ANTARA - Olahraga

sumber :-

ANTARA - Olahraga


ActionCoach buka kantor perwakilan di Denpasar

Posted: 27 May 2012 01:22 PM PDT

Ilustrasi (ANTARA News/Lukisatrio)

Berita Terkait

Denpasar (ANTARA News) - ActionCoach membuka kantor perwakilan di kompleks All Seasons Jalan Teuku Umar, Denpasar, tepat setahun sejak lembaga konsultasi dan pelatihan bisnis itu melayani pasar Bali.

"Setelah setahun memberikan pelayanan jarak jauh dari Surabaya dan kunjungan sesuai kebutuhan, di antaranya dengan mengadakan seminar berbagai tema, kami ingin bisa lebih baik lagi dalam merespon permintaan pasar," kata Leo Sugiharto, pemegang lisensi pelatih bisnis yang memimpin ActionCoach perwakilan Bali di Denpasar, Minggu.

Di sela-sela persiapan peresmian kantor yang dijadwalkan berlangsung Senin (28/5), Leo Sugiharto yang akrab disapa Coach Leo menjelaskan bahwa banyak perusahaan maupun perorangan di Bali yang ingin menjadi mitra lembaganya.

"Kami juga memiliki program untuk turut meningkatkan pertumbuhan bisnis di Pulau Dewata ini melalui reedukasi sektor riil," ujarnya.

Pembukaan kantor itu direncanakan melalui doa bersama dan syukuran sederhana dihadiri para mitra, pelatih dari ActionCoach Jakarta dan Surabaya serta undangan, termasuk para pengusaha dari industri pariwisata yang mendominasi sektor bisnis di Bali.

"Jika masih ragu untuk datang langsung ke kantor, para pemilik usaha atau pengelola bisnis silakan menghubungi kami melalui telepon atau kirim email terlebih dahulu. Kami siap melayani dan menyediakan waktu untuk membantu pengembangan bisnis berbagai bidang," ucap Coach Leo.

Kegiatan yang pernah dilakukan di Bali di antaranya seminar dengan tema "Financial Mastery Workshop" membahas upaya membangun keyakinan, motivasi, pencapaian keberhasilan dalam bisnis, teknis keuangan perusahaan hingga strategi pencapaian keuntungan (break even) menghadirkan pembicara tamu Asri Jusoh dari ActionCoach Malaysia. (T007/A013)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Polisi Prancis tangkap komandan militer ETA dan wakilnya

Posted: 27 May 2012 12:56 PM PDT

Tiga anggota kelompok separatis Basque ETA menyatakan pemberhentian sepenuhnya perjuangan bersenjata yang telah berlangsung 50 tahun dan menewaskan setidaknya 850 orang, dalam gambar yang diambil dari potongan video yang dirilis ke situs web surat kabar berbahasa Basque Gara, Kamis (20/10). (REUTERS/Gara/Handout)

Berita Terkait

Madrid (ANTARA News) - Polisi Prancis hari Minggu menangkap komandan militer kelompok separatis Basque ETA, Oroitz Gurruchaga Gogorza, dan wakilnya, demikian diumumkan Kementerian Dalam Negeri Spanyol.

Gurruchaga dan wakilnya, Xabier Aramburu, ditangkap di desa Prancis baratdaya, Cauna, ketika sedang bepergian dengan sebuah kendaraan dengan nomor palsu, dalam operasi gabungan yang dilakukan polisi Prancis dan Spanyol, kata kementerian itu.

ETA dituduh bertanggung jawab atas kematian 829 orang selama empat dasawarsa perjuangan bersenjata mereka untuk mendirikan sebuah negara merdeka Basque di wilayah Spanyol utara dan Prancis selatan.

Pada 20 Oktober, kelompok separatis bersenjata itu mengumumkan "penghentian tetap kegiatan bersenjatanya" setelah serangan-serangan bom dan penembakan selama lebih dari 40 tahun.

"ETA memutuskan penghentian tetap kegiatan bersenjatanya," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan dalam bahasa Basque, Spanyol, Prancis dan Inggris, di situs surat kabar Basque Gara.

"ETA mendesak pemerintah Spanyol dan Prancis membuka sebuah proses dialog langsung dengan tujuan mengatasi dampak konflik dan konfrontasi bersenjata," katanya.

"Melalui deklarasi bersejarah ini, ETA menunjukkan komitmen tegas, solid dan pasti," tambah pernyataan itu.

Deklarasi itu menyoroti berakhirnya kelompok separatis besar keras terakhir di Eropa Barat yang dituduh bertanggung jawab atas kematian ratusan orang.

Madrid sejauh ini menolak melakukan dialog dengan kelompok itu, dengan menekankan bahwa mereka harus membubarkan diri secara sepihak tanpa pamrih.

Spanyol dan Prancis bekerja erat untuk menumpas ETA, yang bertanggung jawab atas kematian ratusan orang dalam perang gerilya 42 tahun mereka untuk mendirikan negara merdeka Basque di wilayah-wilayah Spanyol utara dan Prancis baratdaya.

ETA, yang beberapa waktu lalu memperingati setengah abad kelahiran mereka, dibentuk pada 31 Juli 1959 oleh sebuah kelompok nasionalis mahasiswa sayap kiri yang menentang kediktatoran sayap kanan Jenderal Francisco Franco, yang menindas bahasa Basque.

Pasukan keamanan memperkirakan bahwa kelompok separatis itu, yang melemah akibat penangkapan para pemimpin tinggi mereka dan telah lama relatif tidak aktif, berusaha melakukan unjuk kekuatan untuk membuktikan bahwa mereka masih bisa melancarkan serangan terhadap pemerintah Spanyol dan menjaga semangat para pendukungnya.

Meski sebagian besar penduduk Basque tampaknya mendukung kemerdekaan bagi wilayah pegunungan itu, yang sudah memiliki otonomi besar, dukungan bagi kekerasan menurun dalam beberapa tahun terakhir ini.

Serangan fatal yang dituduhkan pada ETA terjadi pada Juni 2009, ketika sebuah bom mobil menewaskan seorang polisi anti-teroris di kota Bilbao, Basque.

Para analis mengatakan, ETA kehilangan dukungan bagi perjuangan mereka melalui kekerasan, namun pengumpulan pendapat umum menunjukkan mayoritas penduduk Basque mungkin masih menginginkan kemerdekaan wilayah itu dari Spanyol.

Pada April 2010, polisi menangkap tersangka komandan utama ETA Jurdan Martitegi, sehingga jumlah komandan mereka yang ditangkap menjadi empat orang dalam waktu kurang dari setahun. (M014)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan