Chong Wei masih di landasan betul

Oleh Norzie Mohd. Khasbi
norzie.khasbi@utusan.com.my

KUALA LUMPUR - Misi memburu pingat emas Sukan Olimpik Datuk Lee Chong Wei masih berada di landasan yang betul dan kekalahan terbaru jaguh No. 1 dunia itu kepada Chen Long pada final Kejohanan Badminton Terbuka Denmark kelmarin bukan sesuatu yang terlalu mencemaskan.

Ketua jurulatih perseorangan negara, Rashid Sidek menjelaskan, selepas mengerah seluruh tenaganya pada Kejohanan Dunia di London, Ogos lalu, Chong Wei kini sedang berada dalam fasa 'penurunan permainan' dan ia adalah proses peralihan biasa buat pemain badminton.

Katanya, jaguh negara itu tidak berada pada prestasi tertinggi dalam dua kejohanan terakhir yang disertai - Terbuka Jepun (September) dan Terbuka Denmark, namun dia masih mampu melayakkan diri ke perlawanan akhir dalam kedua-dua kejohanan.

Malah, Chong Wei adalah satu-satunya pemain yang berjaya melangkah ke akhir dalam semua 10 kejohanan yang disertai tahun ini, keputusan yang membuktikan betapa konsisten permainan jaguh berusia 29 tahun itu.

"Kami akui Chen Long sudah semakin bagus dan menunjukkan banyak peningkatan, dia adalah ancaman Chong Wei pada Sukan Olimpik nanti selepas Lin Dan. Begitupun, dalam dua kejohanan terakhir, Chong Wei tidak berada pada tahap terbaik kerana dia memperlahankan sedikit permainan selepas mengeluarkan semuanya pada Kejohanan Dunia.

"Bagi seorang pemain badminton, ada waktu di mana dia memilih untuk memuncak dan kemudian menurunkan permainan, yang penting Chong Wei masih mampu melayakkan diri ke perlawanan akhir dalam semua kejohanan yang disertai tahun ini sekali pun tidak berada di prestasi terbaik ketika itu. Ia menunjukkan dia masih berada di landasan yang betul.

"Kita tidak boleh menjangkakan Chong Wei akan memenangi semua kejohanan yang disertai, kita cuma harap dia konsisten dari sekarang hingga Sukan Olimpik London, itu paling penting. Pada masa sama, saya dan Tey Seu Bock akan menganalisis kelemahan serta kekuatan Chong Wei dan kekuatan pemain-pemain dari China, ia proses yang berterusan,'' ujar Rashid.

Tegas Rashid, kemenangan terbaru Chen Long ke atas Chong Wei bukan bermakna pemain tersebut sudah mengatasi jaguh negara itu dalam semua aspek, sebaliknya beliau percaya, Chong Wei masih memiliki kepantasan, kecergasan dan skil yang baik, cuma tidak memberi aksi terbaik kebelakangan ini.

Tambahnya lagi, kekalahan pemain itu kepada Chen Long kelmarin juga lebih kepada faktor taktikal dan bukan fizikal.

"Saya rasa, kasihan juga bila tengok Seu Bock bersendirian di tepi gelanggang pada ketika semua pemain Chian diiringi dua jurulatih, mungkin selepas ini saya juga kena ikut Seu Bock dan membantunya mencongak taktik permainan Chong Wei dalam setiap kejohanan utama.

"Idea dua jurulatih pasti lebih baik daripada seorang, mungkin saya akan bermula pada Siri Super Terbuka Hong Kong (15-20 November) dan Siri Super Premier Terbuka China (22-27 November),'' katanya.

SPORTKU.COM - Test Event cabang balap sepeda nomor Cross Country telah berlangsung di Sentul, Bogor. Test ini diadakan sebagai simulasi pra event Sea Games.

Test event ini dihadiri oleh pihak dari KONI dan INASOC sebagai pemantau jalannya acara. Test Event ini dimaksudkan untuk para panitia dan juga atlet agar siap khususnya dalam prosedur dan teknis lomba. Panitia terdiri dari Chief Commissaire, juri, wasit, dan lainnya.

Simulasi diadakan layaknya lomba sebenarnya. Seluruh atlet pelatnas SEA Games dinomor ini menjajal trek. Diikuti juga sejumlah atlet-atlet klub dan daerah.

Test event sebagai latihan kesiapan panitia untuk SEA Games yang berlangsung 11 - 22 November 2011.

Test event sebagai latihan kesiapan panitia untuk SEA Games yang berlangsung 11 - 22 November 2011.

Untuk nomor Track, venue yang digunakan yaitu jenis stadium. Nomor yang akan dipertandingkan pada Track ini sangat beragam. Disebut juga dengan nomor permainan. Walaupun berlangsung di tempat yang aman yaitu didalam velodrome, namun persiapan yang matang dituntut demi suksesnya penyelenggaraan event akbar ini.

Test event sebagai latihan kesiapan panitia untuk SEA Games yang berlangsung 11 - 22 November 2011.

Test event sebagai latihan kesiapan panitia untuk SEA Games yang berlangsung 11 - 22 November 2011. 

Test event sebagai latihan kesiapan panitia untuk SEA Games yang berlangsung 11 - 22 November 2011.

Test event sebagai latihan kesiapan panitia untuk SEA Games yang berlangsung 11 - 22 November 2011.

Test event sebagai latihan kesiapan panitia untuk SEA Games yang berlangsung 11 - 22 November 2011.

SPORTKU.COM - Grand Final LA Lights Streetball dengan tema Final Elevation kini telah mencapai klimaks. Tepat pada tanggal 21 -22 Oktober 2011 di bilangan Plaza Barat Senayan, tim perwakilan ibu kota Capital Ballers siap beradu skill dan trick dengan tim asal mojang Bandung Da Roaring Tiger.

Antusiasme tinggi dari para penggemar streetball di Jakarta memadati venue event, karena tidak sedikit dari mereka yang menanti penampilan dari empat jawara streetball asal Amerika dan satu bintang NBA yang terlanjur menjadi kiblat bagi seluruh umat bola basket di dunia.

Kelima pemain impor asal USA itu adalah: Worm, Easy J, Silk, Hot Sauce, featuring sang maestro NBA Dennis Rodman.Kehadiran Rodman sendiri tentunya menjadi rundown penting pada kemasan partai puncak.

Pada partai semi final, Capital Ballers menempati kasta tertinggi pada group East. Sedangkan group West dikuasai oleh Da roaring Tiger Bandung. Pertaruhan gengsi bagi kedua tim tersebut diduga berlangsung keras karena peta kekuatan dari masing-masing tim sudah terbukti kuat pada partai-partai sebelumnya.

Deskripsi partai puncak menjadi pemandangan menarik buat penonton yang hadir pada partai final tanggal 22 Oktober 2011 tersebut. Waktu pertandingan adalah 2 quarter x 10 menit waktu bersih. Terlihat Bicek a.k.a Demolition mendominasi lini pertahanan dari Da Roaring Tiger Bandung.

Tim Capital Ballers asal Jakarta juga tampil gemilang dalam aksi-aksi penetrasi dan slam dunk yang memberikan teror bagi ring lawan. Quarter awal harus berhenti pada score 9-9.

Joshua Rudolph (coach dari tim Da Roaring Tiger) tampak santai namun ambisius. Tim asuhannya tidak mau lengah, tampil militan dengan gaya permainan keras mewarnai arena streetball. Terbukti pada saat jalannya pertandingan di quarter 2, Ibnu, salah satu pemain dari Da Roaring Tiger divonis keluar dari lapangan karena melakukan pelanggaran keras, namun pertandingan tetap kembali berjalan.

Quarter terakhir berjalan dan kedua tim semakin berambisi untuk mendominasi game tersebut. Kejar-kejaran angka menjadi konsumsi menarik para fans yang hadir saat itu. Hal tersebut tentunya membuat tegang para penonton dan para finalis itu sendiri.

Aksi-aksi slam dunk yang banyak terjadi pada awal quarter mulai pudar pada quarter akhir, karena pertahanan yang memaksa kedua tim harus beradu fisik. Duel kedua tim berlangsung ketat dan keras, terbukti dalam setiap quarter menyuguhkan game dengan score imbang.

Selama berjalannya pertandingan tersebut, tampak masing-masing kontestan dari kedua tim sulit untuk mengeluarkan kemampuan serta trik-trik kepunyaan mereka, hal tersebut dikarenakan pertahanan individu yang dilakukan sangat ketat dan keras.

Pertandingan yang bertajuk streetball tersebut pun berjalan seperti pertandingan basket biasa tanpa trik point breakers karena kedua tim ngotot untuk menang dan hanya berkonsentrasi untuk memasukkan bola.

Pertandingan sempat terhenti karena aksi protes dan intimidasi kepada wasit dari kedua tim. Pertandingan yang berjalan dengan keras tersebut lebih banyak didominasi dengan adu free throw dari kedua tim. Skor pun termasuk rendah karena kedua tim tampil dengan defense ketat dan ngotot.

Menit-menit akhir pada akhir quarter selalu berjalan dengan selisih tidak lebih dari dua angka. Dalam durasi di bawah satu menit, kedudukan bertahan di skor 20-20. Namun Da Capital Ballers berhasil unggul dengan memasukkan empat free throw terakhir.

Tim Da Roaring Tigers pun melakukan turnover di akhir pertandingan yang membuat Capital Ballers menutup pertandingan dengan score 24-20 untuk kemenangan mereka. Hasil dari duel sengit partai puncak, Da Roaring Tiger Bandung terpaksa memupus ambisi dan mengikhlaskan gelar juara kepada tim tuan rumah Capital Ballers Jakarta.

Grand Final LA Lights Streetball 2011

Grand Final LA Lights Streetball 2011 - Aksi Bicek a.k.a Demolition dengan Point Breakers terbanyak sepanjang GF

Grand Final LA Lights Streetball 2011 mempertemukan Da Roaring Tigers vs Capital Ballers

Grand Final LA Lights Streetball 2011 - Aksi tim Da Roaring Tigers

Peraih Top Dunk [kiri] selama Grand Final LA Lights Streetball 2011

Runner Up Grand Final LA Lights Streetball 2011 -

Juara satu Grand Final LA Lights Streetball 2011

MAKASSAR - Pelatih PSM Makassar Petar Segrt mencari rumah kontrakan di Makassar. Sejak menandatangani kontraknya pada 8 Oktober silam, Segrt masih menginap di Hotel Imperial Aryaduta Makassar.
 
Segrt mengungkapkaan keinginannya itu, sesaat sebelum menutup sesi wawancara bersama wartawan di Lapangan Karebosi Makassar, Senin sore (24/10/2011). Tanpa ditanya, Segrt berkata sedang mencari rumah menetap di Makassar.
 
"Saya mencari rumah tinggal. Aryaduta memang hotel berbintang yang mewah, tapi Saya mau rumah. Namun ternyata sulit mendapatkannya di sini, "ujarnya sambil tersenyum.
 
Menurut mantan pelatih Bali De Vata ini, kamar hotel kurang memberinya keleluasaan untuk bergerak. Saya butuh rileks usai melatih pemain PSM. Anda tahu kan, bagaimana tinggal di rumah, yang sederhana saja sudah cukup," terangnya.
 
Dia mengaku kerasan tinggal di Makassar. Menurutnya, rasa nyaman itu akan lebih lengkap jika mendapatkan suasana rumah. Lalu, dengan seriusnya, Segrt tidak segan minta tolong pada wartawan yang mewawancarainya untuk mencarikan dia sebuah rumah buat dihuni.
 
"Di mana saja lokasi rumah itu bila cocok untuk saya tempati selama di Makassar, saya akan berterima kasih sekali," pungkas pengasuh Skuad Ramang yunior yang berlisensi A Pro UEFA ini.
(raw)

LOS ANGELES – Bintang LA Galaxy, David Beckham sempat mengutarakan niatnya untuk kembali merumput di Inggris. Pernyataan Beckham tersebut membuat Galaxy ketar-ketir. Pasalnya mereka tak ingin kehilangan Beckham akhir musim ini.
 
Kontrak Becks – sapaan Beckham, akan berakhir bersamaan berakhirnya musim kompetisi MLS (Major League Soccer). Beckham yang bergabung dengan Landon Donovan cs sejak 2007 silam, memberi perubahan penting dalam persepakbolaan Amerika Serikat.
 
Oleh karena itu, Galaxy akan sekuat tenaga untuk memperthankan mantan kapten timnas Inggris itu. Akan tetapi, sang pelatih, Bruce Arena menegaskan, tak mudah mempertahankan Becks. Setidaknya LA Galaxy punya kans 50-50 untuk bisa tetap memakai jasa Beckham.
 
"David menyukai Los Angeles, dia sadar akan posisinya pada titik kariernya sekarang dan saya rasa kami punya peluang 50-50. Saat musim ini berakhir, kami akan memulai pembicaraan untuk berusaha memperpanjang kontrak dengannya," papar Arena kepada ESPN, Selasa (25/10/2011).
 
Sudah empat tahun Becks bertualang di kompetisi negeri paman Sam tersebut. Aura kebintangannya, sanggup menggoda duo mantan pemain Barcelona, Rafael Marquez dan Thierry Henry untuk mencicipi MLS.
 
Akan tetapi belum lama ini, Becks mengutarakan keinginannya untuk 'mudik' ke Inggris, untuk memperbesar peluangnya dipanggil Fabio Capello (pelatih timnas Inggris) atau Stuart Pearce (pelatih timnas Inggris Raya), agar bisa membela Inggris atau Inggris Raya di Euro 2012, atau setidaknya memperkuat tim Inggris Raya pertama di Olimpiade musim panas 2012.
 
Kabar terakhir, ada dua klub Premier League yang siap menampungnya, yakni Queens Park Rangers dan Tottenham Hotspur. Becks sendiri, menyatakan masih akan fokus dengan Galaxy, sampai akhir musim nanti.
(raw)

InaSOC Sumsel pastikan PT Maxxima mampu mengoperasikan Swiss Timing. Mereka telah berjanji akan maksimal dalam menggunakan peralatan itu," kata Muddai, di Palembang, Senin.

Menurut dia, pernyataan PT Maxxima itu didapatkan pada saat pertemuan dengan perwakilan Swiss Timing Omega, beberapa waktu lalu.

"Pertemuan yang bersifat dialog itu akhirnya dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. Intinya PT Maxxima mampu mengoperasikan peralatan karena pihak Swiss Timing mau membantu," ujar dia.

Ketua KONI Sumsel itu pun meminta permasalahan yang berkembang beberapa waktu lalu, tidak perlu dibesar-besarkan.

"Apa yang dikhawatirkan oleh beberapa pengurus cabang olahraga tidak akan terjadi, jadi tidak perlu kita berpolemik lagi," kata dia.

Dia pun mengimbau, pihak-pihak terkait untuk fokus menyiapkan diri sebagai panitia SEA Games.

"SEA Games tinggal 18 hari lagi, jadi sebaiknya semua pihak konsentrasi untuk pelaksanaan. Permasalahan teknologi informasi telah dipercayakan kepada PT Maxxima," ujar dia pula.

Semula PT Maxxima sebagai afiliasi perusahaan asal Malaysia WSL, disinyalir tidak dapat mengoperasikan peralatan Swiss Timing Omega di beberapa venues SEA Games di Jakabaring Palembang.

Hal itu terjadi setelah CEO Swiss Timing Omega wilayah Asia, Henry Fung, menyatakan sistem yang dimiliki PT Maxxima tidak mungkin terintegrasi dengan Swiss Timing Omega.

Dikhawatirkan, hasil pertandingan tidak akan dilaporkan secara "on venue result" atau tidak dapat langsung ter-"brodcast" melalui jaringan internet.

"Pihak Maxxima telah menyanggupi ketentuan yang diminta InaSOC seperti langsung bisa dilihat melalui jaringan internet, jadi pertandingan SEA Games nanti akan terjadi layaknya olimpiade yakni `on venue result`," ujar dia.

(ANT-037/A020)

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Dari jumlah tersebut 2.300 di antaranya merupakan wartawan dalam negeri. Sementara wartawan asing berjumlah 700-an. Sampai Senin malam Bagian Akreditasi Media Inasoc terus menginput data para wartawan yang mengajukan aplikasi untuk mendapatkan media akreditasi peliput SEA Games.

Para wartawan tersebut terdiri dari wartawan media massa cetak, situs web, radio, dan televisi. Jumlah peliput SEA Games kali ini merupakan yang terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan SEA Games.

Jumlah pemohon akreditasi media peliput SEA Games ini masih terus berdatangan. Namun Inasoc telah menutup pendaftaran bagi media massa tanggal 26 September lalu.

Untuk memudahkan para wartawan dalam menjalankan tugas mereka, Inasoc menyediakan Main Press Centre (MPC) atau Pusat Media Utama di Jakarta dan Palembang. Selain itu juga terdapat International Broadcast Centre (IBC) atau Pusat Penyiaran Internasional.

Di MPC tersebut tersedia data hasil-hasil pertandingan untuk para wartawan, khususnya wartawan tulis. Sementara IBC merupakan pusat pengumpulan hasil liputan radio dan televisi sebelum dipancarkan ke seluruh penjuru Asia Tenggara dan dunia.

Pesta Olahraga Antarnegara Asia Tenggara tersebut akan mempertandingkan 43 cabang olahraga. Terdapat total 545 nomor pertandingan yang akan dilaksanakan, atau sekitar 50 pertandingan final sehari.

Sumatera Selatan akan menjadi tuan rumah pertandingan 23 cabang olahraga. Selain itu Sumatera Selatan akan menjadi penyelenggara upacara pembukaan dan penutupan SEA Games Ke-26.

Upacara Pembukaan akan dilaksanakan di Stadion Jakabaring, Palembang, 11 November. Sementara Upacara Penutupan berlangsung di tempat yang sama, 22 November.

Meskipun secara resmi SEA Games akan dibuka 11 November, namun sejumlah cabang olahraga sudah akan dipertandingkan sebelum tanggal tersebut. Sepakbola, misalnya, sudah akan memulai pertandingan tanggal 3 November mendatang di Jakarta.

Jakarta akan menjadi tuan rumah penyelenggara 24 cabang olahraga. Meskipun secara resmi disebutkan Jakarta sebagai tempat pertandingan, namun praktiknya sebagian di antaranya dilaksanakan di wilayah Provinsi Jawa Barat. Misalnya, pertandingan nomor ketangkasan berkuda di Depok. Balap sepeda nomor down hill di Sentul, Bogor, dayung tradisional di Waduk Cipule, Karawang, balap sepeda nomor jalan raya di Subang, dan terbang layang di Gunung Mas, Puncak.

(ANT-133/A020)

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Rusa, Penyu 'bertemu jodoh' di Shah Alam

Oleh NAN HIDAYAT NAN AZMIE
hidayat.azmie@kosmo.com.my

BARISAN pemain Terengganu sudah memulakan persiapan menjelang final Piala Malaysia, Sabtu ini.

SEMUA sudah mengetahui betapa Stadium Shah Alam bakal menerima 'tetamu istimewa' yang diundang ke pentas final kempen Piala Malaysia edisi ke-90, iaitu Negeri Sembilan dan Terengganu pada Sabtu ini.

'Rombongan merisik' juga telah dihantar kedua-dua pasukan sebelum ini sebaik mengecewakan Selangor dan T- Team di peringkat separuh akhir Sabtu lalu.

Ternyata, 'jodoh' antara Sang Rusa dan Sang Penyu juga seakan-akan sudah tertulis lantaran kedua-dua pasukan juga beraksi dalam Kumpulan B pada saingan peringkat kumpulan sebelum ini.

Berdasarkan rekod, Negeri Sembilan barangkali boleh mendabik dada di Shah Alam kelak lantaran kemenangan tipis 1-0 ke atas Terengganu di Stadium Tuanku Abdul Rahman, Paroi pada peringkat kumpulan masih segar dalam ingatan penyokong fanatik Hoben Jang Hoben.

Walaupun kedua-dua pasukan seri tanpa jaringan di Kuala Terengganu selepas itu, kredibiliti Sang Penyu yang menempah slot ke peringkat akhir juga tidak boleh dipandang sebelah mata.

Tambahan pula, anak-anak buah Irfan Bakti itu dilihat telah menempuh segala bentuk dugaan apabila berjaya menewaskan dua pasukan elit, Kelan- tan dan Selangor di peringkat suku akhir dan separuh akhir sebelum ini.

Jika itu dijadikan ukuran, impian Sang Penyu menamatkan kemarau menjulang Piala Malaysia yang kali terakhir dimenangi mereka sedekad lalu juga dilihat lebih cerah kerana Sang Rusa dilihat belum diuji sepenuh- nya apabila sekadar menewaskan dua pasukan berstatus kelab, Felda United dan T-Team dalam perjalanan ke perlawanan akhir musim ini.

Sekiranya tewas Sabtu ini, Terengganu masih boleh menebus kekecewaan dan kembali membuat perhitu- ngan dengan Negeri Sembilan bagi aksi Piala Sultan Ahmad Shah (Sumbangsih) tahun depan lantaran meme- gang status selaku juara Piala FA musim ini.

Namun jika menang, aksi Piala Sumbangsih pastinya lebih mendebarkan apabila Terengganu bakal berdepan juara Liga Super musim ini, Kelantan – pasukan yang ditundukkan mereka dengan agregat 5-3 pada saingan suku akhir yang lalu.

Pada masa sama, pengendali Negeri Sembilan, Mohd. Azraai Khor Abdullah juga sudah tentu tidak mahu duduk diam, tambahan pula final kali ini me- rupakan final kali ketiga berturut-turut selepas dikecewakan The Red Warriors musim lalu biarpun mengecewa- kan pasukan yang sama pada perlawa- nan akhir 2009.

Kredibiliti Azraai yang berjaya membantu Kedah muncul juara Piala Malaysia dua kali berturut-turut sejak 2007 juga mungkin menerbitkan rasa resah di hati Irfan yang pastinya rancak memikirkan formula terbaik bagi memastikan tahun ini merupakan tahun paling gemilang buat gergasi Pantai Timur itu.

Malah, tidak mustahil Azraai kini disayangi peminat Hoben Jang Hoben lantaran sikapnya yang sering menghargai penonton semasa menerajui Kedah sebelum ini diteruskan, dan ia dapat dilihat dalam aksi separuh akhir sebelum ini apabila kesemua pemain Negeri Sembilan dilihat menuju ke arah tempat duduk penonton sebagai tanda terima kasih.

Dalam aksi separuh akhir Sabtu lalu, Sang Penyu meneruskan kemaraan se- baik mengecewakan juara Piala Malaysia 32 kali, Selangor dengan agregat 4-1 menerusi kemenangan bergaya 2-1 di tempat sendiri.

Terengganu menang hasil jaringan Abdul Manaf Mamat dan Ashaari Samsuddin pada minit ke-17 dan 72, manakala gol sagu hati Selangor dijaringkan oleh Safiq Rahim dua minit sebelum tamat perlawanan.

Keletihan punca kalah

Oleh SHAHRIL NIZAM ABDULLAH
shahril@kosmo.com.my

KELETIHAN. Itu punca kekalahan Tenaga Nasional Berhad (TNB) kepada musuh ketatnya, Kelab Hoki Kuala Lumpur (KLHC) pada final Piala TNB 2011 kelmarin.

Pada perlawanan yang berlangsung di Stadium Hoki Nasional, Bukit Jalil itu, TNB tewas 2-3 kepada KLHC.

TNB perlu menyalahkan diri sendiri atas kekalahan itu apabila gagal mempertahankan kelebihan 2-0 ke atas KLHC.

Selepas berada dalam kedudukan selesa itu, mereka seperti membiarkan juara bertahan tersebut menjaringkan tiga gol dalam tempoh 10 minit terakhir.

Turun dengan misi menebus kekalahan dalam saingan Piala Sumbangsih dan liga, TNB bagaimanapun sekali lagi meratapi kegagalan mereka menghalang KLHC daripada mempertahankan Piala TNB.

Skuad kendalian Lailin Abu Hasan itu berjaya melakar kejutan apabila mendahului 2-0 pada babak pertama menerusi jaringan sudut penalti penyerang negara, Faizal Saari (minit kelima) dan gol padang daripada Amir Farid pada minit kelapan.

Namun, taktik bertahan TNB pada 10 minit terakhir membawa padah apabila KLHC berjaya menembusi kekebalan mereka tiga kali menerusi Amerullah Aziz (59), Chua Boon Huat (62) dan gol kemenangan oleh Muhd. Razie Rahim pada minit ke-70.

"Kesemua pemain utama kami telah bekerja keras sepanjang babak pertama dan itulah aksi terbaik mereka yang pernah saya lihat musim ini," kata Lailin.

"Hasilnya kami berjaya mendahului 2-0, namun kesannya ialah aksi tersebut menyebabkan semua pemain kami mula mengalami keletihan.

"Berbanding KLHC, mereka memiliki ramai pemain yang berpengalaman termasuk mereka yang berada di bangku simpanan, jadi mereka berjaya menggunakan kelebihan itu pada 10 minit terakhir untuk menjaringkan tiga gol.

"Apa pun, saya tetap berpuas hati dengan aksi kami kerana jelas sekali banyak peningkatan dipamerkan sejak saingan liga, malah turut berjaya membuatkan KLHC hilang arah."

Sementara itu jurulatih KLHC, R. Vivekanandan ternyata gembira dengan semangat juang yang dipamerkan oleh anak-anak buahnya untuk bangkit mencari gol penyamaan meskipun ketinggalan 0-2 pada separuh masa pertama.

"Kami memberi pemain TNB terlalu banyak ruang pada babak pertama dan ia hampir mengundang padah ekoran dua gol awal mereka," kata Vivekanandan.

"Namun, setelah memberi kata dua kepada pemain pada waktu rehat dan pertukaran strategi untuk mengekang penyerang lawan, akhirnya ia berjaya membuahkan hasil.

"Malah, apa yang lebih membanggakan ialah sikap tidak putus asa pemain kami yang terus memburu kemenangan," katanya.

Kim Swee utamakan Sukan SEA

PENGENDALI skuad bola sepak bawah 23 tahun (B-23) kebangsaan, Ong Kim Swee mengakui tidak tertekan apabila ana-anak buahnya sekadar menduduki tempat ketiga pada Kejohanan Jemputan Piala Vietnam (VFF) yang melabuhkan tirainya kelmarin.

Menurutnya, misi mempertahankan pingat emas temasya Sukan SEA di Jakarta, Indonesia bulan depan lebih menjadi keuta- maannya berbanding gagal mencatatkan keputusan memberangsangkan pada kejo- hanan di Hanoi itu.

"Ini hanya kejohanan jemputan, itu pemi- nat kena faham. Bagi saya, Piala VFF lebih kepada medan ujian membentuk pasukan yang mantap ketika di Jakarta nanti, itu yang lebih penting," katanya kepada Kosmo! semalam.

Pada kejohanan VFF itu, Harimau Muda yang berjaya mengumpul empat mata hasil satu kemenangan, satu seri dan satu kalah, menduduki tempat ketiga di belakang Uzbekistan (tujuh mata), Vietnam (lima mata), manakala Myanmar yang tewas dalam semua perlawanan, menghuni tangga tercorot pada kejohanan yang diadakan secara liga sepusingan itu.

Pasukan Harimau Muda yang sebelum ini tewas 1-3 kepada Uzbekistan pada perlawa- nan pembukaan kembali bangkit mencatat- kan kemenangan 2-1 ke atas Myanmar sebelum berjaya mengikat tuan rumah, Vietnam 1-1 menerusi sepakan percuma cantik kapten pasukan, Baddrol Bakhtiar seminit sebelum babak pertama berakhir kelmarin.

Kim Swee bersama anak-anak buahnya yang berlepas pulang ke tanah air tengah hari semalam memberitahu, beliau berca- dang untuk mengadakan sekurang-kurangnya dua perlawanan persahabatan bertaraf antarabangsa sebelum sepak mula temasya Sukan SEA yang dijadualkan bermula 9 November depan.

"Buat masa ini, saya masih belum mengenal pasti dua pasukan lawan bagi aksi persahabatan itu yang dilihat begitu penting buat saya menyediakan pasukan terbaik bagi mempertahankan pingat emas di Jakarta nanti.

"Malah, senarai penuh pemilihan pemain yang akan dipanggil menjalani ujian sebe- lum ke Jakarta juga dijangka hanya dike- tahui selewat-lewatnya pagi 27 Oktober (Rabu)," katanya.

Malaysia yang diundi dalam 'kumpulan neraka' bersama beberapa gergasi Asia Tenggara seperti Thailand, Singapura dan tuan rumah, Indonesia bagi aksi Kumpulan A, dilihat berdepan tugas getir memperta- hankan emas Sukan SEA di Laos dua tahun lalu.

Malaysia dijadualkan bertemu Singapura (9 November), Thailand (10 November), Kemboja (15 November) dan Indonesia (17 November), manakala aksi separuh akhir dan final diadakan pada 19 dan 21 Novem- ber.

Aksi Kumpulan B pula dilihat lebih memi- hak kepada naib juara, Vietnam yang dilihat lebih mudah menempah slot ke sepa- ruh akhir apabila diundi bersama Myanmar, Laos, Brunei, Filipina dan Timor Leste.

Selepas Jakarta, skuad bimbingan Kim Swee yang tewas 0-2 kepada Jepun bagi pusingan akhir aksi kelayakan Olimpik 2012 Zon Asia bagi Kumpulan C sebelum ini juga akan berdepan dengan Syria dan Bahrain di Stadium Nasional, Bukit Jalil pada 23 dan 27 November depan.

Apa yang pasti, November depan akan menjadi bulan yang paling sibuk buat Kim Swee dalam mengharungi kedua-dua siri ujian terhebat itu, sekali gus menentukan sejauh mana kemampuan Harimau Muda - sama ada akan 'mengaum' atau sekadar 'mengiau' - di pentas antarabangsa selepas ini. Selamat maju jaya, Kim Swee!

LONDON, KOMPAS.com - Striker Arsenal, Gervinho, menyarankan timnya untuk mempertahankan Robin van Persie (RVP) untuk waktu yang lama. Menurutnya, Arsenal butuh sosok pemimpin seperti Van Persie jika ingin kembali ke jalur juara.

Masa depan Van Persie di Arsenal memang masih jadi tanda tanya. Pemain asal Belanda ini belum jua menunjukkan tanda-tanda akan memperpanjang kontraknya yang akan berakhir pada musim panas 2013. Beberapa media Inggris menyebutkan, Van Persie sengaja menunda keputusan untuk memperpanjang kontrak karena masih menyimpan ambisi pindah ke tim besar, jika pada akhirnya Arsenal kembali gagal juara.

Gervinho berharap isu tersebut tak jadi kenyataan. Sebab, Van Persie masih dibutuhkan Arsenal untuk membawa rekan-rekannya terus maju mencapai cita-cita.

"Kami selalu butuh pemain terbaik kami seperti Robin. Jujur, kami butuh dia untuk tinggal di klub ini. Anda harus punya pemimpin dalam tim ini dan dia pemain yang bisa membawa tim ini terus maju. Dia seorang kapten, perannya adalah memimpin para pemain dan itu tanggung jawabnya," kata Gervinho.

Gervinho pun mengaku akan sangat senang jika akhirnya Van Persie bertahan. "Aku baru saja tiba dan ingin bermain dengannya lebih lama. Dia pemain yang luar biasa dan tim butuh dia," lanjutnya.

SION, KOMPAS.com - Musim ini dipastikan menjadi musim terakhir striker Alessandro Del Piero dengan Juventus. Meski sudah berusia 37 tahun, dia tetap belum berpikir pensiun. Ia masih ingin bermain tiga tahun lagi. Beberapa klub pun mulai meliriknya. Setelah AC Milan, Fulham, dan Queen Park Rangers, kini klub Swiss, FC Sion, meminatinya.

Presiden FC Sion, Christian Constantin, menyatakan, Del Piero merupakan pemain yang sangat menarik minatnya. Dua tahun terakhir ini ia terus memonitor situasi Del Piero bersama Juventus. Kini peluang untuk merekrut pemain idamannya terbuka lebar.

"Saya akan dengan senang hati membawanya ke Sion. Saya akan berbicara dengan sang pemain dan mencari solusi yang memungkinkan," ujar Constantin kepada TMW.

"Saya akan melakukan apa pun yang mungkin dilakukan untuk merekrutnya. Saya lebih suka tak bicara soal apsek ekonomi dan hanya ingin konsenstrasi kepada sang pemain," sambungnya.

Kontrak Del Piero baru akan berakhir selepas musim ini. Presiden Juventus, Andrea Agnelli, belum lama ini menegaskan tak akan diperpanjang kontraknya. Bahkan, berdasarkan laporan dari media-media setempat, Juventus sudah menyiapkan Giuseppe Rossi sebagai calon suksesornya.

KOMPAS.com - Tim Gresini Honda tampaknya akan mundur dari seri terakhir MotoGP 2011 di Valencia, 6 November mendatang. Rencana ini menyusul kematian tragis yang menimpa pebalap andalannya, Marco Simoncelli, dalam kecelakaan maut di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (23/10/11).

"Hal yang pasti adalah bahwa timku tidak akan berpartisipasi pada balapan berikutnya di Valencia, atau jadwal tes setelah balapan," ujar bos tim, Fausto Gresini, seperti yang dilansir GPone.com.

Sebelum kematian "Supersic", Gresini, yang merupakan mantan juara dunia kelas 125 cc, sudah punya pengalaman pahit serupa. Pada tahun 2003, pebalap Jepang yang memperkuat tim Gresini Honda, Daijiro Kato, juga mengalami kecelakaan dan meninggal dunia di Suzuka.

Kematian Simoncelli merupakan yang pertama kali di kelas premier sejak Kato.

Berbicara tentang Simoncelli, yang menjadi pebalap Gresini sejak melakukan debutnya di MotoGP pada awal 2010, serta keputusan Honda untuk memperbarui kontraknya baru-baru ini, Fausto mengatakan:

"Saya memiliki begitu banyak gambar yang muncul dalam pikiran, dari dua tahun bersama-sama. Marco spontan, selalu melakukan apa yang dia pikir benar, dengan ketulusan hati dan selalu bahagia. Saya tidak ingat jika pernah melihat dia marah sekali...

"Seorang anak laki-laki hebat yang datang dari keluarga yang istimewa. Dia dan ayahnya sangat dekat, seperti saudara."

Simoncelli, juara dunia kelas 250 cc pada tahun 2008, mengakhiri musim pertamanya di MotoGP di urutan kedelapan. Pada musim keduanya di kelas paling bergengsi ini, Simoncelli menunjukkan kemajuan yang sangat membanggakan, karena dia dua kali naik podium. Pebalap Italia ini meraih hasil terbaik ketika finis di urutan kedua di Australia, sepekan sebelum tampil di Malaysia.

Tanpa Simoncelli, maka di Valencia nanti (jika tetap ikut), tim Gresini Honda hanya akan mengandalkan pebalap Jepang, Hiroshi Aoyama. Tetapi untuk musim depan, Gresini harus mencari pebalap baru karena Aoyama dipastikan akan pindah ke ajang World Superbike Championship.

KOMPAS.com - Kematian Marco Simoncelli akibat kecelakaan maut di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (23/10/11), memunculkan polemik soal keamanan dan keselamatan para pebalap. Tetapi wakil MotoGP soal keselamatan pebalap, Franco Uncini, mengatakan bahwa tidak akan ada perubahan soal tersebut, yang bisa mencegah kecelakaan seperti di Sepang, yang merenggut nyawa pebalap berusia 24 tahun itu.

Simoncelli mengalami cedera yang sangat serius pada kepala, leher, dan dada, akibat kecelakaan tragis pada lap kedua. Dia tergelincir, dan bersama motornya, "Supersic" meluncur ke jalur milik Colin Edwards dan Valentino Rossi, sehingga insiden maut tak terhindarkan. Balapan GP Malaysia pun dibatalkan.

Uncini, yang pernah mengalami koma setelah kecelakaan serupa menimpanya di GP Belanda tahun 1983 dalam kariernya sebagai pebalap, mengatakan bahwa tragedi memilukan itu tak bisa dicegah.

"Saya pikir, kami sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk masalah keselamatan, dan kami sangat yakin," ujar Uncini kepada RAI Radio.

"Sayang, kita tak punya kuasa untuk mengubah nasib: ketika itu datang, tak ada yang bisa kita lakukan. Kita harus pasrah menerima apa yang datang, tak ada yang lain.

"Masalah keamanan sudah bagus di sana, karena sirkuit sempurna di dalam batas-batas keselamatan, sesuai permintaan kami.

"Apa yang terjadi adalah kecelakaan seperti kebanyakan, tetapi satu-satunya masalah adalah bahwa jarak motor antara satu dengan yang lain terlalu dekat, sehingga dua pebalap lain datang dan menghantam kepala dan leher Marco. Itulah yang membuat kecelakaan itu begitu dramatis."

Uncini pun memberikan rasa hormat kepada Simoncelli. Dia mengatakan bahwa mantan juara dunia kelas 250 cc tersebut sudah memberikan kontribusi penting kepada komisi keselamatan MotoGP.

"Selain merupakan seorang pebalap yang luar biasa, dia adalah karakter yang luar biasa, lucu, ramah, dan juga cerdas," katanya.

"Dia juga bagian dari komisi keselamatan. Ketika kami akan bertemu pada hari Jumat, bersama Valentino, dirinya sendiri, Loris Capirossi, Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, dia selalu sangat cerdas dengan selalu mengatakan hal-hal yang sangat masuk akal dan penting.

"Dia sangat konstruktif, bukan destruktif, dan sangat profesional. Dia sangat peduli untuk aspek keselamatan dan dia selalu hadir di pertemuan ini. Kali terakhir Jumat lalu, sebelum balapan."

Uncini menambahkan bahwa pada seri terakhir di Valencia, 6 November, akan didominasi kenangan kepada Simoncelli. Pasalnya, tak mungkin mereka bisa melupakan karakter seperti Simoncelli dalam waktu singkat.

"Balapan di Valencia akan menjadi waktunya untuk berkabung. Sejujurnya, saya bahkan tidak bisa membayangkan seperti apa balapan di Valencia. Akan menyakitkan untuk pergi ke sana dan menghabiskan akhir pekan di sana. Kita lihat saja nanti."

Sementara itu bos Dorna, Carmelo Ezpeleta, mengatakan bahwa dirinya nyaris tak bisa berbicara ketika tahu Simoncelli meninggal dunia. Maka, ketika ditanya Gazzetta dello Sport, Ezpeleta hanya menjelaskan secara singkat.

"Saya melihatnya pada hari Sabtu malam di hotel, dia sedang bermain kartu dan tertawa gembira. Yang tersisa hanyalah sedikit kata-kata. Anda berada di grid, anda melihat para pebalap, dan 10 menit kemudian anda mati. Itu mengerikan."

A. Firdaus - Okezone

MILAN – Duka mendalam atas kepergian Marco Simoncelli tidak hanya dirasakan oleh sesama para pembalap. Atmosfer kesedihan pun melanda lapangan hijau. Dua ikon Inter Milan, Kapten Javier Zanetti dan Pelatih Claudio Ranieri secara terbuka menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Simoncelli.
 
Ya, kematian Super Sic memang menyimpan duka bagi seluruh masyarakat Italia. Saking sedihnya, semua pemain yang tampil di laga Serie-A di akhir pekan kemarin menyempatkan waktu untuk mengheningkan cipta sebelum memulai laga sebagai tanda penghormatan untuk Marco Simoncelli.
 
"Ini sebuah tragedi," kata Zanetti dikutip Football Italia, Senin (24/10/2011). Melihat insiden yang merenggut nyawa Simoncelli, pemain asal Argentina itu tidak bisa melukiskan dengan kata-kata. "Tidak ada kata lain yang bisa mendeskripsikan apa yang terjadi," sambungnya.
 
Masih menurut Zanetti, Simoncelli merupakan juara sejati yang berpotensi meraih juara dunia. Sayang, takdir telah menggariskan hidupnya berakhir di sirkuit Sepang.
 
"Simoncelli seorang juara dan dia akan terus melanjutkannya menjadi salah satu yang teratas. Sekarang, pikiran saya tertuju pada keluarga dan teman-temannya. Dengan segenap hati, saya berbagi rasa kehilangan dengan Anda," tutur Zanetti dengan nada lirih.
 
Allenatore Inter Milan, Claudio Ranieri pun tidak bisa menutupi kehilangan mendalamnya atas kepergian yang terlalu dini Simoncelli pergi di usia yang masih sangat dini. "Saya pernah bertemu dengannya 15 sampai 16 bulan lalu di pertandingan amal. Dia duduk di samping saya, berbicara terus menurus, dan dia memiliki pesona luar biasa," kenang Ranieri.
 
"Hari ini saya merasa ngeri. Dia selalu memiliki senyum di wajahnya, selalu siap dengan leluconnya, khas orang Romagna. Ini tragedi yang benar-benar signifikan," tuntas Zanetti.
(edo)