GERNO DI LESMO - Pembalap Yamaha Jorge Lorenzo tak ingin kehilangan fokusnya saat melakoni seri GP Prancis, akhir pekan ini. Faktor perubahan cuaca disebutnya sebagai salah satu kendala utama yang harus bisa diatasinya.

Lorenzo diketahui memiliki rekor yang cukup bagus di Le Mans, karena sukses merebut kemenangan di musim lalu. Meski demikian, juara dunia musim lalu itu enggan meremehkan salah satu sirkuit tertua di dunia tersebut.

Menurutnya, Le Mans merupakan sirkuit yang sangat unik dan memiliki sejumlah 'jebakan' yang bisa membuat pembalap kesulitan. Ini belum termasuk faktor cuaca yang tidak bisa diprediksi yang akan membuat jalannya balapan kian sulit.

"Sirkuit ini (Le Mans) terdapat banyak jebakan dan ini sedikit lucu buat saya. Selain itu, cuaca di sini juga cepat sekali berubah. Jadi, kami harus berhati-hati dengan ramalan cuaca sebab itu bisa mengubah segalanya," tutur Lorenzo sebagaimana dikutip Road Racing World, Selasa (10/5/2011).

Tahun lalu, Lorenzo diketahui tampil cemerlang di Le Mans. Mengambil start dari posisi dua, pembalap 23 tahun ini sempat terlibat duel sengit dengan Valentino Rossi sebelum akhirnya mengasapi rekan setimnya tersebut dan menyentuh garis finis pertama dengan keunggulan lebih dari lima detik.
(acf)

LONDON – Juara tinju WBA David Haye melontarkan perang urat saraf kepada calon lawannya Wladimir Klitsckhko yang akan dihadapi 2 Juli nanti. Wladimir menurutnya sama sekali bukan petinju tangguh, tapi tak lebih seperti seorang 'penipu'.
 
"Saya sudah melihat gayanya, dan saya sudah melihat apa yang dilakukannya di atas ring, dan saya tegaskan dia seorang penipu. Orang yang dilawannya membuatnya seperti petinju yang spektakuler. Kali ini dia berhadapan dengan atlet kelas atas yang sedang berada di atas puncak, seseorang yang datang dengan sejumlah kemenangan hebat," kata Haye di Imtech Arena, seperti dikutip Harrowobserver, Selasa (10/5/2011).
 
Haye menilai Wladimir Klitschko juara IBF, IBO dan WBO tersebut, gentar untuk menghadapi juara WBA sebelumnya, Nikolai Valuev. Padahal Haye sukses mengaklukan Valuev pada 2009.
 
"Ini sarung yang mereka sebut-sebut mereka inginkan sejak lama tapi entah dengan alasan apa, itu tidak terwujud," kata Haye.
 
Haye menilai petinju Ukraina tersebut seperti seorang penipu karena dia memilah-milah lawannnya. Dengan begitu dia bisa tampil hebat di atas ring. "Dia mencari lawan yang cocok untuk gayanya dan saya tidak bisa dibodohi. Meski dia cruiserweight, saya bisa memukul jatuh Klitschko dalam duel yang digelar di Hamburg itu."
 
"Pertandingan diputuskan digelar 2 Juli, hari di mana saya menjadi juara penyatuan gelar," katanya.

(fit)