MILAN – Duka mendalam atas kepergian Marco Simoncelli tidak hanya dirasakan oleh sesama para pembalap. Atmosfer kesedihan pun melanda lapangan hijau. Dua ikon Inter Milan, Kapten Javier Zanetti dan Pelatih Claudio Ranieri secara terbuka menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Simoncelli.
Ya, kematian Super Sic memang menyimpan duka bagi seluruh masyarakat Italia. Saking sedihnya, semua pemain yang tampil di laga Serie-A di akhir pekan kemarin menyempatkan waktu untuk mengheningkan cipta sebelum memulai laga sebagai tanda penghormatan untuk Marco Simoncelli.
"Ini sebuah tragedi," kata Zanetti dikutip Football Italia, Senin (24/10/2011). Melihat insiden yang merenggut nyawa Simoncelli, pemain asal Argentina itu tidak bisa melukiskan dengan kata-kata. "Tidak ada kata lain yang bisa mendeskripsikan apa yang terjadi," sambungnya.
Masih menurut Zanetti, Simoncelli merupakan juara sejati yang berpotensi meraih juara dunia. Sayang, takdir telah menggariskan hidupnya berakhir di sirkuit Sepang.
"Simoncelli seorang juara dan dia akan terus melanjutkannya menjadi salah satu yang teratas. Sekarang, pikiran saya tertuju pada keluarga dan teman-temannya. Dengan segenap hati, saya berbagi rasa kehilangan dengan Anda," tutur Zanetti dengan nada lirih.
Allenatore Inter Milan, Claudio Ranieri pun tidak bisa menutupi kehilangan mendalamnya atas kepergian yang terlalu dini Simoncelli pergi di usia yang masih sangat dini. "Saya pernah bertemu dengannya 15 sampai 16 bulan lalu di pertandingan amal. Dia duduk di samping saya, berbicara terus menurus, dan dia memiliki pesona luar biasa," kenang Ranieri.
"Hari ini saya merasa ngeri. Dia selalu memiliki senyum di wajahnya, selalu siap dengan leluconnya, khas orang Romagna. Ini tragedi yang benar-benar signifikan," tuntas Zanetti.
(edo)
Full content generated by Get Full RSS.
0 ulasan:
Catat Ulasan