SPORTKU.COM - Terlepas dari kemampuan balap yang mumpuni dari seorang Sebastian Vettel, pembalap asal Jerman tersebut mengakui kemenangan berkat kinerja mobil F1 Red Bull yang luar biasa. Mobil dan persiapan tim sangat mendukung atas kemenangannya di balap Formula 1 GP Belgia kemarin (28/8/2011).

Sebastian Vettel menunjukkan kegembiraan karena berhasil menjuarai Formula 1 GP Belgia (Photo By : AP Photo/Geert Vanden Wijngaert)

Sirkuit Spa-Francorchamps menjad saksi atas keunggulan pembalap tim Red Bull tersebut. Sebastian Vettel mengungguli rekan setimnya Mark Webber dan jagoan McLaren Jenson Button.

"Hal yang bagus bisa finish dan tidak crash tahun ini," ungkap Vettel yang dilansir Autosport. "Kemenangan  ini berarti banyak. Ini adalah sirkuit yang bagus. Saya menikmati setiap lap hari ini," imbuh Vettel.

Pujian khusus dilayangkan Vettel kepada mobil Red Bull. Berkat persiapan tim dan mobil yang hebat, dia bisa mengejar ketertinggalan meski terpaksa masuk pit pada lap-lap awal karena masalah ban.

Sebastian Vettel memimpin balap Formula 1 GP Belgia dan berhasil menjadi juara (Photo By : AP Photo/Yves Logghe)

"Mobil ini fantastis untuk dikendarai, mobil melakukan apa yang ingin Anda lakukan," pujinya. "Kecepatannya sangat baik dalam balapan. Saya merasa nyaman dan tanpa terlalu banyak usaha saya mampu bersaing dengan para pembalap di depan. Setelah safety car, itu adalah waktu krusial untuk mendekati Fernando (Alonso) dan melewatinya, kemudian membuat jarak," bebernya.

"Saya sangat senang dengan hasilnya dan balapannya juga--bagaimana kami mengelola balapan dan ban. Kami harus belajar dari itu dan berusaha lebih baik pada balapan berikutnya," tutup Vettel.

Kru tim Red Bull bersuka cita usai Vettel dan Mark Webber memenangkan formula 1 GP Belgia (Photo By : AP Photo/Yves Logghe)

SPORTKU.COM - Hal yang berbeda terjadi pada pebalap Loris Capirossi dan Marco Simoncelli. Bila Simoncelli belum punya niat hengkang ke Ducati kecuali mendapatkan tawaran yang lebih menarik dari Honda. Keadaan yang berbeda justru terjadi pada diri Capirossi yang saat ini bersama Pramac Racing Team.

Seperti ingin mengikuti jejak rekannya sesama veteran asal Italia, Carlos Checa yang akan bergabung dengan Ducati untuk balapan musim depan, telah membuat inspirasi Capirossi untuk mengikuti jejaknya tersebut.

Loris Capirossi (Pramac Racing Team) - (Photo : www.motogp.com)

Loris Capirossi (Pramac Racing Team) - Sirkuit Laguna Seca, Amerika Serikat - (Photo : www.motogp.com)

Keinginanaya untuk bergabung dengan Ducati Team memang pernah dilontaran oleh mantan pebalap juara dunia kelas 125cc dan 250cc. Capirossi yang sudah berusia 38 tahun merupakan pebalap dengan jumlah balapan terbanyak, tercatat selama karirnya 22 tahun di sirkuit Capirossi telah naik podium sebanyak 99 kali dari total tiga kelas yang pernah diikutinya.

Namun beberapa waktu lalu, Capirossi juga sempat mengungkapkan rencana pensiunnya dari ajang balap dunia bergengsi MotoGP. Capirossi sendiri pernah mengatakan bahwa dirinya akan menambah satu podium lagi menjadi seratus, sebelum akhirnya memutuskan meninggalkan hingar bingar dunia balap.

Loris Capirossi (Pramac Racing Team), Sirkuit Assen - Belanda (Photo : www.motogp.com)

Loris Capirossi (Pramac Racing Team) - Sirkuit Silverstone, Inggris - (Photo : www.motogp.com)

Loris Capirossi (Pramac Racing Team) - Sirkuit Catalunya, Spanyol - (Photo : www.motogp.com)