JAKARTA, Kompas.com - Surabaya Samator sukses mengandaskan juara Proliga 2010, Jakarta BNI 46 dengan skor 3-0 (25-17, 25-12, 25-19) pada Sampoerna Hijau Voli Proliga 2011 putaran pertama seri 1 di Hall Basket Senayan, Jakarta, Sabtu (19/2/11).

Dengan kemenangan ini, Surabaya Samator sukses melakukan balas dendam karena pada final Proliga 2010 mereka harus menyerah dari Jakarta BNI 46 dan gagal menjadi juara kompetisi bola voli tertinggi di Indonesia itu.

"Meski kami menang bukan berarti perjalanan ke depan akan mudah. Ini baru pertandingan pertama. Kami harus menjaga kekompakan untuk menghadapi laga berikutnya," kata pemain Surabaya Samator, Affan Priyo Wicaksono usai pertandingan.

Aroma kemenangan tim kebanggaan Surabaya itu terlihat sejak set pertama. Ayip dan Rudy Tirtana langsung memimpin teman-temannya dalam mengumpulkan poin. Pada set pertama ini unggul 25-17.

Tampil tanpa tosser andalannya, Loudry Maspaitella, Jakarta BNI 46 terlihat kurang bersemangat. Kondisi itu dimanfaatkan dengan baik oleh anak asuh Li Quijiang untuk kembali menekan. Hasilnya Surabaya Samator kembali unggul 25-12 sehingga merubah kedudukan menjadi 2-0.

Di set ketiga Jakarta BNI 46 yang didominasi pemain muda berusaha memberikan perlawanan. Poin demi poin berhasil diraih. Hanya saja, kekompakan dari tim lawan tidak mampu dibendung. Dengan demikian Surabaya Samator mampu mengakhiri set ini dengan 25-19 dan merubah kedudukan menjadi 3-0.

"Pemain kami hampir semuanya muda. Yang jelas kami butuh kerja keras untuk memperbaiki penampilan mereka," kata asisten pelatih Jakarta BNI 46, Iman Agus Faisal.

Menurut dia, meski kalah pihaknya tetap optimistis jika timnya akan bangkit karena pertandingan ini merupakan yang bertama dan masih banyak pertandingan yang harus dijalani selama Proliga 2011.

DUBAI, KOMPAS.com — Caroline Wozniacki merayakan kesuksesannya kembali menjadi pemain nomor satu dunia dengan meraih tiket final turnamen Dubai Terbuka. Pada pertandingan semifinal yang berlangsung Sabtu (19/2/2011), si cantik asal Denmark ini, yang menjadi unggulan utama, menang straight set 7-5, 6-3 atas pemain Serbia yang merupakan mantan pemain nomor satu dunia, Jelena Jankovic.

Pada final turnamen berhadiah 2 juta dollar AS ini, Wozniacki akan menghadapi pemenang duel pemain peringkat ke-18 asal Italia, Flavia Pennetta, melawan pemain Rusia yang merupakan mantan juara AS Terbuka dan Perancis Terbuka, Svetlana Kuznetsova.

Wozniacki, yang baru saja menggeser petenis Belgia, Kim Clijsters, dari peringkat puncak Asosiasi Tenis Wanita (WTA) setelah meraih tiket semifinal, sempat kewalahan menghadapi Jankovic. Bagaimana tidak, dia sempat tertinggal 2-5. Akan tetapi, pemain berusia 20 tahun ini pantang menyerah sehingga bisa menyusul dan meraih kemenangan setelah menyelamatkan empat set point pada game kesembilan.

"Selalu sulit melawan dia," ujar Wozniacki, yang membukukan kemenangan pertama atas Jankovic dari lima pertemuan mereka. "Saya harus tetap tampil penuh semangat walaupun ketika tertinggal 2-5. Saya perlu lebih banyak waktu untuk tampil bagus," tuturnya.

Keberhasilan menuju babak final ini membuat Wozniacki semakin dekat dengan gelar ke-13 sepanjang kariernya serta menjadi yang pertama sejak menjuarai turnamen di Beijing pada  Oktober silam, ketika untuk pertama kalinya menjadi pemain nomor satu dunia. Namun, masih ada satu tantangan yang tersisa pada final hari Minggu besok.