Republika Online

sumber :-

Republika Online


On The Mic 1: Apakah LeBron Pantas Menjadi MVP Regular Season 2011-2012?

Posted: 15 Jun 2012 11:16 AM PDT

Sabtu, 16 Juni 2012, 01:16 WIB

On The Mic 1: Apakah LeBron Pantas Menjadi MVP Regular Season 2011-2012?

SPORTKU.COM - Di On The Mic Episode 1: Glenn dan Gunther akan membahas apakah LeBron James pantas menjadi MVP Regular Season 2011-2012?

Redaktur: Redaksi SPORTKU

Sumber: basket.sportku.com

Rasulullah SAW bersabda: Setiap anak yang haji kemudian setelah baligh, ia wajib haji lagi dan setiap budak yang haji kemudian ia dimerdekakan ia wajib haji lagi. Riwayat Ibnu Abu Syaibah dan Baihaqi. (HR Muslim)

Nike Cortez 40/40 Merayakan Jenis Sepatu Nike Yang Pertama Dibuat

Posted: 15 Jun 2012 11:15 AM PDT

SPORTKU.COM - Nike Cortez 40/40: Merayakan jenis sepatu Nike yang pertama kali dibuat. Pada tahun 1972, salah satu pendiri Nike yang juga pelatih lari Olimpiade, Bill Bowerman, merancang sepatu yang kemudian mengubah alur olahraga lari: Nike Cortez.

Sepatu Nike Cortez tercipta karena atlet membutuhkan sepatu lari yang nyaman namun tahan lama, baik untuk berlatih lari jarak jauh dan juga berlari di jalan. Karakteristik Nike Cortez memiliki bentuk yang sleek. Sebagai running shoes, memang Cortez didesign seminimalis untuk meningkatkan performa atlit/sang pelari.

"Nike Cortez is the first shoe worthy of a swoosh," ujar Nino Priambodo, selaku marketing manager Pt Nike Indonesia.

Tahun 2012 merupakan tahun perayaan 40 tahun sepatu lari pertama Nike yang dinamakan Cortez. Untuk memperingati terciptanya sepatu lari ikonik yang telah mendunia tersebut, Nike merayakan 40 tahun keberadaan "Nike Cortez" dengan meluncurkan kampanye "Cortez 40/40". 

"Tujuan diadakannya event Nike Cortez 40/40 ini adalah untuk memperingati Cortez sebagai salah satu sepatu pertama Nike, yang diciptakan saat olahraga track and field sedang jaya-jayanya di tahun 1972. 40 tahun kemudian, Cortez masih menjadi sepatu favorit di kalangan anak muda dan penyuka olahraga. Kami ingin memperingati lahirnya sepatu Cortez 40 tahun lalu," ujar Nino.

Event Nike Cortez 40/40 diadakan di toko Soleplay Jakarta karena Soleplay adalah salah satu retail partner Nike. Selain itu, Soleplay juga menjual sepatu Cortez dengan varian yang lumayan lengkap.

Nike Cortez 40/40 itu berarti perayaan 40 tahun Nike Cortez dan juga ada 40 artis dan selebriti terkenal dari berbagai bidang di lima negara Asia Tenggara - Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina dan Thailand - bekerja sama untuk menciptakan 40 karya seni yang berbeda di atas sepatu yang mengungkapkan kisah Cortez dan merayakan keberadaan sepatu klasik ini.  

Di Indonesia, Nike bekerja sama dengan delapan grup dan individu dengan cara menginterpretasi ulang gaya unik sepatu Cortez ini, sekaligus menceritakan sejarah sepatu ikonik tersebut. Ssayangnya delapan sepatu tersebut tidak untuk dijual karena cuma ada satu pasang di seluruh dunia.

Kedelapan artis pembuat sepatu tersebut adalah Kandura, Darbotz, Ykha Amelz, TUTU, Ardo Ardhana, Nina Nikicio, Nsane5, Studio 1212:

  • Kandura: Empat sekawan perancang dan artis pecinta keramik. Niat Kandura untuk proyek ini adalah menginterpretasi ulang kualitas visual Nike Cortez dengan menggunakan estetika dan materi mereka sendiri. Mereka memilih dua material dan teknik dari koleksi mereka, yang mereka anggap memiliki kualitas yang setara: terra-cotta dan jalinan benang wol.
  • Darbotz: Artis grafiti yang terkenal dengan ciri khas monster ikonik "cumi". Kesederhanaan adalah kunci dari proyek ini. Darbotz memotong swoosh kulit dan mengubahnya menjadi swoosh grafis untuk memberikan sentuhan dinamis. Ia mengubah tali sepatu dengan tali sepatu boots.
  • Ykha Amelz: Ilustrator dan desainer grafis yang memiliki portfolio mengesankan, dengan gaya gambar khas. Ia mempersembahkan karyanya yang diberi judul "I Melt with You", konsepnya adalah keseimbangan antara  sepatu lari yang nyaman dan pemakainya. Perasaan damai yang didapatkan saat berlari dengan sepatu ini, mengaburkan dan melelehkan pelari dan jalan yang dilalui, begitu juga dengan lingkungan sekitarnya.    
  • TUTU: Seorang pelopor grafiti di Indonesia dengan desainnya yang rumit dan penuh warna. Konsep dasar dari desainnya adalah mengubah materi dan komponen sepatu legendaris ini, tapi tetap mempertahankan gaya dan fungsinya.  
  • Ardo Ardhana: Direktur seni dan pendiri dari Else Press. Ardo menamakan karyanya "Fossus", yang secara harafiah memang berarti "menggali" sisa-sisa organisme dan tumbuhan dari masa lalu yang diawetkan. Menggunakan ukiran kayu padat, dilapisi resin khusus, dan warna alami yang tampak tak selesai. Memperkenalkan kembali dan menampilkan bentuk asli Cortez pada lapisan generasi pemakai baru.    
  • Nina Nikicio: Perancang busana yang memiliki pengakuan tinggi. Nina menamakan karyanya "Super Furry Animal". Nina suka menyelipkan kontradiksi dan humor dalam karyanya. Untuk konsepnya kali ini, ia ingin mengubah sepatu olahraga menjadi kaki monster: lembut, berbulu dan berkuku bak kaca.   
  • Nsane5: Artis grafiti yang disegani karena inovasi hurufnya. Ia adalah pendiri MASE CREW, tim grafiti Indonesia yang paling berkembang. Nsane menamakan kreasinya: "Jungle Concrete", yang menggambarkan kesulitan, kebingungan, kekelaman dan keinginan untuk menemukan kebebasan. Hasilnya adalah swoosh berpola safari dengan kulit coklat yang dipersembahkan dalam kotak kayu [plus sendok sepatu dan sikat untuk pembersihan].
  • Studio 1212: Creative Agency yang terdiri dari sekelompok individu, yang memiliki visi dan misi yang serupa. "In the Flesh" memperingati perjalanan Cortez selama 40 tahun ini. Semua kerutan kulit, seperti cincin pada kayu pohon, menyimpan pelajaran dan hikmah yang hanya didapatkan dari hidup penuh pengalaman. Mempertahankan kualitas yang begitu khas dari Cortez, "In the Flesh " mengakui kematangan Cortez, yang seringkali terlupakan orang.  

Kalau berminat untuk melihat lebih lanjut mengenai perayaan event Cortez 40/40, sepatu-sepatu Cortez akan ada di toko Soleplay Jakarta selama bulan Juni.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan