MALANG—Persema Malang tengah cemas menunggu banding yang dilakukan striker Irfan Bachdim terhadap sanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Striker hasil naturalisasi itu dikenai sanksi tiga bulan mengikuti event PSSI setelah mangkir dari timnas.
 
Manajemen Persema berharap Komding bisa meninjau sanksi tersebut dan melihat kepentingan yang lebih besar. Selain masih memenuhi syarat tampil di timnas, suami Jennifer Kurniawan itu juga diperlukan klubnya yang tak lama lagi memulai kompetisi.
 
"Kami sangat berharap Komisi Banding bersikap bijaksana terkait upaya banding yang dilakukan Irfan. Ia masih diperluklan di timnas sekaligus klubnya. Persema tidak ingin persiapan menuju kompetisi terganggu karena sanksi tersebut," ungkap CEO Persema Didied Poernawan.
 
Kendati diterpa isu perpindahan Irfan ke Persija, Didied tetap berpikiran strikernya akan bertahan di Stadion Gajayana. Persema sudah memasukkan nama Irfan dalam rencana tim asuhan Slave Radovski untuk kompetisi Indonesian Super League (ISL) musim ini.
 
Selain itu, kabar perpindahan Irfan menurutnya baru sebatas rumor karena kubu Persija belum melontarkan tawraan resmi. Sekadar diketahui, Irfan masih terikat kontrak dua musim lagi di Persema dan manajemen mematok transfer fee sebesar Rp5 miliar jika ada klub yang tertarik.
 
Selain itu, sikap profesional yang ditunjukkan Irfan terhadap Laskar Ken Arok tak menunjukkan tanda-tanda ia bakal hengkang. "Irfan pemain yang profesional dan tetap mengedepankan kepentingan tim. Kami yakin ia masih ingin di Malang," tambahnya.
 
Karena itulah Persema sangat mendukung upaya banding yang dilakukan striker berusia 24 tahun tersebut. Jika memungkinkan, masalah itu bisa secepatnya diselesaikan karena Irfan harus berkonsentrasi menjalani program pra musim tim yang bermarkas di Stadion Gajayana.
 
Dalam pekan ini rencananya Slave Radovski bakal membawa tim asuhannya berujicoba di Madiun menghadapi Madiun Putra FC. Persema juga berencana menggelar pemusatan latihan pada pertengahan November karena selama ini masih disibukkan seleksi pemain.
 
Jika proses banding Irfan berlarut dan tak kunjung ada keputusan, maka dipastikan ia tak bisa konsentrasi ke pra musim. Itu jelas akan merugikan Irfan sendiri maupun Persema Malang yang rencananya akan memulai pertarungan di liga akhir November ini.
 
Pelatih Slave Radovski sendiri mendukung manajemen yang berupaya keras mempertahankan Irfan Bachdim. "Irfan pemain bagus dan sebisa mungkin harus dipertahankan. Keputusan soal karir memang ada di pemain, tapi kami tahu pasti dia masih ingin bertahan," ungkap Slave di Malang.
 
Ia juga berharap proses banding yang dilakukan saat ini memunculkan hasil memuaskan bagi klub maupun Irfan. Slave mengakui masih sangat membutuhkan kehadiran pemain berdarah Indonesia-Belanda itu dalam timnya.
(Kukuh Setiawan/Koran SI/raw)

ROMA – Lazio tak menyianyiakan keuntungan bermain di kandang sendiri, setelah mampu memulangkan FC Zurich dengan tangan hampa. Lazio sukses membungkan wakil Swiss tersebut dengan skor 1-0.
 
Sejak babak pertama, kedua tim yang tergabung di Grup D Liga Europa tersebut, berusaha saling memberi kejutan. Bahkan tim tamu, FC Zurich mampu melakukan teror perdana terhadap gawang Lazio, yang dikawal Federico Marchetti. Namun Marchetti masih sigap, mengamankan sarangnya di menit pertama.
 
Seakan tersengat, Lazio pun balik menyerang. Pada menit ke-6, peluang pertama berhasil dilancarkann. Namun lagi-lagi kedisiplinan pertahanan FC Zurich dan kesigapan kiper Jhonny Leoni, mampu menetralisir serangan Tommaso Rocchi cs tersebut.
 
Pada babak kedua, Elang Roma tak mengambil banyak waktu, untuk merubah strategi. Allenatore Edy Reja, langsung memasukkan dua pemain baru, Cristian Brocchi dan Djibril Cisse, menggantikan Senad Lulic dan Miroslav Klose, usai jeda babak pertama.
 
Harapan Reja terhadap Cisse, mulai sedikit terlihat. Pergerakan Cisse sempat beberapa kali menyulitkan pertahanan Zurich, yang digalang Jorge Teixeira dkk. Bahkan Cisse hampir menyarangkan gol pertama, jika saja sepakan kerasnya dari luar kotak penalti di menit ke-55, tak melenceng dari gawang Leoni.
 
Peluang Biancocelesti hadir kembali di menit ke-57. Kali ini, Rocchi yang menjadi aktornya. Assist yang disodorkan Luciano Zauri, masih gagal disontek dengan sempurna oleh sang kapten. Alhasil, bola masih melambung jauh di atas mistar gawang.
 
Gol bagi tuan rumah, akhirnya datang juga, di menit ke-62. Adalah Cristian Brocchi yang sukses menceploskan si kulit bundar, melalui sepakan indahnya. Bola yang mengarah ke kiri atas gawang Leoni, tak sanggup dibendung. Lazio unggul 1-0.
 
Praktis setelah gol tersebut, Lazio menguasai jalannya pertandingan. Serangan demi serangan dilancarkan tanpa memberi sedikit napas untuk klub berjuluk Zuri itu. Bahkan Djibril Cisse tiga kali berturut-turut, di menit ke-66, 69 dan 71, kembali membuat pertahanan FCZ kocar-kacir.
 
Fc Zurich sesekali mampu keluar dari tekanan. Umpan Dusan Djuric di menit ke-75, mampu membahayakan pertahanan Lazio, dan hampir berbuah gol, jika saja Federico Marchetti tak cepat-cepat memotong bola, yang hampir disontek Mohamed Chermiti.
 
Akan tetapi, ternyata sampai wasit Michael Koukoulakis meniupkan peluit panjang, skor tetap tak berubah, keunggulan 1-0 tuan rumah bertahan hingga akhir.
 
Susunan Pemain
Lazio: Marchetti, Zauri/Konko (78'), Diakite, Andre Dias, Radu, Cana, Ledesma, Lulic/Brocchi (46'), Klose/Cisse (46'), Rocchi, Sculli
 
FC Zurich: Leoni, Beda, Koch, Jorge Teixeira, Chikhaoui/Magnin (62'), Djuric/Schonbachler (77'), Aergerter, Zouaghi, Alphonse, Mehmedi/Chermiti (66')
(raw)