BARCELONA, KOMPAS.com - Gelandang Barcelona, Andres Ineiesta, menilai timnya belum tentu bisa menang atas Arsenal, saat bertemu di leg pertama 16 besar Liga Champions, di Emirates, Rabu (15/2/2011). Yang jelas, menurutnya, Barcelona akan melawan Arsenal tanpa arogansi.

Barcelona dinilai sejumlah kalangan akan mampu menang atas Arsenal. Ini mengacu kepada pertemuan kedua kubu di perempat final musim lalu, di mana Barcelona melaju setelah unggul agregat 6-3 (2-2 di Emirates, 4-1 di Camp Nou).

"Kami bukan mesin. Pertandingan nanti tak akan mudah. Barcelona tak pernah masuk lapangan dengan sikap arogan. Itu akan menjadi kesalahan besar," ujar Iniesta.

"Orang bicara soal pertandingan tahun lalu. Namun, sehalanya sangat berbeda sekarang. Tak pernah ada dua pertandingan yang sama dan kami sadar Arsenal akan sangat termotivasi kali ini. Itu menjadikan mereka lebih berbahaya. Barcelona bukan tim yang tak bisa kalah dan bermain di London akan berisiko bagi kami,"

"Kami bisa memenangi pertandingan pertama, tetapi kami menghadapi kesulitan menghentikan (kapten Arsenal) Cesc Fabregas dan sebuah tim yang ingin menunjukkan penampilan terbaiknya melawan kami,"

"(Penyerang Barcelona) Lionel Messi luar biasa. Tak mudah bermain dengannya dan itu jelas. Namun, Barcelona sukses karena kerja tim. Kami adalah penguasa sementara Liga BBVA dan akan memasuki Liga Champions dengan baik dan percaya diri,"

"Skuad berfungsi dengan sempurna, tetapi ini adalah soal kerja, kerja, dan kerja lebih keras. Bermain untuk Barcelona berarti menghadapi ujian besar setiap harinya dan Anda harus terus bermain dengan intensitas terbaik di semua kompetisi," tuturnya. (SCN)

THESSALONIKI, KOMPAS.com - Manchester City hanya bermain imbang 0-0 dengan Aris Salonika, pada leg pertama putaran kedua Liga Europa, di Stadion Harilaou, Selasa (15/2/2011) dan dengan begitu, tak punya pilihan selain memenangi leg kedua, 24 Februari mendatang, untuk bisa masuk putaran ketiga.

Hasil tersebut cukup adil mengingat alotnya pertandingan sejak menit awal. Setelah tanpa peluang pada lima menit pertama, kedua kubu secara konsisten menciptakan peluang.

Namun, selain banyaknya eksekusi yang meleset, gol tidak terjadi karena kiper kedua kubu mampu membaca arah permainan dan tembakan lawan dengan baik.

Pada menit kesembilan, misalnya, David Silva melepaskan tembakan akurat dari luar kotak penalti. Namun, bola berhasil dihentikan Michail Sifaiks di luar garis gawang.

Setelah itu, tercatat ada setidaknya lima tembakan yang dilepaskan kedua kubu, tanpa satu pun mengarah tepat sasaran. Eksekusi akurat pertama setelahnya adalah tembakan Daisuke Sakata, yang juga gagal membuahkan gol akibat dimentahkan Joe Hart.

Pada babak kedua, City mendapat tekanan lebih besar. Berkat Joe Hart, mereka mampu terhindari dari gol.

Meski begitu, mereka juga cukup konsisten melepaskan ancaman. Namun, mereka tak kunjung memperbaiki kualitas eksekusi, sehingga tak ada gol tercipta sampai peluit berbunyi panjang.

Pada menit ke-58 dan ke 63 misalnya, Shaun Wright-Phillips dan Edin Dzeko bergantian melepaskan tembakan yang meski tepat sasaran, bisa dimentahkan Sifaiks.

Selama 90 menit, Aris Saloniki menguasai bola sebanyak 41 persen dan melepaskan delapan tembakan akurat dari 13 percobaan. Adapun City menciptakan lima peluang emas dari 12 usaha.

Susunan pemain: Aris  Salonika: Michail Sifakis; Ronaldo Guiaro, Kristi Vangeli, Nikos Lazaridis, Darcy Neto (Nery Castillo 88), Garbini Michel; Thanasis Prittas, Ricardo Faty, Juan Carlos Toja; Daisuke Sakata, Raul Marcelo Bobadilla (Danijel Cesare 72) Man. City: Joe Hart; Kolo Touré, Micah Richards, Jerome Boateng, Aleksandar Kolarov; Shaun Wright-Phillips (Mario Balotelli 77), Gareth Barry, Gneri Toure Yaya, Davi Silva; Edin Dzeko (Pablo Zabaleta 84), Carlos Tevez