalu. Terbuka Singapura dan Indonesia selepas ini akan memberi kami lebih keyakinan sebelum London 2012," kata Liu Ying.

Dalam perseorangan wanita, Busanan Ongbumrungpan dari Thailand muncul juara selepas menewaskan Sayaka Takahashi dari Jepun 21-17, 22-20.

Komen Anda

Terima kasih diatas penyertaan anda. Berita Harian berhak untuk tidak memaparkan sebarang komen yang menyentuh isu-isu sensitif dan yang berbentuk iklan komersial. Alamat IP anda akan direkodkan dan mungkin digunakan untuk menghalang penghantaran komen seterusnya jika melanggar peraturan yang ditetapkan.

Senarai komen

wwe

dengan tiada penyertaan nama-nama besar, tiada apa yang perlu dibanggakan.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Harian Metro: Arena

sumber :-

Harian Metro: Arena


Bryan, Huang serasi

Posted: 06 May 2012 09:57 AM PDT

JAGUH terjun negara, Bryan Nickson Lomas dan rakan segandingan, Huang Qiang, menepati ramalan apabila merangkul pingat emas pada sirkit kedua, Grand Prix Terjun Fina di Montreal, Kanada, awal pagi semalam.

Bryan dan Huang Qiang mengutip catatan 431.10 mata untuk acara 3m papan anjal seirama, mengenepikan tuan rumah Reuben Ross-Alexandre Despatie (419.58), di tangga kedua dan Rommel Pacheco-Jonathan Rovalcabab dari Mexico, 388.71, ketiga.


Kejayaan itu sekali gus membuktikan Bryan dan Huang sememangnya serasi, meskipun keduanya baru saja digandingkan ketika mencipta kejutan meraih pingat gangsa di Piala Dunia FINA di London, Mac lalu.

Tanpa penyertaan juara dunia dari China, Chen Roulin dan Hu Yadan, ratu terjun negara, Pandelela Rinong-Leong Mun Yee, sekadar berada di tangga kelima dengan catatan 301.32 mata dalam acara kegemaran 10m paltform seirama.


Namun, ketiadaan dua bintang China itu, tidak dipersiakan tuan rumah, Kanada, apabila mendominasi kedudukan satu dan dua, acara 10m platform seirama, menerusi wakilnya Meaghan Benfeito-Roseline Filion, 327.96 dan pasangan adik beradik, Carol Ann-Pamela Ware, 326.28. Tangga ketiga dimenangi Australia, Loudy Wiggins-Rachel Bugg, 316.86. China, menerusi wakilnya, Li Kang-Sheng Yi, akur ditundukkan di tangga keempat, dengan catatan 315.18 mata.


Meskipun tidak begitu menyerlah dalam acara individu, negara masih boleh berbangga dengan kemaraan Huang Qiang (3m papan anjal lelaki), Bryan (10m platform individu lelaki), Pandelela (10m platform wanita) dan Cheong Jun Hoong, 3m papan anjal wanita yang layak ke final, kelmarin.

Kejayaan mereka sekali gus melakar sejarah Malaysia yang kali pertama mempunyai wakil dalam kesemua empat acara individu dalam saingan GP.


Bagaimanapun, Bryan dan Jun Hoong sekadar berada di tangga keenam dengan catatan 390.75 dan 275.00 mata di final acara masing-masing.

Huang Qiang menduduki tempat ketiga dengan catatan 424.85 mata pada separuh akhir A bersama Pandelela yang tamat saingan separuh akhir B di tangga ketiga selepas mengumpul 343.50 mata. Final kedua-dua acara ini berlangsung jam 10 malam waktu tempatan semalam dan dijangka tamat, awal pagi ini.




Peluang pertama Kaito

Posted: 06 May 2012 09:52 AM PDT

PASUKAN Pachie Yuzy Honda Racing menyenaraikan pelumba muda Jepun, Kaito Toba bagi mengharungi musim kedua di pentas Kejuaraan Motosikal Asia Petronas (ARRC) yang membuka tirai di Litar Antarabangsa Sepang pada 11 hingga 13 Mei ini.

Pelumba berusia 11 tahun itu akan beraksi atas tiket wildcard dan bakal bergandingan bersama Mohd Amirul Ariff Musa dan Mohd Rozaliman Zakaria yang juga kali pertama bersama pasukan ini di pentas antarabangsa.


Ini bukan kali pertama pasukan Shahrol Yuzy Ahmad Zaini membimbing pelumba muda Jepun kerana musim lalu, abang Kaito, Ren Toba turut membuat penampilan bersama pasukan berpangkalan di Malaysia ini pada pusingan terakhir di Litar Antarabangsa Losail, Qatar.

Malah, kedua-duanya turut hadir menyertai sesi ujian pra-musim di Litar Antarabangsa Sepang, April lalu. Shahrol Yuzy menjelaskan pada peringkat awal Ren yang akan membawa cabaran mereka pada pusingan pembukaan ARRC di Sepang namun terpaksa menyerahkan kepada adiknya memandangkan dia perlu beraksi di pusingan ketiga MFJ All Japan Championship dalam kategori J-GP3 (Moto3) di Litar Tsukuba yang turut berlangsung pada tarikh sama. Namun, Shahrol Yuzy berpendapat pertukaran ini tidak memberikan masalah memandangkan Kaito telah membuktikan kemampuan setanding abangnya.


"Walaupun Kaito lebih muda, dia mempamerkan kemahiran dan kualiti setanding abangnya dan menjadikannya calon pengganti terbaik.


"Tambahan pula, Kaito masih belum didedahkan dengan jentera perlumbaan berkuasa tinggi dan ini membolehkan dia memahami jentera Underbone dengan mudah," kata Shahrol Yuzy.

"Namun, Kaito hanya akan berlumba di Sepang sahaja. Selepas kami menilai kemampuan dan prestasinya minggu ini, kami akan mengadakan perbincangan lanjut tentang peluang untuk mengikuti perlumbaan pusingan berikutnya." Menjawab objektif memperkenalkan pelumba Jepun, Shahrol Yuzy menjelaskan antara sebabnya ramai pelumba Jepun yang beranggapan perlumbaan Underbone ini cukup menarik dan unik.


Ada juga yang menganggap ia landasan terbaik untuk pelumba muda memahami dan membiasakan diri dengan perlumbaan kompetitif sebelum beralih ke peringkat lebih tinggi. "Selain itu juga, saingan pasti lebih menarik dan mencabar apabila negara lain juga sudah mula beraksi dalam acara yang didominasi pelumba Malaysia dan Indonesia saja selama ini," kata Shahrol Yuzy lagi.




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS