ANTARA - Olahraga

sumber :-

ANTARA - Olahraga


Riedl Genjot Latihan Fisik Pemain Timnas Pra-Olimpiade

Posted: 24 Jan 2011 07:51 AM PST

Jakarta (ANTARA News) - Pelatih tim nasional Alfred Riedl mulai menggenjot latihan fisik pemain timnas yang akan diturunkan pada pertandingan Pra-Olimpiade melawan Turkmenistan di Palembang, Sumatera Selatan, 23 Februari.

Pemain yang berjumlah 25 orang, termasuk pemain keturunan yang baru masuk yaitu Jordy de Kat mendapatkan porsi latihan fisik di antaranya keseimbangan dengan tumpuan satu kaki dengan harapan mampu menguatkan otot.

"Latihan hari ini memang konsentrasi pada fisik dan dilanjutkan dengan games," kata Alfred Riedl usai latihan di Lapangan PSSI, Senayan, Jakarta, Senin.

Pada latihan hari pertama ini hampir semua pemain mengikuti program yang telah disusun oleh jajaran pelatih kecuali pemain yang kondisinya belum maksimal seperti striker Yongky Ariwibowo yang mengalami cedera.

Untuk pemain yang kondisi belum 100 persen menjalani latihan tersendiri di bawah pantauan tim medis. Selain Yongky ada pula rekan satu timnya di Arema Indonesia yaitu Dendi Santoso dan empat pemain lainnya.

Pemain yang absen pada latihan perdana ini hanya tiga orang yaitu Kurnia Meiga (Arema Indonesia), Nasution Karubaba (Perseman) dan calon pemain naturalisasi Rubens Wuarbanaran.

Khusus pada latihan games, pelatih asal Austria itu menekankan pada koordinasi antar pemain serta umpan dari kaki ke kaki yang dilanjutkan dengan tendangan ke arah gawang.

Ketika ditanya jumlah pemain yang akan memperkuat tim Merah Putih saat melawan Turkmenistan, Riedl mengaku akan melakukan perampingan dari jumlah yang saat ini menjalani pelatnas.

"Hanya 18 pemain saja yang dipersiapkan. Untuk yang lain akan dipulangkan," katanya dengan tegas.

Sementara itu salah seorang pemain timnas Oktovianus Maniani mengaku cukup menikmati latihan meski sebelumnya telah bergabung dengan timnas senior yang turun di Piala AFF 2010 lalu.

"Saya sudah terbiasa dengan pemain ini (Pra-Olimpiade red). Jadi semuanya tidak masalah," katanya.

Oktovianus Maniani merupakan satu dari tiga pemain yang lolos tanpa seleksi masuk timnas Pra-Olimpiade bersama Yongky Ariwibowo dan Kurnia Meiga. Ketiga pemain ini sebelumnya masuk timnas senior.
(B016/I015/A038)

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Komentar Angelina Sondakh Soal PSSI dan LPI

Posted: 24 Jan 2011 07:36 AM PST

Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi X DPR RI (bidang Pendidikan Nasional, Pemuda dan Olahraga), Angelina Sondakh meminta PSSI memberi kesempatan kepada  Liga Primer Indonesia sepanjang event tersebut berniat baik bersama membangun dunia persepakbolaan itu.

"Sebagai kompetisi yang dicita-citakan menjadi profesional dan bersih, seharusnya Liga Primer Indonesia diberi kesempatan untuk membuktikan dirinya tanpa harus diganggu, apalagi diancam-ancam," tegas anggota Fraksi Partai Demokrat di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan, sikap PSSI yang berkeras dengan menyatakan LPI sebagai kompetisi ilegal dan harus dilarang, justru semakin menunjukkan arogansi organisasi olahraga tertua di Indonesia tersebut.

"Hal ini juga telah saya nyatakan dengan resmi pada forum rapat kerja (Raker) Komisi X DPR RI dengan Menteri Pemuda dan Olahraga, pak Andi Mallarangeng, pada hari Rabu (19/1)," ungkap mantan Putri Indonesia tersebut.

"Sungguh merupakan suatu ironi, di saat bangsa ini dilanda euforia sepak bola berkat penampilan elok tim `Garuda Merah-Putih` pada Piala AFF, kegembiraan itu dirampas oleh arogansi dan politisasi para pengurus sepak bola," kata Angelina.

Dia juga mengemukakan, LPI merupakan organisasi sepakbola yang bersifat profesional, karena memiliki dan mengelola anggaran sendiri.

"Tetapi anehnya, ini dianggap ilegal oleh PSSI yang mengelola Liga Super Indonesia (LSI) sementara LSI sendiri selama ini anggarannya masih menggunakan APBN dan APBN," ujarnya.

Angelina  berpendapat, bisa saja keberadaan LSI yang perlu ditinjau ulang, karena masih menggunakan anggaran negara dan daerah dalam pengelolaannya, padahal diklaim sebagai organisasi profesional.

"Lebih dari itu, sebenarnya akan lebih baik jika PSSI bertindak lebih arif dengan memberikan ruang kepada LPI untuk duduk bersama demi kebangkitan sepak bola nasional," ujarnya.

Selain itu, yang jauh lebih penting untuk diperhatikan dalam dunia persepakbolaan tanah air saat ini, menurut AS, ialah, aspek non-prestasi seperti seperti meningkatnya ekonomi kerakyatan.

"Seperti misalnya banyak sekali pedagang yang menjual atribut Indonesia, kemudian meningkatnya nasionalisme, di mana semua bangga dengan menyanyikan lagu `Garuda di Dadaku`," tuturnya.

Bagi AS, aspek non-prestasi inilah yang sebenarnya merupakan komponen pendukung utama yang dapat membangkitkan gairah sepakbola tanah air.

"Sepakbola tidak hanya bisa diukur dari aspek prestasi saja, tetapi dari aspek non-prestasinya, yang juga harus diperhitungkan, sehingga memang sepak bola perlu lebih diperhatikan saat ini,"  kata Angelina.
(M036/S019/A038)

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan