Pertahanan Merisaukan Posted: 23 Mar 2012 12:32 PM PDT
MALANG—Arema Indonesia bakal menghadapi sedikit masalah kala menghadapi Persema Malang di Stadion Gajayana, Senin (26/3). Dua pemain masih belum bisa dimainkan karena terkena sanksi kartu merah dan akumulasi kartu kuning. Dua pemain itu adalah bek tengah Gunawan Dwi Cahyo dan Purwanto. Keberadaan Purwanto mungkin bisa tertutupi dengan adanya Andrew Barisic dan TA Musafri, namun posisi Gunawan yang masih menjadi kekhawatiran Arema Indonesia. Pelatih Arema Indonesia, Antonic Dejan tak mempunyai sumber daya berlebih di sektor ini. Duet Hermawan dan Irfan Raditya belum menunjukkan perkembangan impresif. Saat keduanya diduetkan, Singo Edan selalu gagal memetik kemenangan. Sebaliknya, kala memenangi laga pekan lalu menghadapi PSM Makassar, lini pertahanan Arema dihuni Gunawan Dwi Cahyo dan Irfan Raditya. Dejan bakal menghadapi masalah besar jika Herman dan Irfan belum menunjukkan soliditas di benteng timnya. "Kami tak bisa memainkan Gunawan karena dia terkena akumulasi kartu kuning saat melawan Persiraja dan PSM. Mungkin duet di belakang tetap Hermawan dan Irfan Raditya, sama seperti saat menghadapi Navibank Saigon di AFC Cup," ungkap Media Officer Arema Indonesia, Noor Ramadhan. Kehadiran Hermawan memang tidak bisa diharapkan sepadan dengan Gunawan Dwi Cahyo. Sebab Hermawan yang jebolan Arema Junior sebenarnya berposisi ideal sebagai bek kiri. Dari sisi postur juga kurang mendukung untuk bek tengah. Dengan tinggi badan yang di bawah ukuran ideal bek tengah, ia sering kalah dalam duel udara. Namun Dejan memaksakan ia menjadi bek tengah karena tak mempunyai stok yang lebih mumpuni, karena pemain lain di posisi ini kurang pengalaman seperti Tommy Jaelani. Dejan sendiri mengungkapkan, sejauh ini pemain yang siap di posisi bek tengah adalah Hermawan dan Irfan Raditya. "Kami tak mempunyai banyak pilihan pemain belakang. Saya ingin menambah pemain di bursa transfer tapi kondisi tak memungkinkan," ucapnya. Pelatih asal Serbia ini mau tak mau harus mempersolid dua bek tengahnya, mengingat Persema mempunyai Irfan Bachdim dan Emile Mbamba. Pasangan ini menjadi duet terbaik di antara tim IPL lain di Jatim dengan total mengoleksi 10 gol di 10 pertandingan. Sementara, dari kubu Persema, Pelatih Slave Radovski lebih memperhatikan kekuatan sayap pemain Arema. Kecepatan Putut Waringin Jati dan Ahmad Amiruddin di dipandang menjadi salah satu unsur penting bagi kebangkitan Singo Edan belakangan ini. Kedua sayap ini sebenarnya bertipikal penyerang, yang bisa menususk dan mencetak gol. "Saya kira Arema mempunyai kekuatan di sektor sayap dan lini tengah. Mereka yang mempermudah para penyerangnya untuk mendapatkan peluang," ucap Pelatih Persema Slave Radovski. Duel di lapangan diprediksi bakal menarik karena Persema tanpa diperkuat Bima Sakti. Sedangkan di kubu Arema, kolaborasi Marko Krasic dan Roman Chmelo semakin solid. Inilah tantangan terbesar yang bakal dihadapi tim berjuluk Laskar Ken Arok yang berstatus tuan rumah. (Kukuh Setiawan (Koran Sindo)/Koran SI/raw)
|
Perang Dingin Fergie vs Mancio Posted: 23 Mar 2012 12:02 PM PDT
MANCHESTER – Dalam tiap pertempuran, serangan-serangan psikologis atau psywar, selalu menjadi salah satu opsi yang dilakukan untuk menjatuhkan lawan. Terapan seperti itulah yang tengah berkecamuk di antara persaingan duo Manchester, United dan City jelang akhir musim ini. Kubu City memulai lontaran perang urat syaraf kepada 'saudara tuanya' melalui komentar-komentar sinis Roberto Mancini. Pembesut City asal Italia itu menyebut dipanggilnya kembali Paul Scholes dari masa pensiun, sebagai tanda keputusasaan United untuk kembali mempertahankan gelar Premier League. Tapi pantang bagi Fergie untuk mengacuhkan tantangan psywar dari rivalnya itu. Fergie melayangkan serangan balik dengan mengatakan, 'diaktifkannya' kembali Patrick Vieira dan Carlos Tévez, sebagai upaya pencegahan keputusasaan The Citizens yang kini mulai merasa pesimis setelah tahta puncak klasemen direbut United. "Jika memanggil kembali gelandang terbaik pada 20 tahun terakhir di Britania Raya dianggap sebagai tindakan keputusasaan, maka kami menerimanya dengan baik. Saya rasa, Vieira juga akan 'diprogram' untuk tujuan serupa," ejek Fergie kepada Mancio – sapaan Mancini. "Roberto sedang gusar beberapa pekan ini. Kami akan selalu bermain dengan karakter kami. Akan ada banyak amunisi untuk menjatuhkan mereka hingga akhir musim," sambungnya, sebagaimana dikutip The Sport Review, Sabtu (24/3/2012). Komentar-komentar sinisme pun seperti tak berujung saat terlontar dari lidah Fergie. Terlebih ketika menyinggung masalah Tévez yang mulai kembali dipanggil ke skuad. Fergie mengganggap Mancio sudah frustrasi akan harapannya. "Jika anda berbicara soal keputusasaan, lihat mmereka memainkan kembali pemain yang sebelumnya menolak dimainkan. Pelatih mereka bilang takkan memainkan dia (Tévez) lagi dan membuat pemain itu pulang ke Argentina selama lima bulan. Apa-apaan itu? Buat saya itu pantas dideskripsikan sebuah tindakan putus asa darinya," tuntas Fergie. (raw)
|
0 ulasan:
Catat Ulasan