MANCHESTER, KOMPAS.com - Kiper gaek Manchester United (MU), Edwin van der Sar, kembali menegaskan niatnya untuk pensiun akhir musim ini. Ia mengatakan, keputusannya sudah bulat dan tak mungkin diganggu gugat.

Van der Sar sebenarnya berat meninggalkan dunia yang sudah membesarkan namanya tersebut. Tapi, ia ingin mengakhiri kariernya saat dirinya berada dalam puncak kejayaan dan menurutnya sekarang adalah saat yang tepat untuk melakukannya.

"Aku tak membenci pikiran tentang pensiun. Aku melihat ke depan untuk hal itu. Aku sudah berada di puncak dan akan sangat menyenangkan bisa mengakhiri karier saat di puncak. Sangat bagus bisa mendapat pengakuan dari para fans dan aku akan merindukan sepak bola," kata Van der Sar.

Sebelumnya, Wayne Rooney mengatakan, dia dan rekan-rekannya merasa berat hati ditinggalkan Van der Sar. Sebab itu, mereka sempat membujuknya agar menunda masa pensiun. Namun, Van der Sar rupanya sudah tak terpengaruh lagi.

"Sudah 20 tahun (aku bermain). Tapi, aku punya hal yang lain, termasuk istriku yang cantik dan anakku yang hebat," sambungnya.

Van der Sar memulai karier prosionalnya pada tahun 1990. Saat itu ia bermain untuk tim raksasa Belanda, Ajax Amsterdam. Setelah mengecap pengalaman berharga di Ajax, kiper berusia 40 tahun tersebut kemudian memilih hijrah ke Juventus pada 1999.

Hanya bertahan selama tiga tahun di Juve, ia akhirnya berkelana ke Inggris untuk membela Fulham. Tampil ciamik selama empat tahun di Fulham, MU pun kepincut mendatangkannya. Tepat pada tahun 2005, Van der Sar menandatangani kontrak bersama MU dan terus bertahan hingga saat ini. (SCN)

MANCHESTER, KOMPAS.com - Mantan pemain Manchester United, Gary Neville, yakin suatu saat nanti Jose Mourinho akan melatih "Red Devils". Namun, menurut Neville, Manajer Sir Alex Ferguson masih akan berkuasa untuk beberapa tahun lagi sebelum akhirnya Mourinho menggantikannya.

"Ada banyak manajer hebat dan selalu ada spekulasi tentang siapa yang akan menggantikan Sir Alex. Aku yakin ketika waktunya datang, Mourinho akan jadi salah satu kandidat yang akan disebutkan karena keberhasilannya di klub lain," kata Neville kepada The Sun.

Keyakinan Neville didasarkan pada kesuksesan Mourinho meraih bermacam gelar di berbagai klub. Terakhir pelatih yang dijuluki "The Special One" ini berhasil mengantarkan Inter Milan meraih treble winners (Liga Champions, Serie-A, dan Coppa Italia).

Mourinho juga pernah merasakan kesuksesan saat menangani Chelsea di Premier League. Saat itu, Mou membawa Chelsea menghentikan hegemoni MU di Premier League dengan meraih dua gelar juara berturut-turut pada tahun 2005 dan 2006.

"Dia punya karakter. Anda harus menghormati orang atas apa yang mereka lakukan dan dia bagus dalam melakukan tugasnya. Dia selalu sukses di mana pun dia berada. Tapi, Sir Alex masih tetap kuat. Akan menghabiskan waktu untuk berspekulasi tentang siapa yang akan menggantikannya," tegas Neville.