LONDON – Victoria Azarenka mesti melupakan mimpinya untuk melangkah ke final dan menggebet titel Wimbledon tahun ini. Perjalanannya dihentikan Serena Williams di semifinal. Faktor yang membuat Azarenka kewalahan, sudah pasti karena lesatan kencang servis Serena yang kesohor itu.
 
Azarenka yang tampil sebagai unggulan kedua, terpaksa kehilangan 24 poin dari 24 servis keras Serena di set pertama. Sontak, set pertama pun gagal diselamatkannya. Begitu pun di set kedua. Walau sempat sengit, tapi akhirnya Serena menutup laga dengan kemenangan 6-3 dan 7-6.
 
"Saya hanya berusaha untuk melawan karena saya tahu akan peluang saya, cepat atau lambat. Sebelumnya, dia (Serena) memang bermain baik. Tapi servis Serena menjadi pembeda dan sukses membawa permainannya ke level yang lebih tinggi," aku Azarenka, sebagaimana disitat Eurosport, Jumat (6/7/2012).
 
Hampir tiap kali Serena mendapat kesempatan servis, Azarenka mesti meladeni servis berkecepatan 200 km/jam dan itu diakuinya tak mudah diatasi. Bahkan acap keok dan poin demi poin lepas dari genggamannya.
 
"Saya mencoba untuk memberi perlawanan dan bertahan di saat itu. Jika saja saya punya kesempatan, saya tentu akan mengambilanya. Laga kami berjalan ketat tapi sayangnya, hari ini bukan harinya saya," lanjut petenis jelita asal Belarusia itu.
 
"Well, servisnya mungkin mencapai 200 (km/jam). Servis seperti itu sangat merepotkan saya. Saya belum pernah melihat petenis melakukan serve seperti itu. Penempatannya juga bagus. Tak ada gunanya menangisi kekalahan ini, dia memang bermain hebat. Saya hanya bisa memberi pujian atas permainan bagusnya," sambungnya.
 
Di partai final, Serena bakal bersua Agnieszka Radwanska yang lolos mengalahkan Angelique Kerber di babak empat besar. Azarenka punya prediksi sendiri yang menyatakan bahwa kemenangan mutlak akan menjadi milik Serena atas Radwanska di final, besok.
 
"Menurut saya, Serena yang akan menang, tapi Agnieszka petenis yang bagus. Tak mudah untuk bisa mencapai final, jadi segalanya bisa saja terjadi," tuntas kekasih petenis Ukraina – Sergei Bubka Jr. tersebut.
(raw)

CAMBRIDGESHIRE – Kamis malam waktu setempat, pihak Marussia melaporkan pembalap tes mereka Maria De Villota sudah selesai melakukan operasi kedua. Kendati demikian, kondisi pembalap wanita ini masih kritis.
 
Villota menabrak truk saat mengemudikan mobil MR-01 milik tim Marussia. Akibat kecelakaan itu, Maria mengalami cedera serius di bagian kepala dan wajah. Bahkan, ia harus kehilangan mata kanannya.
 
Pada kamis malam waktu setempat, Maria melaksanakan operasi kedua. Meski demikian, kondisi pembalap asal Spanyol ini masih belum melewati masa kritisnya. Saat ini, Maria masih berada di Rumah Sakit Addenbrooke.
 
"Maria masih dalam kondisi kritis, tapi cukup stabil di Rumah Sakit Addenbrooke," demikian kata Isabel De Villota, dalam pernyataan yang dirilis Marusia, diberitakan F1Today.net, Jumat (6/7/2012).
 
"Meski belum ada berita lanjutan, kami paling tidak mendapatkan dorongan semangat dari fakta kondisi Maria masih stabil sejak kecelakaan tersebut," lanjut adik kandung Maria tersebut.
 
"Khususnya setelah malam pertama setelah menjalani operasi panjang, yang dialami olehnya kemarin," tandasnya.
(hmr)