JAKARTA - Sentimen anti Malaysia membahana dalam laga final partai tunggal putra antara Peter Hoeg Gade dengan Lee Chong Wei di ajang Djarum Indonesia Open Superseries 2011, Minggu (26/6/2011).

Para pendukung Chong Wei yang meneriakkan yel-yel Malaysia dari pojok kiri atas pintu A8, dibalas sorakan 'huuuu' oleh para penonton yang didominasi WNI. Mereka tampaknya memilih memberikan dukungan kepada Peter Gade.

Meski disoraki mayoritas penonton, pendukung Chong Wei yang berjumlah 20-an orang tak patah arang. Mereka pun ganti meneriakkan nama Peter Gade sambil mengibarkan bendera Malaysia.

Namun, lagi-lagi aksi mereka dicemooh penonton dengan teriakan 'huuu.' Para penonton pun membalas yel yel pendukung Chong Wei dengan meneriakkan Denmark, Denmark. Untungnya meski saling memprovokasi namun para penonton tidak emosi sehingga tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan.

Terlepas dari sentimen kedua negara yang memang terus bergesekan sejak beberapa tahun lalu, Chong Wei akhirnya mampu menundukkan Peter Gade dan mentasbihkan diri sebagai jawara untuk kali ketiga secara beruntun (2009, 2010 dan 2011).

Hanya dalam tempo 31 menit, pebulutangkis nomor satu dunia ini memastikan kemenangan straight game, 21-11 21-7 atas Gade.
(acf)

JAKARTA - Vita Marissa/Nadya Melati gagal menyumbangkan gelar juara bagi Indonesia pada ajang Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2011. Ganda putri andalan Indonesia ini dipaksa menyerah oleh pasangan China, Wang Xiaoli/Yu Yang.

Menghadapi unggulan pertama pada laga puncak di Istora Senayan, Minggu (26/6/2011), Vita/Nadya memang kerap kesulitan meredam serangan-serangan yang dilancarkan duet maut Tiongkok tersebut. Alhasil, Vita/Nadya pun harus menerima kenyataan hanya meraih medali perak setelah kalah dua game langsung, 21-12 21-10.

Dalam pertandingan yang hanya berlangsung selama 27 menit tersebut, Vita/Nadya memang terlihat kesulitan meladeni kombinasi serangan Wang/Yu. Nadya Melati yang pada pertandingan kali tidak tampil apik seperti di pertandingan sebelumnya, menjadi sasaran para pemain China itu dalam melancarkan serangan.

Dengan kemenangan ini, China sukses meraup tiga gelar juara dari empat nomor yang berpeluang mereka menangkan. Sebelumnya, China sendiri sudah meraih dua gelar melalui nomor ganda putra dan tunggal putri. Satu nomor lain yang berpeluang menghadirkan gelar juara ada di nomor ganda campuran.

Sementara itu, dengan kekalahan Vita/Nadya Indonesia hanya bisa berharap gelar juara dari pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Pasangan Indonesia yang tengah naik daun ini akan berhadapan dengan unggulan pertama yang juga dari China, Zhang Nan/Zhao Yunlei pada pertandingan terakhir di babak final, beberapa saat lagi.
(acf)