KOMPASbola

sumber :-

KOMPASbola


Lehmann: Neuer Belum Kelas Dunia

Posted: 02 Sep 2011 06:37 PM PDT

MUENCHEN, KOMPAS.com - Mantan kiper tim nasional Jerman, Jens Lehmann, mengakui Manuel Neuer saat ini merupakan kiper terbaik di negaranya. Namun, Lehmann menilai, Neuer belum pantas masuk deretan kiper papan atas dunia.

"Manuel terlihat berkelas dunia ketika dibandingkan kiper-kiper (Jerman) lainnya di luar sana. Namun, ia masih belum konsisten untuk benar-benar menjadi penjaga gawang kelas dunia. Ia harus meningkatkan kemampuannya di area itu," kata Lehmann.

"Ada banyak tekanan kepadanya untuk tampil baik karena protes dari penggemar (klubnya, Bayern Muenchen). Anda hanya akan semakin baik jika Anda bisa menangani tekanan seperti itu," tambah Lehmann.

Neuer sempat dihujat pendukung garis keras Bayern awal musim ini. Pasalnya, ia datang dari Schalke 04 yang merupakan salah satu seteru abadi "Der Bavarians".

Hingga kini, Neuer telah membela Bayern sebanyak empat kali di Bundesliga dan baru kebobolan satu gol.

Bola Mati Iran Benamkan Indonesia

Posted: 02 Sep 2011 05:27 PM PDT

TEHERAN, KOMPAS.com — Tim nasional Indonesia menelan kekalahan 0-3 saat melawan tim tuan rumah Iran pada leg pertama pertandingan kualifikasi Pra-Piala Dunia 2014 putaran ketiga zona Asia, Jumat (2/9/2011) malam. Uniknya, terjadinya dua gol pertama Iran berawal dari bola mati.

Iran memang tampil mengontrol pertandingan sejak menit-menit awal. Tim besutan Carlos Queiroz itu langsung melepaskan ancaman-ancaman. Farhad Majidi beberapa kali melakukan aksi yang cukup membahayakan gawang Indonesia yang dikawal oleh Markus Haris. Pada menit ke-15, misalnya, Majidi nyaris menggetarkan gawang Indonesia seusai memanfaatkan umpan silang Khosro Heydari. Beruntung, Markus dengan sigap memotong bola umpan Heydari.

Demi meredam tekanan lawan, Indonesia melakukan perangkap offside. Strategi itu cukup jitu, setidaknya hingga menit ke-30. Sementara Indonesia sesekali melakukan serangan balik. Namun, usaha Bambang Pamungkas dan kawan-kawan masih terlalu mudah dipatahkan oleh barisan pertahanan tim tuan rumah. Tim besutan Wim Rijsbergen itu kerap melakukan kesalahan dalam melepaskan umpan.

Meskipun demikian, Indonesia sempat melepaskan ancaman dari Bambang. Sayang, tembakan keras Bambang masih melayang di atas mistar.

Tidak ingin lawan semakin mengembangkan serangan, Iran balik menekan. Kedisiplinan barisan pertahanan Indonesia membuat peluang Iran kerap kandas. Sejauh ini, Markus juga  tampil cukup bagus dalam menangkal tembakan-tembakan dan umpan-umpan berbahaya yang dilepaskan lawan.

Pada babak kedua, Indonesia dikejutkan dengan gol cepat yang diciptakan Iran. Memanfaatkan tendangan bebas dari sektor kiri, Javad Nekonam berhasil menanduk bola tanpa bisa diantisipasi Markus.  

Tertinggal 0-1, Indonesia balik menekan tim tuan rumah. Muhammad Ilham dengan skill individunya berhasil melewati beberapa pemain lawan sebelum melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti. Sayang, tembakan Ilham masih melayang tinggi di atas mistar.

Usaha belum membuahkan hasil, Indonesia kembali kebobolan. Proses gol kedua Iran mirip seperti gol sebelumnya. Tendangan bebas Anderanik berhasil disundul Javad Nekonam pada menit ke-72. Markus hanya bisa terpaku melihat bola meluncur ke gawangnya sendiri.

Pada menit-menit akhir Indonesia lengah. Alhasil, Iran mampu memperbesar keunggulan berkat gol yang diciptakan Andranik Timotian. Gol itu pun memateraikan kemenangan Iran 3-0.

Susunan pemain:
Iran:
Mahdi Rahmati; Khosro Heydari, Jalal Hosseini, Hadi Aghily; Javad Nekonam, Ghasem Hadadifar, Mehrdad Pooladi; Farhad Majidi, Ali Karimi, Mohammad Reza Khalatbari, Gholam Reza Rezaei (Hossein Mahini 60)

Indonesia: Markus Haris; Zulkifly Syukur, Muhammad Roby, Hamka Hamsah, Benny Wahyudi; Firman Utina (Oktovianus Maniani 80), Hariono, Muhammad Ridwan, Muhammad Ilham (Irfan Bachdim 60); Bambang Pamungkas, Cristian Gonzales

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan