KOMPAS.com - Olahraga |
Menempuh 8 jam untuk Bertanding Posted: 11 Apr 2011 03:37 PM PDT PONTIANAK, Kompas.com -– MILO School Competition Pontianak Senin (11/04) resmi dibuka oleh Wakil Walikota Pontianak Pariyadi, S.hut, MM ditandai dengan pemukulan bola pertama yang didampingi oleh Brand Manager MILO Rosita Taher di GOR Pangsuma Pontianak. Tercatat 607 siswa SD dan SMP yang mengikuti MILO School Competition. Mereka tidak hanya berasal dari Pontianak tapi juga dari Sintang, Bontang dan beberapa Kabupaten terdekat. Banyaknya peserta yang mengikuti kompetisi ini karena minimnya kompetisi bulutangkis di Kalimantan Barat. Salah satu pembina dari Kabupaten Sintang Dedi Iryanto mengatakan sangat senang dengan adanya MILO School Competition, karena memberikan kesempatan bagi anak didiknya untuk mengikuti turnamen. Meskipun jarak dari Sintang ke Pontianak memakan waktu 8 jam, tapi menurut Dedi anak didiknya sangat antusias untuk mengikuti kompetisi ini. Dedi Iryanto membawa 12 anak dari dua sekolah yaitu SMPN 1 Sintang dan MI Sintang. Selama mengikuti MILO School Competition anak-anak tersebut tinggal di Pontianak. Di babak penyisihan kelompok beregu putri, SMPN 1 Sintang berhasil lolos ke babak berikutnya dengan mengalahkan SMP Bayangkari D dengan skor 2-0. Sementara Yusuf Dullah Guru Olahraga SMPN 3 Pontianak mengatakan kejuaraan yang dikemas lewat MILO School Competition ini sangat efektif untuk melihat tolok ukur dari para atlet bulutangkis. Apalagi sampai saat ini vakum kejuaraan di Pontianak. Dalam MILO School Competition ini, pihaknya menerjunkan 4 atlet untuk bermain di 3 kategori yakni tunggal putra putri, ganda putra putri dan beregu. Yusuf bangga bisa memiliki siswa didik yang diunggulkan dalam turnamen ini, terutama untuk tunggal putra putri. Untuk tunggal putra yang diharapkan bisa jadi unggulan pertama yakni Taufik Saputro dan tunggal putri, Sandra Rahayu. "Lawan tanding yang cukup berat adalah untuk tunggal putri dari SMP 16 Pontianak sedangkan tunggal putra dari SMP 11 dan SMP 21 Pontianak," ujarnya. Dalam turnamen hari pertama kemarin, untuk kategori beregu putri, SMPN 3 Pontianak lolos ke babak berikutnya. "Soal peluang bisa lolos ke babak selanjutnya, tergantung pada siapa lawan mainnya. Namun yang jelas, peluangnya sama, tinggal melihat dalam sistem pertandingan. Begitu pula dengan kategori tunggal putra dan putri," pungkas Yusuf. Menurut H.Suryadini SE, MM, Ketua Bidang Pembinaan Pengprov PBSI Kalimantan Barat keberadaan MILO School Competitiondi Pontianak membangkitkan semangat tanding bagi atlet usia dini. "Kami berharap banyak melalui kejuaraan ini karena memberikan hadiah Piala Taufik Hidayat serta bertanding di tingkat nasional di Jakarta. Buat anak-anak peserta MILO School Competition, ini kesempatan yang tidak boleh disia-siakan," papar Suryadini. Dalam babak penyisihan kelompok beregu putri, kemarin yang berhasil lolos ke babak berikutnya adalah SMPN 3 Pontianak yang berhasil mengalahkan SMPN 15 Pontianak dengan skor 2-0, SMP 11 Pontianak dan SMPN2 Pontianak menang WO. Untuk kelompok SD beregu putri yaitu SD 22 Pontianak berhasil mengalahkan SD Sister dengan skor 2-0. Sedangkan untuk kelompok beregu putra SMP yang berhasil lolos adalah SMP Sister mengalahkan SMP Saint Petrus 2-0, SMP 16 Pontianak berhasil mengalahkan SMP 13 Pontianak dengan skor 2-1. Kemudian untuk SD beregu putra yaitu SD 02 Sintang berhasil mengalahkan SD MIS Al-Ikhwa 2-1, SD 32 Pon Tenggara mengalahkan SD 02 MPW dengan skor 2-0, SD 03 Kuala Dua berhasil mengalahkan SD Al-Azhar 2-0. (/*) Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Posted: 11 Apr 2011 02:43 PM PDT JAKARTA, KOMPAS.com — Daud "Cino" Jordan sudah lama menanti pertarungan melawan Chris "The Dragon" John. Pertarung dianggap sangat penting untuk menimba ilmu dari sang juara. Seperti diketahui, Chris John merupakan salah satu petinju Indonesia yang saat ini belum pernah kalah, baik di kancah nasional maupun internasional. Udah jangan tanya soal itu. Jangan-jangan nanti beritanya jadi perebutan Mega. Soalnya istri Chris John kan namanya Mega juga -- Daud Jordan Kendati begitu, keistimewaan tersebut tidak diikuti dengan hadirnya sang pacar untuk memberikan dukungan langsung kepada Daud. Menurut pria kelahiran Ketapang, Simpang Hulu, Kalimantan Barat, 10 Juli 1987, pacarnya yang bernama Angela hanya akan berada di rumahnya di Pontianak saat pertandingan melawan Chris John digelar di Hall D2, JIExpo, Jakarta, 17 April mendatang. "Dia di rumah saja. Keluarga saya juga begitu," ungkap Daud saat ditemui Tribunnews.com di kamarnya di Hotel Sheraton Media, Jakarta, Jumat (8/4/2011). Selain tidak datang, Daud mengatakan pacarnya yang akrab disapa Mega juga tidak memberikan titipan sesuatu sebagai pemberi semangat. Menurut Daud, dia hanya datang ke rumah pacarnya sebelum terbang ke Jakarta untuk melakukan persiapan terakhir. "Saya datang ke rumahnya untuk pamit. Saya minta doanya untuk pertandingan nanti," katanya. "Dan beruntungnya saya, saya itu bukan hanya didukung oleh keluarganya saja. Keluarga besarnya juga ikut mendukung saya. Itu yang saya syukuri," tambah Daud. Di atas ring, Daud boleh saja garang. Namun soal percintaan, dia mengaku tidak ada yang istimewa dari hubungannya dengan Mega. Bahkan saat Tribunnews.com mengawali perbincangan tentang hal itu, Daud sempat melontarkan canda. "Udah jangan tanya soal itu. Jangan-jangan nanti beritanya jadi perebutan Mega. Soalnya, istri Chris John, kan, namanya Mega juga," ujarnya. Daud menceritakan, sejauh ini dia bersyukur memiliki pacar yang mengerti dengan kesibukannya sebagai seorang petinju. Di kesehariannya, Daud mengaku tidak pernah malam mingguan seperti anak-anak muda pada umumnya. Akan tetapi, Daud selalu singgah ke rumah pacaranya setiap hari. "Karena kalau saya berangkat latihan itu ngelewatin rumah dia. Jadi kalau tidak pas berangkat, saya mampir setelah latihan," tegas Daud. Jelang pertandingan melawan Chris John, Daud sudah lebih dahulu berada di Jakarta. Dia tiba bersama rombongan pada Kamis (7/4/2011) petang. Sementara ini, Daud menjalani latihan ringan di ruang fitness di hotel tempatnya menginap. Pantauan Tribunnews.com di ruang fitness Hotel Sheraton Media, Jumat (8/4/2011), meski disebut latihan ringan, Daud tampak mengucurkan keringat yang cukup banyak. Dipandu sang pelatih, Daud terlihat melatih gerakan memukulnya. Latihan itu dimulai dengan tanpa menggunakan sarung tinju hingga berpakaian lengkap bak petinju di atas ring. Di sela-sela latihan pada Jumat (8/4/2011), Daud sempat kedatangan aktor laga Willy Dozan. Mantan suami Betharia Sonata itu datang bersama putranya, Mohammad Leon Rahman Dozan. Kepada pelatih Daud, Willy mengaku hanya ingin memberikan dukungan kepada calon lawan Chris John tersebut. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Olahraga To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan