Sindikasi sport.okezone.com

sumber :-

Sindikasi sport.okezone.com


Aeromodelling DIY Sulit Dapat Medali Emas

Posted: 06 Sep 2012 02:27 AM PDT

YOGYAKARTA - Tim Aeromodelling DIY mengaku sulit bisa membawa pulang medali emas pada PON XVIII/2012 Riau. Di cabang olah raga (cabor) ini, DIY hanya mengincar dua medali perak seperti hasil yang didapatkan pada Pra PON tahun lalu. Cabor ini sudah mulai dilombakan di Bandara Japura, Kecamatan Lirik, Riau, kemarin.
 
Pelatih Tim Aeromodelling DIY Tunjung Prastowo berharap mendapat kejutan untuk para atlet aeromodelling DIY yang dikirim pada ajang pesta olah raga empat tahunan tersebut. Kontingen dari daerah lain relatif lebih kuat dibanding kekuatan yang dimiliki DIY. "Namun, kami tidak patah arang. Kami tetap bertanding sekuat tenaga agar bisa menjadi yang terbaik meski itu sulit," katanya, Kamis (6/9/2012).
 
Menurut dia, pada PON Riau ini Tim Aeromodelling DIY ditargetkan bisa meraih dua medali perak. "Pada Pra PON sebelumnya, kita mendapat dua medali perak. Pada PON kali ini kita berharap bisa mempertahankan capaian dua medali perak. Untuk medali emas memang sulit karena rival yang kuat. Kami berharap DIY bisa memberi kejutan sehingga emas bisa diraih," jelas Tunjung.
 
Dia menyebutkan, kontingen dari Jawa Timur dan tuan rumah Riau menjadi rival terkuat di cabor ini. Pada Pra PON lalu, Jawa Timur mendominasi perolehan medali. "Tuan rumah juga menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan. Namun, kami berharap DIY bisa membawa pulang medali, entah itu perak atau perunggu, syukur bisa emas," pintanya.
 
Pada PON 2012 ini, Tim Aeromodelling DIY berkekuatan tiga atlet. Mereka adalah Tono Purwanto, Paulus Nicolas dan Wigit Ichtiarso serta dibantu Andika sebagai mekanik. Kekuatan DIY ini nyaris tidak ada perubahan dengan atlet yang bertanding pada Pra PON 2011 lalu. Ketiga atlet DIY akan bertarung di 4 kelas pada PON 2012.
 
Pertandingan untuk cabang Aeromodelling PON XVIII/2012 Riau sudah digelar mulai dipertandingkan. Cabor ini digelar lebih awal karena lomba tidak bisa digelar sepanjang hari, namun disesuaikan dengan kondisi alam mengingat cabor ini sangat bergantung pada kondisi angin.
 
Tim Aeromodelling DIY sudah merapat ke Riau sejak 28 Agusus lalu. Meeka berangkat lebih awal dari tim lain karena jadwal lomba digelar lebih dulu. Selain itu, mereka datang lebih awal karena butuh waktu untuk mempersiapkan alat dan cek lapangan yang digunakan untuk lomba. "Kita berangkat lebih awal agar tim mengetahui kondisi lapangan dan bisa berdaptasi sekaligus menyusun strategi lomba," kata Tunjung.
(Ridwan Anshori/Koran SI/hmr)

Anggar Jabar Incar Medali Di Nomor Beregu

Posted: 06 Sep 2012 01:15 AM PDT

BANDUNG - Demi prestasi gemilang di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII yang tinggal dua hari lagi, kesiapan setiap cabang olahraga terus dimatangkan. Begitu juga dengan cabor anggar yang menggelar simulasi pertandingan seperti halnya pertandingan nanti di PON mendatang sebagai langkah untuk menuju kesiapan bertanding para atlet.
 
Pada PON XVIII kali ini, tim anggar Jabar mengincar medali emas pada nomor beregu dari setiap nomor. Dengan begitu simulasi yang digelar disesuaikan dengan masing-masing nomor yang akan dipertandingkan, yaitu nomor degen, floret dan sabel.
 
"Pada PON Riau ini, peluang medali emas untuk Jabar cukup terbuka lebar pada nomor beregu, sehingga kami terus menggenjot memetangkan pada nomor itu,"kata pelatih tim anggar Jabar, Christina M Timisela beberapa waktu lalu.
 
Christin menilai, dengan program simulasi tersebut, mental para atlet yang akan berjuang nanti bisa lebih terasah. Pasalnya pada program ini, diberlakukan sistem voor untuk beregu putri. Jadi pada atlet putra, harus mengejar ketertinggalan poin, dari tim putri. "Dengan simulasi itu, pastinya mental para atlet akan terlatih," singkatnya.
 
Untuk cabor anggar, pertandingan akan digelar pada tanggal 12 September 2012, dan rencananya anggar Jabar akan bertolak ke Riau tanggal 7 September besok. "Pertandingan ntuk cabor anggar pada tanggal 12 September, dan kami akan berangkat ke Riau lima hari sebelumnya,"kata Christina.
 
Meski begitu, tim anggar Jabar tidak melakukan program aklimatisasi, pasalnya Christina menilai, selama ini timnya sudah terbiasa berlatih di tempat yang panas. "cuaca di Riau memang panas, tapi kami tidak lagi menyesuaikan dengan cuaca di sana, kita sudah terbiasa latihan dengan cuaca panas," ungkapnya.
 
Disinggung masalah target, untuk cabor anggar KONI menargetkan empat medali emas. Namun hal tersebut disikapi dengan bijak oleh Christina, pasalnya kemampuan Jabar sudah terukur ketika melihat setiap kali melakukan uji tanding baik itu Kejurnas maupun kejuaraan Internasional, Jabar selalu masuk dalam peringkat tiga besar.
 
Melihat pencapaian tersebut Christina dan tim tetap optimistis untuk bisa meraih yang terbaik di PON saat ini dengan meraih target yang dicanangkan. Namun meskipun begitu, dirinya tidak merasa berbangga hati, karena tim anggar Jabar harus tetap fokus pada pertandingan yang ada di hadapan mereka nanti.
(Panji Qadhafi/Koran SI/hmr)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan