Republika Online

sumber :-

Republika Online


Ranieri: Didier Deschamps Mimpi Buruk Saya

Posted: 13 Mar 2012 11:08 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Inter Milan harus menelan pil pahit. Meski menang dari Marseille dalam lanjutan liga Champions di San Siro tadi malam, Inter gagal melaju ke babak berikutnya. Hal ini juga sekaligus menutup satu-satunya peluang Inter dalam meraih piala.

Kepastian tersisihnya Inter terjadi di menit ke 90 saat penyerang Marseille Evaeverson Lemos da Silva Brandao mencetak gol balasan ke gawang Julio Cesar.

 "Gol itu jadi penutup musim bagi kami. Ironisnya hanya dengan tiga tendangan yang mengarah ke gawang, mereka (Marseille) yang akhirnya mampu melangkah ke perempatfinal," ujar pelatih Inter Milan, Claudio Ranieri.

Ranieri pun menilai sosok pelatih Marseille, Didier Deschamps sebagai mimpi buruk di setiap karier kepelatihannya. Ketika masih menangani Chelsea, Ranieri juga harus tersingkir oleh Deschamps yang saat itu memegang AS Monaco. "Dia jadi mimpi buruk saya," katanya.

Situasi berbanding terbalik terjadi di kubu Marseille. Pesta langsung tercipta di rumput San Siro begitu pertandingan berakhir. Deschmaps tampak dielu-elukan para pemainnya bak seorang pahlawan.

Seusai laga, Deschamps mengaku timnya hanya beruntung. "Ini adalah hasil luar biasa bagi kami. Kami harus bersyukur karena memetik keuntungan di menit akhir. Ini sebuah berkah," ujarnya.

Pria yang juga merupakan legenda dari klub musuh bebuyutan Inter, Juventus, itu tetap memuji sang lawan yang dinilainya bermain hebat sepanjang pertandingan. "Kami tetaplah sebuah klub kecil sedangkan Inter klub besar dengan permainan mengagumkan," hibur Deschamps.

Kata hiburan dari pelatih Marseille tetap tidak mampu menyelamatkan Inter yang terancam mencatat hasil terburuk dalam kurun waktu delapan tahun terakhir. Karena sejak musim 2004, Nerazzurri tidak sekalipun absen mengangkat piala juara di akhir musim kompetisi. Dengan tersingkirnya Inter di liga Champions, peluang mereka merebut juara jadi nyaris mustahil.

Tak Ada Gelar Juara untuk Inter Tahun Ini

Posted: 13 Mar 2012 10:57 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Musim kompetisi belum berakhir namun Inter Milan hampir memastikan diri tidak mampu merebut satu pun gelar juara. Pasalnya di Liga Champions, satu-satunya ajang yang masih menyisakan peluang juara bagi Nerazzurri, Weseley Sneijder cs menuai kegagalan usai  disingkirkan Marseille secara mengenaskan.  Inter tersingkir usai hanya memetik kemenangan 2-1 atas Marseille di San Siro, Rabu (14/3).

Tragisnya, kepastian tersisihnya Inter terjadi di menit ke 90 saat penyerang Marseille Evaeverson Lemos da Silva Brandao mencetak gol balasan ke gawang Julio Cesar. Sebelum gol itu, Inter sempat unggul lewat tendangan Diego Milito menit 75.

Walau gol Brandao mampu dibalas oleh sepakan penalty Giampolo Pazzini, namun tetap tidak mampu menghindarkan tersingkirnya Inter yang kalah dalam agresivitas mencetak gol di kandang lawan. Kalah secara mengenaskan, langsung memukul mental Javier Zanetti cs. Gelandang Inter asal Serbia, Dejan Stankovic berderai air mata begitu wasit membunyikan peluit akhir.

"Ini adalah momen yang menyedihkan bagi kami dan fans. Kami menang, tetapi sejatinya kalah karena harus tersingkir," kata Zanetti seperti dikutip Football Italia.

Pemain yang memegang caps terbanyak sepanjang sejarah Inter itu berujar, faktor keberuntunganlah yang jadi pembeda timnya dengan Marseille. Dia merujuk delapan peluang mutlak Inter di gawang Marseille yang hanya menghasilkan dua gol. Sedangkan sang lawan yang sekali menghadirkan peluang berbahaya justru mampu mencetak gol balasan.

"Saya kira kami tidak pantas tersingkir. Kami bermain sangat baik hingga mencetak gol pertama. Setelah itu, tim ini terus menekan untuk mencari gol kedua. Namun sayang, gol balasan justru harus kami terima," ujarnya.

Sebelum gol balasan yang dicetak Brandao di menit akhir, Inter memiliki dua peluang emas yang terbuang percuma. Salah satunya ketika tendangan bebas keras Wesley Sneijder tepat ditepis kiper Steve Mandanda di garis gawang.

"Dalam setiap laga knock out, ada resiko yang bisa ditanggung ketika anda mencoba bermain menyerang. Kini harga mahal harus kami tanggung," Zanetti pun meminta maaf pada seluruh fans Nerazzurri yang sudah memberikan dukungan selama 90 menit.

Menurutnya, hasil yang dipetik malam itu tidak pabntas diterima fans San Siro. "Mereka pantas melihat tim ini melaju. Tapi inilah sepak bola. Anda harus siap menerima situasi terburuk," katanya.

Pelatih Inter, Claudio Ranieri mengakui bahwa gol Brandao di menit 90 telah mengakhiri musim Inter. Nerazzurri yang sudah tersingkir di Piala Italia dan terpuruk di liga, kini tidak punya harapan untuk menyenangkan tifosi dengan meraih sebuah piala juara.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan