ANTARA - Olahraga |
Prancis Bentuk Komite Anti-Diskriminasi Posted: 16 May 2011 09:25 AM PDT Paris (ANTARA News) - Menteri Olahraga Prancis Chantal Jouanno, Senin mengumumkan bahwa mereka sedang membentuk sebuah komite untuk melawan diskriminasi dalam olahraga yang dipimpin mantan juara anggar Olimpiade, yaitu Laura Flessel. "Internet membuat orang bebas berbicara dan membuat tindak diskriminasi semakin jelas terlihat," kata Jouanno. Komite tersebut terdiri atas 40 anggota yang dibagi dalam dua kelompok kerja, yaitu kelompok yang mengawasi masalah hukum dan satu lagi fokus kepada masalah pendidikan. "Kita cenderung meremehkan komentar maupun gerakan yang bernada diskriminasi," kata Flessel, juara Olimpiade sebanyak lima kali yang mengaku pernah menjadi korban diskrimnasi sejak awal karirnya. "Kita harus memberi pendidikan dan jika perlu bertindak," katanya. Inisiatif tersebut menyusul sebuah piagam melawan perilaku homoseks dalam olahraga yang diluncurkan tahun lalu oleh mantan Menteri Olahraga Rama Yade, dan Jouanno memutuskan untuk memperluas fungsinya sampai ke masalah rasisme dan diskriminasi seksual. Sepakbola Perancis dalam beberapa minggu terakhir ini dinodai oleh tindak rasisme menyusul terungkapnya notulen hasil rapat pejabat sepak bola November lalu yang membahas rencana membatasi jumlah pemain dwi kewarganegaraan pada pusat latihan pemain yunior. Editor: Aditia Maruli Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Posted: 16 May 2011 07:48 AM PDT Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komite Normalisasi PSSI Agum Gumelar Selasa (17/5) akan mengunjungi Timnas SEA Games yang menjalani pembentukan karakter di Pusdikpassus Batujajar, Bandung. "Kami tidak ingin mereka (timnas) gundah, kami ingin memberikan semangat," kata Agum Gumelar kepada wartawan di Jakarta, Senin, usai melaksanakan rapat persiapan Kongres PSSI 20 Mei 2011. Kunjungan Agum yang juga mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus ini sekaligus memberikan dukungan moril pemain agar mereka tetap semangat menjalani Pelatnas SEA Games. Konflik yang terjadi di dalam tubuh PSSI menjelang kongres ini mengancam sepak bola Indonesia jika FIFA menjatuhkan sanksi. Ketua Umum PSSI 1999-2003 ini menegaskan kunjungannya ke Batujajar tentunya berdampak juga para dunia persepakbolaan nasional. Komite Normalisasi (KN) tidak menginginkan kalau Indonesia akan dijatuhkan sanksi FIFA dan semua konflik segera berakhir. Agum juga berencana akan menemui dan menenangkan dua klub Indonesia, Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura yang lolos ke babak 16 besar Piala AFC ini. Agum optimistis dengan terlaksananya kongres dapat menghindarkan Indonesia dari sanksi FIFA. "Pelaksanaan kongres merupakan perlindungan kepada Sriwijaya FC dan Persipura. Jangan sampai kita diberikan sanksi. Kalau kita kena sanksi, maka merekapun akan gugur (keikutsertaan dua klub tersebut)," katanya. Pejabat FIFA Soal dana kongres, Agum Gumelar mengatakan, biaya untuk menggelar kongres PSSI pada 20 Mei 2011 di Hotel Sultan Jakarta, diperkirakan mencapai Rp2 miliar. Keseluruhan dana tersebut, menurut Agum Gumelar berasal dari PSSI. Selain membicarakan soal dana, dalam rapat tersebut juga dibahas mengenai kesiapan pengamanan jalannya kongres. Menurut Agum, hal itu dilakukan agar kongres 20 Mei tersebut nantinya tidak bernasib sama seperti saat kongres sebelumnya di Pekanbaru. Editor: Aditia Maruli Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Olahraga To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan