KOMPAS.com - Olahraga

sumber :-

KOMPAS.com - Olahraga


Tim Asistensi Verifikasi 22 Jenis Barang dan Jasa SEA Games

Posted: 05 Oct 2011 02:44 PM PDT

Tim Asistensi Verifikasi 22 Jenis Barang dan Jasa SEA Games

Wisnu Aji Dewabrata | Robert Adhi Ksp | Rabu, 5 Oktober 2011 | 21:44 WIB

SEAG2011

SEA Games 2011.

TERKAIT:

JAKARTA, KOMPAS.com -  Tim asistensi Kemenpora telah menyelesaikan verifikasi terhadap 22 jenis barang dan jasa untuk SEA Games yang pengadaannya melalui penunjukan langsung. Dengan selesainya verifikasi, 22 jenis barang dan jasa tersebut pengadaannya dapat dilakukan dengan penunjukan langsung tanpa proses lelang terbuka.

Penunjukan langsung bisa dilakukan setelah terbitnya peraturan presiden (perpres) yang memperbolehkan Panitia Penyelenggara SEA Games Indonesia (Inasoc) melakukan penunjukan langsung dalam pengadaan barang dan jasa untuk SEA Games. Penunjukan langsung dil akukan karena waktu pelaksanaan SEA Games sudah sangat mepet.

Ketua tim asistensi Kemenpora, Tunas Dwidharto, Rabu (5/10/2011) menuturkan, 22 jenis barang dan jasa itu merupakan kebutuhan dari Deputi I , II, III, dan IV Inasoc. Sebelumnya pekan lalu, tim asistensi telah merampungkan verifikasi terhadap 11 jenis barang dan jasa yang dibutuhkan Deputi I dan II.

Adapun jenis barang dan jasa yang telah diverifikasi tim asistensi antara lain protokol senilai Rp 11 miliar, transportasi Rp 20 miliar, akomodasi Rp 125 miliar, dan konsumsi Rp 87 miliar. Tim asistensi masih akan melakukan verifikasi terhadap pengadaan barang dan jasa m elalui penunjukan langsung yang didanai dari APBD Sumatera Selatan. 

Karate Akhirnya Dipertandingkan di Popnas

Posted: 05 Oct 2011 02:28 PM PDT

PEKANBARU, KOMPAS.com -- Setelah penantian panjang selama 15 tahun, cabang karate akhirnya dipertandingkan pada ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional 2011 yang berlangsung di Pekanbaru, Riau. Pada debut pertandingan yang berlangsung Rabu (5/10/2011), tim tuan rumah Riau meraih dua medali emas, satu perak, dan dua perunggu, atau menjadi yang terbaik. Adapun tim Jawa Barat, Bali, Jateng dan DKI masing-masing meraih satu medali emas.  

"Cabang karate masih dipertandingkan sebagai cabang eksebisi pada Popnas kali ini. Namun hal ini sudah merupakan kemajuan sangat bagus untuk perkembangan karate secara nasional. Mudah-mudahan setelah Popnas 2011, karate sudah menjadi pertandingan wajib di Popnas 2013," ujar Dheni Kurnia, Ketua Pengurus Provinsi Federasi Olahraga Karate Indonesia (Forki) Riau, sekaligus Penanggung Jawab Pertandingan Karate Popnas 2011, Rabu petang.

Ketua Delegasi Teknis Pengurus Besar Forki, Adrian Tejakusuma mengungkapkan, Ketua Umum PB Forki Hendardji memberi apresiasi khusus kepada perjuangan Pengprov Forki Riau yang berhasil memasukkan cabang karate pada Popnas untuk pertama kalinya. Penantian panjang selama 15 tahun akhirnya sudah terlewati.

"Pada Popnas 2013, kami berjanji cabang karate akan semakin banyak diikuti oleh kontingan daerah. Pada pertandingan eksibisi tahun ini, memang baru 11 daerah yang berpartisipasi dengan memperebutkan enam medali emas. Pada tahun 2013 nanti, paling sedikit akan diperebutkan 19 medali emas dan kami berharap seluruh provinsi akan mengirimkan atlet," ujar Adrian.

Sekretaris Panitia Pertandingan Karate Yuki Chandra mengungkapkan, pertandingan pada Popnas kali ini hanya mempertandingkan enam nomor yakni, kumite yunior putra -putri, kata putra-putri, kumite kadet putra-putri . Jatim dibayangi ketat Riau.

Pada klasemen umum sementara seluruh cabang, kontingen Jawa Timur masih menduduki posisi teratas dengan perolehan 35 emas, 20 perak, dan 33 perunggu dengan nilai 268. Riau terus merapat dengan nilai 256 mengumpulkan 30 emas, 27 perak, dan 25 perunggu. Jabar di posisi ketiga dengan 22 emas, 32 perak, dan 43 perunggu. Jateng di posisi keempat 24 emas, 25 perak, dan 28 perunggu serta DKI di posisi kelima dengan 27 emas, 22 perak, dan 18 perunggu.

Penilaian pada Popnas berbeda dengan Pekan Olahraga Nasional. Perolehan satu medali emas, mendapat nilai lima, perak tiga dan perunggu satu. Dengan sistem penilaian itu, DKI yang memperoleh 27 medali emas hanya bertengger di posisi kelima. Padahal, Jabar yang berada di posisi ketiga hanya memiliki 22 emas.

Jabar juga kalah emas dari Jateng yang mengumpulkan 24 emas. Hanya saja, Jabar memiliki jumlah perak yang lebih banyak dari DKI dan Jateng.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan