MADRID - Posisi Rafael Nadal sebagai petenis peringkat satu dunia terancam menyusul kekalahannya dari Novak Djokovic pada final Madrid Masters, dini hari tadi. Posisi petenis Spanyol ini pun terancam turun ke peringkat dua.

Sepanjang musim ini, performa Nadal memang terbilang cukup apik dengan berhasil menjuarai Barcelona Open. Namun, jika dibandingkan dengan Djokovic, penampilan Nadal masih kalah mentereng. Djokovic berhasil meraih enam kemenangan sepanjang tahun ini, kendati sempat dibekap cedera dan membuatnya absen di Barcelona Open.

Secara individu, rekor pertemuan Nadal dan Djokovic sepanjang musim ini juga masih memihak petenis berjuluk The Djoker. Dari tiga duel yang telah dilakoni keduanya, Djokovic sukses menyapu bersih semuanya dengan kemenangan. Yang terakhir diraihnya di Madrid Masters di mana itu merupakan kemenangan pertama dari 10 kali duelnya dengan Nadal di tanah liat.

Kondisi ini praktis membuat selisih poin Nadal dengan Djokovic dalam ranking ATP kian menipis. Djokovic yang menempati urutan dua kini mengoleksi 9710 poin, dan hanya terpaut sekira 2200 poin dari Nadal (11915). Jika, pada turnamen berikutnya di Roma Nadal gagal melangkah hingga semifinal, sementara Djokovic kembali tampil sebagai juara, maka petenis Spanyol ini pun harus merelakan posisinya direnggut Djokovic yang akan mentasbihkan diri sebagai petenis nomor wahid dunia.

"Jika saya kehilangan tempat di peringkat pertama dunia, itu bukan akhir dari dunia. Jika saya harus turun peringkat ke posisi dua, saya tidak masalah dan akan tetap senang," ujar Nadal sebagaimana dikutip situs resmi ATP, Senin (9/5/2011).

"Saya sudah cukup senang bisa bermain di lapangan dan merasa bahwa saya masih cukup kompetitif. Tapi, untuk saat ini saya memang belum mampu mengalahkannya (Djokovc). Tapi saya akan mencoba, bekerja keras dan akan mengalahkannya (suatu saat nanti). Hal yang bagus pasti datang dan anda harus lebih bersabar," lanjutnya.

Pada ajang Internazionali BNL d'Italia di Roma yang akan dimulai pekan ini, Nadal diketahui menyandang status juara bertahan. Kebetulan turnamen ini juga akan dimainkan di lapangan favoritnya, tanah liat.
(acf)

ALOR SETAR - Merah Putih berkibar di Malaysia. Pasangan Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir merebut gelar ganda campuran Malaysia Open Grand Prix Gold 2011 setelah mengalahkan pasangan tuan rumah Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, 18-21,21-15,21-19 di Sultan Abdul Halim Stadium,kemarin.

Prestasi itu membuat performa Tontowi/Lilyana semakin melejit, apalagi mereka sebelumnya meraih gelar di India Open bulan lalu. Artinya,mereka sudah mengemas dua gelar juara tahun ini. Menurut Lilyana, keberhasilan merebut gelar di Malaysia tak lepas dari konsistensi mengejar ketertinggalan di dua set berikutnya. Sebab, pemain yang akrab disapa Butet ini tak menyangka dipermalukan di set pertama 18-21.

"Kami sempat kecolongan di set pertama karena belum siap menghadapi mereka. Tapi,di dua set berikutnya, kami begitu percaya diri untuk mengalahkan mereka," kata Butet dilansir Bernama. Butet berharap akan terus meningkatkan performanya di ganda campuran, apalagi dia merasa ada kekurangan saat menjalani turnamen bulu tangkis di Negeri Jiran. Dengan kembali menjalani latihan lebih intensif, dia optimistis akan kembali mengangkat trofi juara di turnamen lainnya.

Butet memang memiliki sasaran berikutnya, yakni ingin mencoba peruntungan mereka di turnamen Thailand Open Grand Prix, 7-12 Juni mendatang. Dia ingin menjadikan turnamen itu sebagai batu loncatan sekaligus menambah ilmu sebelum tampil di Indonesia Open 21-26 Juni 2011. "Target kami memang ingin memberikan performa terbaik di Indonesia Terbuka. Tapi, kami ingin terlebih dahulu mencari pengalaman agar lebih siap merealisasikan target tersebut," ungkapnya.

Sayang, langkah manis Tontowi/Liliyana tidak diikuti pasangan ganda putra Alvent Chandra/Hendra Aprida Gunawan yang dipaksa menyerah dari unggulan pertama tuan rumah, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong 21-16 21-7 di babak final.
(SINDO//acf)