detikcom |
'FIFA Tak Bisa Jatuhkan Sanksi pada Indonesia' Posted: 20 May 2011 10:56 AM PDT Sabtu, 21/05/2011 00:56 WIB 'FIFA Tak Bisa Jatuhkan Sanksi pada Indonesia' Jakarta - Ditutupnya Kongres PSSI tanpa membuahkan hasil membuat Indonesia dikabarkan terancam sanksi dari FIFA. Tapi karena penutupan kongres dilakukan Komite Normalisasi, yang merupakan perpanjangan tangan FIFA, sanksi tak selayaknya jatuh. Demikian diungkapkan Yunus Nusi dari Kelompok 78 dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Jumat (20/5/2011) malam WIB. Pernyataan tersebut muncul menyusul kekhawatiran bakal jatuhnya sanksi buat Indonesia karena kegagalan menggelar kongres pemilihan ketua umum, wakil ketua umum dan komite eksekutif. "FIFA tidak bisa memberikan sanksi karena Pak Agum yang meninggalkan sidang. Kalau memberikan sanksi berarti ada yang salah dengan persepakbolaan Indonesia. KN itu perwakilan FIFA di sini (Indonesia) dan jadi pemimpin sidang, (tapi) dia yang meninggalkan arena berarti yang pergi dalam hal ini adalah FIFA," seru Yunus Nusi. Lebih lanjut, pria yang datang sebagai wakil klub Persisam Putra Samarinda itu menyebut kalau FIFA tak punya alasan kuat menjatuhkan sanksi. Kalau kongres terhenti di tengah jalan itu karena keputusan Agum Gumelar yang menutupnya karena mereka sesungguhnya berharap kongres bisa diselesaikan. "FIFA tidak ada alasan memberikan sanksi. Siapa yang salah? Kami harapkan Pak Agum sadar dan ingin kembali ke sidang ini," tuntas dia. ( din / krs ) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Diskusikan pendapat Anda dengan pembaca lain melalui milis detiksport@yahoogroups.com Redaksi: redaksi[at]detiksport.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.Informasi Pemasangan Iklan: hubungi :
|
Posted: 20 May 2011 10:18 AM PDT Sabtu, 21/05/2011 00:18 WIB K-78 Bingung Kongres Ditutup Jakarta - Kelompok 78 mempertanyakan keputusan Agum Gumelar menghentikan Kongres PSSI. Menurut pandangan mereka situasi saat itu masih berjalan baik karena tidak ada pelanggaran yang dilakukan. "Kami tidak tahu persis ada apa sehingga KN meninggalkan arena kongres. Semua berjalan sesuai dengan keinginan bersama. Apa yang terjadi justru malah kengototan Pak Agum," sahut Yunus Nusi dari Kelompok 78 dalam konferensi pers di Hotel Sultan. Kongres PSSI yang sedianya memilih ketua umum, wakil ketua umum dan komite eksekutif berakhir tanpa hasil. Setelah berjalan sekitar enam jam kongres ditutup oleh ketua sidang sekaligus ketua KN Agum Gumelar karena terjadi deadlock. Kebuntuan terjadi karena mayoritas anggota kongres yang masuk dalam Kelompok 78 masih mempertanyakan penolakan terhadap George Toisutta dan Arifin Penigoro, sementara Agum tetap pada pendiriannya bahwa dua nama tersebut sudah dilarang maju dalam pencalonan oleh FIFA. "Pemimpin kongres wajib memenuhi permintaan dari anggota kongres. Harusnya KN menyetujui permintaan peserta selama tak bertentangan dengan statu FIFA dan PSSI. Tidak ada pelanggaran statuta yang kami lakukan," lanjut Yunus Nusi terkait permintaan pada Agum agar Komite Banding Pemilihan diberi kesempatan memaparkan alasan membolehkan George Toisutta dan Arifin Panigoro maju kembali dalam pencalonan. Terkait isu bakal ada kongres tandingan yang akan digelar Kelompok 78, Yunus mengaku belum tahu soal rencana tersebut. Langkah terdekat yang akan dilakukan adalah menjalin komunikasi dengan FIFA dan pemerintah. "Belum tahu (soal kongres lanjutan). Kami akan menjalin komunikasi dengan FIFA dan pemerintah," tuntas dia. ( din / krs ) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Diskusikan pendapat Anda dengan pembaca lain melalui milis detiksport@yahoogroups.com Redaksi: redaksi[at]detiksport.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.Informasi Pemasangan Iklan: hubungi :
|
You are subscribed to email updates from detiksport To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan