LIVERPOOL - Siapa sangka, ternyata sebelum bergabung dengan Liverpool di musim 2011 ini, Craig Bellamy juga mendapat tawaran dari Tottenham Hotspur. Pada akhirnya Bellamy harus menampik tawaran dari Spurs tersebut demi bergabung dengan Liverpool.
 
Bellamy sendiri merupakan pemain Wales yang mengadu nasib di Premier League. Dirinya sempat membela Liverpool di musim 2006/2007 tetapi memiliki hubungan kurang harmonis dengan Rafael Benitez (pelatih Liverpool kala itu,-red), sehingga memutuskan hengkang ke West Ham di musim 2007.
 
"Pada hari penentuan, saya terbangun, saya dihubungi lewat telepon, dan agen sedang dalam perjalanan untuk bertemu saya, ketika itu saya berada di hotel bersama (timnas) Wales, dan dia berkata,'Kami punya dua tawaran, ada Liverpool dan Tottenham. Mana yang anda mau lakukan?'," tutur Bellamy di situs resmi klub, seperti dilansir dari ESPN, Sabtu (19/11/2011).
 
"Saya suka Tottenham, saya sangat menyukai tim itu. Saya merasa cara mereka bermain dan mengumpan bola memberikan jalur bagi saya, tetapi ini adalah kesempatan menuju Liverpool. Saya tidak percaya anda harus pergi untuk kembali ke klub lama anda, tetapi ini Liverpool dan saya tidak bisa pergi begitu saja dari kesempatan ini," tambahnya.
 
Penyerang berusia 33 tahun itu nampaknya tidak memiliki penyesalan dengan keputusannya. Sejauh ini Bellamy telah tampil dalam 8 laga di semua kompetisi yang diikuti The Reds, dan menorehkan catatan dua gol.
 
"Ini terasa tepat. Ini adalah segalanya yang saya inginkan. Saya tidak pernah menyuarakan hal negatif kepada Rafa (Rafael Benitez) atau Gerard Houllier karena mereka telah melakukan banyak hal luar biasa untuk klub, seperti inilah aku bertumbuh besar," tandasnya.
 
(seb)

MADRID - Banyaknya masalah yang terkait penghinaan bernada rasisme membuat Aitor Karanka angkat bicara. Asisten pelatih di klub Real Madrid ini memperingatkan agar para pemain sepak bola lebih berhati-hati dalam mengeluarkan komentar yang menyinggung rasisme.
 
Banyak kasus terkait rasisme di sepakbola, mulai dari perlakuan rasial yang diterima Samuel Eto'o ketika membela Barcelona, hingga yang paling baru adalah kasus rasisme yang menimpa John Terry dan Luis Suarez di Premier League.
 
Tak hanya itu, Presiden FIFA Sepp Blatter pun menjadi objek kritik terkait hal tersebut karena dianggap meremehkan kasus rasisme. Hal tersebut ternyata menjadi keprihatinan tersendiri bagi Karanka sehingga mengeluarkan saran bagi kalangan sepak bola.
 
"Orang-orang harus lebih berhati-hati mengenai komentar bernada rasisme. Kami adalah contoh bagi banyak anak-anak," ujar Karanka seperti dilansir dari Goal, Sabtu (19/11/2011).
 
Kasus rasial memang tidak bisa dilepaskan dari dunia ini, dan sepak bola mendukung upaya untuk melawan rasialisme. Atas dasar itulah, presiden Sepp Blatter menuai kecaman karena menganggap perlakuan rasisme merupakan sesuatu yang biasa dan bisa diselesaikan hanya dengan berjabat tangan di pertandingan dengan tensi yang tinggi.
 
(seb)