Makassar (ANTARA News) - Panitia pelaksana berharap para pebulutangkis nasional berpartisipasi di kejuaraan Sirkuit Nasional (sirnas) wilayah Sulawesi, Maluku, Papua di GOR Sudiang Makassar, 10-14 April 2012.

Sekretaris Panitia Sirnas Sulsel Atman Amir, di Makassar, Senin, mengatakan, keterlibatan para atlet bulu tangkis terbaik Indonesia seperti Maria Kristin Yulianti justru membuat kualitas kejuaraan semakin meningkat.

Selain itu, kehadiran sejumlah atlet papan atas akan mendatangkan animo besar dari kalangan masyarakat untuk hadir menyaksikan pertandingan.

"Kita belum mendapat kepastian siapa saja atlet nasional yang bersedia hadir di Sirnas Sulsel. Hanya saja kita berharap Maria Kristin dan lainnya bisa berpartisipasi untuk meningkatkan kualitas pertandingan," ujarnya.

Pada Sirnas 2011 yang digelar di GOR Sungguminasa Gowa, Sulsel, Maria Kristin yang sudah sempat menyatakan kesiapannya memeriahkan Sirnas Sulsel akhirnya batal tampil.

Pembatalan tersebut terpaksa dilakukan karena mantan atlet pelatnas itu mengalami cedera serius ketika memperkuat klubnya pada kejuaraan Sirnas regional sebelumnya.

"Sejauh ini sudah ada beberapa klub besar yang telah memberikan konfirmasi seperti PB Djarum, Mutiara Bandung, Pertamina, Tangkas Alfamart. Mudah-mudahan klub yang bersangkutan bersedia menurunkan atlet terbaiknya," katanya.

Sedangkan untuk klub asal Sulsel, menurut Aksa, sudah menyatakan kesiapannya meramaikan Sirnas tersebut. Sirnas 2012 juga akan dijadikan sebagai laga ujicoba atlet PON Sulsel sebelum tampil di Riau, September 2012.

Aksa Amir, sebelumnya juga mengatakan bahwa pihaknya juga telah mengundang tiga negara di asia tenggara untuk turut berpartisipasi yakni Malaysia, Singapura, serta Thailand.

"Untuk peserta asing memang diundang langsung oleh PB PBSI. Mudah-mudahan peserta yang diundang bisa berpasrtisipasi sehingga Sirnas Sulsel bisa berlangsung lebih meraih," ujarnya.  (DF/F003)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Padang (ANTARA News) - Tim Persija Jakarta berhasil menahan imbang tuan rumah Semen Padang (SP) dengan skor 1-1 dalam lanjutan Liga Premier Indonesia (LPI) di Stadion Haji Agus Salim Padang, Sumatera Barat, Senin (12/3).

Bermain menyerang sejak awal pertandingan membuat SP memiliki beberapa peluang untuk bisa mencetak gol. Namun peluang tersebut gagal menjadi gol karena penampilan apik kiper Aleksander Vterski yang mampu menepis tendangan pemain depan SP Edward Wilson Junior dan Ferdinand Sinaga.

Dominasi SP terus berlanjut dalam membangun serangan, terbukti tim kebaangaan "urang awak" tersebut mampu mencetak gol lewat pemain Edwar Wilson Junior, namun gol tersebut dianulir wasit karena menilai pemain benomor punggung 22 itu terperangkap off-side.

Dibatalkannya gol tersebut membuat beberapa pemain SP melancarkan protes keras terhadap wasit garis Jhon Rafendi, dan pertandingan sempat terhenti beberapa menit.

Permainan tetap dilanjutkan namun ketatnya barisan pertahanan Persija Jakarta yang digalang oleh Hamdi Ramdani dan Diego Michiels membuat skor "kacamata" bertahan sampai babak pertama usai.

Memasuki babak kedua Persija yang mengandalkan duet pemain depan asingnya yakni Emanuel De Poras dan Danilo Fernando balik menekan SP. Terbukti, tim yang berjuluk "macan kemayoran" tersebut sukses menjebol gawang SP yang dijaga kiper Samsidar lewat kaki Hendra Bayou pada menit 55.

Defisit satu gol membuat SP kembali meningkatkan serangan, permainan dari sisi kiri dan kanan tim kembali diperagakan. Harapan SP untuk bisa menyamakan kedudukan kembali muncul, berawal dari kemelut di depan gawang Persija, Vendry Mofu melesakkan gol. Namun, lagi-lagi wasit membatalkan gol tersebut karena pemain tengah itu sudah terperangkap offside.

Dibatalkannya gol tersebut kembali membuat beberapa pemain SP melancarkan protes keras, provokasi tersebut berlangsung beberapa saat, dan hal itu juga memancing emosi penonton yang ada di tribun barat dengan melemparkan botol minuman ke tengah lapangan.

Barulah pada menit 67 Ferdinand Sinaga mampu menyamakan skor 1-1. berawal umpan silang, pemain timnas tersebut menanduk bola kegawang Aleksander Vterski.

Skor 1-1 tersebut membuat tensi kedua tim meningkat, pelanggaran keras sering terjadi.Pada menit 77 wasit Suprapto mengusir Emanuel De Poras dari lapangan karena malakukan pelanggaran berbahaya

Namun keunggulan jumlah pemain gagal dimanfaatkan SP untuk bisa menambah gol, dan skor bertahan sampai akhir pertandingan.

(ANTARA)

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com