SURABAYA – Genderang perang ditabuh La Nyalla Mattalitti. Wakil Ketua Umum KONI Jawa Timur (Jatim) ini menyatakan siap melawan Nurdin Halid.
Sebab, ketua umum PSSI ini dianggapnya menghambat agenda pelaksanaan Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) PSSI Jatim. "Saya akan melawan Nurdin, termasuk orang-orangnya, jika tidak segera menggelar Musprovlub sebelum kongres PSSI," katanya. Ancaman Nyalla tidak hanya gertak sambal. Terbukti, PSSI Jatim di bawah Plt Vigit Waluyo yang selama ini menempati Kantor Pemuda Pancasila di Jalan Kertajaya, Surabaya, diusir kemarin pagi.
"Belum sempat kami datang, pengurus PSSI Jatim sudah membawa semua barangnya keluar jam tiga dini hari. Ini menjadi pelajaran bagi yang ingin mengkhianati Jatim," tandas Nyalla. Selain mengusir pengurus PSSI Jatim dari kantornya, Nyalla juga mendesak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim untuk kembali menuntaskan kasus dugaan korupsi Haruna Sumitro.
Haruna adalah mantan ketua Pengprov PSSI Jatim yang sudah mengundurkan diri. "Mumpung kepala Kejati-nya baru, kami akan minta korupsi Haruna segera diproses. Dia kaki tangan Nurdin, meski sudah mundur, masih ikut-ikutan merusak sepak bola Jatim," lanjutnya. Nyala menambahkan, agenda Musprovlub harus digelar paling lambat akhir Februari ini. Alasannya, selain agar persiapan sepak bola Jatim di PON tidak terganggu, juga menjaga harga diri Jatim dalam Kongres PSSI di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, 19 Maret mendatang.
"Masa di kongres nanti Jatim tidak punya ketua umum definitif, itu sama saja menginjak harga diri kami. Masa kami mau dibilang tidak punya ketua, karena ketuanya koruptor dan sudah mundur," tandas Nyalla. Bahkan, jika PSSI tidak segera menggelar Musprovlub, dia siap menggalang kekuatan untuk melawan Nurdin. "Jatim punya 17 suara, saya minta untuk tidak mendukung Nurdin dalam kongres nanti. Cari calon lain yang bisa membersihkan sepak bola dari tangan kotor," tandasnya.
Pernyataan Nyalla ini dibuat seusai bertemu dengan Presiden Direktur PT Liga Indonesia Andi Darussalam, kemarin. Kabarnya, Andi datang untuk merayu Nyalla agar tidak terlalu vokal dan menyetujui Musprovlub digelar setelah Kongres PSSI. Alasannya, jika Musprovlub digelar pada Kamis (17/2/2011), tidak sesuai dengan Statuta. Namun, rayuan ini ditolak Nyalla. "Yang pasti harus Februari. Saya tidak peduli siapa ketua yang terpilih nanti, pasti saya dukung," ujar Nyalla.
Sementara itu, Andi membantah jika kedatangannya ke rumah Nyalla sebagi utusan PSSI. "Ini cuma silaturahmi dengan Nyalla, dia adik saya. Saya tidak punya kewenangan untuk menjawab, saya bukan Exco (komite eksekutif). Saya hanya berikan sumbang saran untuk adik saya. Selesaikan semuanya baik-baik," ujar Andi, mengelak.
(hmr)
0 ulasan:
Catat Ulasan