MALANG—Arema Indonesia bakal menghadapi sedikit masalah kala menghadapi Persema Malang di Stadion Gajayana, Senin (26/3). Dua pemain masih belum bisa dimainkan karena terkena sanksi kartu merah dan akumulasi kartu kuning.
Dua pemain itu adalah bek tengah Gunawan Dwi Cahyo dan Purwanto. Keberadaan Purwanto mungkin bisa tertutupi dengan adanya Andrew Barisic dan TA Musafri, namun posisi Gunawan yang masih menjadi kekhawatiran Arema Indonesia.
Pelatih Arema Indonesia, Antonic Dejan tak mempunyai sumber daya berlebih di sektor ini. Duet Hermawan dan Irfan Raditya belum menunjukkan perkembangan impresif. Saat keduanya diduetkan, Singo Edan selalu gagal memetik kemenangan.
Sebaliknya, kala memenangi laga pekan lalu menghadapi PSM Makassar, lini pertahanan Arema dihuni Gunawan Dwi Cahyo dan Irfan Raditya. Dejan bakal menghadapi masalah besar jika Herman dan Irfan belum menunjukkan soliditas di benteng timnya.
"Kami tak bisa memainkan Gunawan karena dia terkena akumulasi kartu kuning saat melawan Persiraja dan PSM. Mungkin duet di belakang tetap Hermawan dan Irfan Raditya, sama seperti saat menghadapi Navibank Saigon di AFC Cup," ungkap Media Officer Arema Indonesia, Noor Ramadhan.
Kehadiran Hermawan memang tidak bisa diharapkan sepadan dengan Gunawan Dwi Cahyo. Sebab Hermawan yang jebolan Arema Junior sebenarnya berposisi ideal sebagai bek kiri. Dari sisi postur juga kurang mendukung untuk bek tengah.
Dengan tinggi badan yang di bawah ukuran ideal bek tengah, ia sering kalah dalam duel udara. Namun Dejan memaksakan ia menjadi bek tengah karena tak mempunyai stok yang lebih mumpuni, karena pemain lain di posisi ini kurang pengalaman seperti Tommy Jaelani.
Dejan sendiri mengungkapkan, sejauh ini pemain yang siap di posisi bek tengah adalah Hermawan dan Irfan Raditya. "Kami tak mempunyai banyak pilihan pemain belakang. Saya ingin menambah pemain di bursa transfer tapi kondisi tak memungkinkan," ucapnya.
Pelatih asal Serbia ini mau tak mau harus mempersolid dua bek tengahnya, mengingat Persema mempunyai Irfan Bachdim dan Emile Mbamba. Pasangan ini menjadi duet terbaik di antara tim IPL lain di Jatim dengan total mengoleksi 10 gol di 10 pertandingan.
Sementara, dari kubu Persema, Pelatih Slave Radovski lebih memperhatikan kekuatan sayap pemain Arema. Kecepatan Putut Waringin Jati dan Ahmad Amiruddin di dipandang menjadi salah satu unsur penting bagi kebangkitan Singo Edan belakangan ini.
Kedua sayap ini sebenarnya bertipikal penyerang, yang bisa menususk dan mencetak gol. "Saya kira Arema mempunyai kekuatan di sektor sayap dan lini tengah. Mereka yang mempermudah para penyerangnya untuk mendapatkan peluang," ucap Pelatih Persema Slave Radovski.
Duel di lapangan diprediksi bakal menarik karena Persema tanpa diperkuat Bima Sakti. Sedangkan di kubu Arema, kolaborasi Marko Krasic dan Roman Chmelo semakin solid. Inilah tantangan terbesar yang bakal dihadapi tim berjuluk Laskar Ken Arok yang berstatus tuan rumah.
(Kukuh Setiawan (Koran Sindo)/Koran SI/raw)
0 ulasan:
Catat Ulasan