REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG - Seorang pelatih asing asal Kroasia, Drago Mamic, berminat melatih Sriwijaya FC pada musim depan. Pelatih kelahiran Valjevo, Kroasia, 25 Mei 1953 itu ditawarkan agen pelatih ke klub berjuluk Laskar Wong Kito.

Faisal Mursyid, sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Rabu (22/6) mengatakan bahwa manajemen klub sudah menerima curriculum vitae Drago Mamic yang ditawarkan agen Mustika Ratna dari agensi Champions Stars Sports and Management. Manajemen Sriwijaya FC saat ini belum membahas masalah pelatih dan pemain untuk menghadapi musim kompetisi mendatang.

"Untuk sementara, kami tampung dan akan kami teliti dulu. Kami akan teliti track record baik karier dan presstasinya sebagai pemain dan pelatih. Yang lebih penting adalah lisensinya," katanya.

Dari data yang dikirim ke manajemen Sriwijaya FC, Drago Mamic adalah pelatih yang menguasai empat bahasa, bahasa Inggris, Prancis, Rusia dan Melayu. Dia juga memiliki lisensi UEFA Pro dan pelatih fisik.

Sebagai pelatih, Drago sukses menjadi pelatih untuk liga domestik dan liga internasional. Di liga dometik, dia sukses mengantar beberapa klub lokal Korasia meraih prestasi, diantaranya mengantar klub Kvarneska Rivjera sebagai juara. Dia juga pernah melatih klub raksasa Kroasia seperti NK Orijent.

Pada kompetsi Super Liga Cina, Drago sempat menangani Chengdu China dan Dalian Shide. Bersama Dalian Shide, Drago telah mempersembahkan Piala Super Shanghai dan finalis Liga Champion Asia (LCA).

Drago juga mampu membawa Guangzhou juara Super League China. Dia membawa Guang Dong menjadi juara Hongkong Cup dan memboyong Sabah FC lolos semi final Piala Liga Malaysia.

Selain klub, Drago pernah melatih tim nasional Myanmar yang berlaga di SEA Games 2009 Laos. Hasilnya, tim nasional Myanmar mengalahkan Indonesia dengan skor 3 – 1.

Drago Mamic juga pernah membesut Churchill Brothers FC dari India. Bersama Churchill Brothers FC, Drago mampu mempersembahkan juara Shield Cup IFA yang diadakan Asosiasi Sepak Bola India.

REPUBLIKA.CO.ID,CIMAHI - Calon Ketua Umum PSSI yang juga Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI George Toisutta, menegaskan bahwa pihaknya percaya sepenuhnya terhadap proses yang dilakukan Komite Normalisasi PSSI.

"Saya ini seorang yang taat akan azas. Jadi, apapun keputusannya selama dilakukan sesuai dengan aturan pasti akan saya ikuti. Makanya, saya percaya kepada Komite Normalisasi. Apalagi, beliau (Agum Gumelar) senior saya," kata George Toisutta usai menghadiri Rapat Pembinaan Tehnis Kecabangan di Markas Pusdik Armed, Cimahi, Jawa Barat, Rabu (22/6).

George membantah pemberitaan yang menyatakan Agum akan menemui dirinya. Sebagai seniornya, Agum tidak etis jika harus menemuinya.

"Makanya, lebih baik saya yang akan menemui beliau. Pokoknya, pada prinsipnya apapun keputusan yang sesuai aturan di mana kita tinggal, ya itu yang harus ditaati," tandasnya.

Agum sebelumnya mengungkapkan bahwa pihaknya akan berusaha merangkul semua pihak termasuk George Toisutta dan Arifin Panigoro. Hal ini demi suksesnya pelaksanaan kongres PSSI.

Berdasarkan keputusan rapat komite eksekutif FIFA, PSSI harus bisa memilih ketua dan wakil ketua umum serta anggota Exco periode 2011-2015. Jika tidak berhasil, maka Indonesia akan otomatis terkena sanksi pembekuan. "Supaya kongres ini berjalan lancar, saya akan berbicara dengan semua pihak. Saya akan melakukan safari kepada pemilik suara, termasuk ke George Toisutta dan Arifin Panigoro," pungkas Agum.