KOMPAS.com - Olahraga |
Posted: 12 Jun 2012 07:53 AM PDT JAKARTA, KOMPAS.com — Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Sony Dwi Kuncoro, bertekad untuk terus menjaga konsistensi permainannya dan berupaya kembali ke jajaran elite dunia. Sony merasa upayanya sudah dalam trek yang benar meski masih butuh waktu mengembalikan stamina dan kepercayaan dirinya. "Saya tidak ingin terpuruk lagi. Dua tahun terakhir menjadi momen terburuk saya. Saya seperti terjun bebas dari pemain elite menjadi pemain yang tak diperhitungkan," kata Sony seusai mengalahkan pemain India, Anand Pawar, pada laga pertama babak kualifikasi turnamen Djarum Indonesia Open Super Series Premier, Selasa (12/6/2012). Akhir pekan lalu, Sony tampil sebagai juara di turnamen Grand Prix Gold Thailand Terbuka. Gelar ini merupakan yang pertama sejak terakhir kali dia tampil sebagai juara di turnamen Super Series Singapura Terbuka tahun 2010. Kemenangan ini, menurut Sony, merupakan pencapaian yang luar biasa setelah dia terpuruk akibat cedera punggung dan pinggangnya. "Terus terang saya mau menangis saat menang. Usaha keras saya tak sia-sia. Banyak orang mungkin melihat gelar di Thailand bukan gelar yang bergengsi. Tapi, buat saya, ini sangat berarti karena kerja keras saya berhasil," kata Sony. Sony mengaku sempat frustrasi ketika prestasinya terus menurun. "Banyak yang beranggapan saya sudah habis. Saya sendiri sempat berpikir seperti itu. Tapi, tekad dalam diri saya untuk bangkit cukup kuat," ujar peraih medali perunggu Olimpiade Athena ini. Sony sendiri tidak memasang target tinggi di turnamen Djarum Indonesia Open. Meski pernah juara pada tahun 2008, Sony lebih ingin menikmati permainan dan menjaga konsistensi penampilannya. "Saya berpikir jangka panjang. Saya tidak mau terlalu memaksakan diri. Kalaupun saya kalah, saya akan terima sebagai pembelajaran. Saya ingin menjalani pemulihan secara bertahap dan mudah-mudahan bisa kembali ke jajaran elite dunia lagi," kata Sony. |
Posted: 12 Jun 2012 05:01 AM PDT Djarum Indonesia Open Ana Rovita Bertemu Lindaweni | A. Tjahjo Sasongko | Selasa, 12 Juni 2012 | 12:01 WIB JAKARTA, Kompas.com - Tunggal puteri Ana Rovita dan Lindaweni Fanetri harus bersaing untuk dapat lolos ke babak utama Djarum Indonesia Open, Selasa. Dalam babak pertama kualifikasi, Selasa (12/6) pagi di Istora Gelora Bung Karno, kedua pemain ini mampu mengalahkan lawan-lawan mereka. Ana Rovita menyisihkan Yeni Asmarani melalui pertarungan rubber game 13-21 21-17 21-15. Sementara Lindaweni Fanetri mampu menyisihkan tunggal puteri asal Thailand, Salakjit Ponsana dalam dua game 21-12 21-18. Ini akan merupakan pertemuan pertama antara kedua pemain. Dua pemain puteri lainnya, Aprilia Yuswandari dan Maziyyah Nadhir juga harus berebut tempat di babak utama, Selasa petang. Aprilia yang diunggulkan di tempat kedua menyingkirkan pemain Perancis, Sashina Vignes Wiran 21-14 21-16. Sementara Maziyyah Nadhir mengatasi perlawanan Lianne Tan dari Belgia 20-22 21-13 21-14 |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Olahraga To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan