Republika Online |
Sempat Pecahkan Rekor, Jabar Boyong Enam Emas Renang Posted: 12 Sep 2012 07:05 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU — Atlet renang Jawa Barat (Jabar) berjaya di berbagai nomor final yang dihelat di Aquatic Center Rumbai, Pekanbaru, Rabu (12/9) malam. Dukungan ratusan penonton yang memenuhi tribun mampu dijawab perenang Jabar dengan prestasi mengagumkan. Di cabor renang, perenang Jabar tampil luar biasa dan memboyong enam medali emas. Emas pertama didapat Triadi Fauzi yang turun di nomor 400 meter gaya bebas putra. Triadi sukses memecahkan rekor PON dengan catatan waktunya 04 menit 01,30 detik. Emas kedua disumbang perenang Yessy V Yosaputra di nomor 100 meter gaya punggung putri dengan catatan waktu 01 menit 05,73 detik. Perenang Ressa Kania Dewi mempersembahkan emas ketiga di nomor 100 meter kupu-kupu putri dengan catatan waktu 1 menit 03,36 detik. Perenang Glend Victor membukukan catatan waktu tercepat di nomor 100 meter gaya kupu-kupu putra dengan capaian 53,74 detik. Setelah rehat karena upacara penyerahan medali, lomba kembali digelar. Tapi, lagi-lagi perenang Jabar masih berjaya. Turun di nomor 800 meter gaya bebas putri, perenang Raina Saumi G menjadi yang tercepat dengan waktu 9 menit 01,98 detik. Emas keenam diraih tim perenang yang turun di nomor 4 x 100 meter gaya bebas estafet putra. Tim renang Jabar membukukan catatan waktu 3 menit 30,82 detik. Catatan waktu tersebut memecahkan rekor PON sebelumnya dengan waktu 3 menit 31,13 detik. |
Diadu dengan Gita Wirjawan, Icuk Terhormat Posted: 12 Sep 2012 06:45 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Icuk Sugiarto, salah satu kandidat calon Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) periode 2012-2016 mengaku tidak takut bersaing dengan Gita Wirjawan yang berstatuskan Menteri Perdagangan. Legenda bulutangkis tanah air era 1980-an ini bahkan merasa terhormat diadu dengan seorang menteri. "Kalau saya diadu dengan Pak Gita itu suatu kehormatan, (apalagi) kalau saya bisa ngalahin di forum jadi suatu kebanggaan lagi. Karena saya hanya orang biasa saja, insan bulutangkis. Kalau kalah pun tidak mengurangi kehormatan saya," kata Icuk kepada Republika di Jakarta, Rabu. Menurut Icuk, Gita adalah seorang yang berkepribadian baik. Tapi, ayah pebulutangkis Tommy Sugiarto, itu menyampaikan saat ini yang dibutuhkan PBSI bukanlah sekadar sosok atau figur baik semata, melainkan sosok yang mengerti bulutangkis secara utuh. "Pak Gita baik tapi yang dibutuhkan PBSI di situasi terpuruk seperti ini adalah orang yang bisa memahami apa yang dibutuhkan PBSI daru pusat atau daerah. Yang dibutuhkan bukan pemimpin yang hanya sekadar simbol. Jadi jangan sampai kejadian seperti empat tahun lalu terulang lagi (Djoko terpilih tapi kurang memahami bulutangkis)," lugas Icuk. |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Olahraga RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |