JAKARTA - Tim putri Jakarta Popsivo Polwan harus melupakan ambisinya meraih gelar juara Proliga 2011 usai ditundukkan Jakarta Electric PLN di babak final, Minggu (22/5/2011). Sempat unggul 2-0, Popsivo tampil kendur di tiga set berikutnya hingga akhirnya terpaksa mengakui keunggulan Electric PLN yang menjadi juara dengan kemenangan 3-2.

Usai pertandingan, pelatih Popsivo, M. Ansori tampak coba menutupi raut kekecewaannya atas performa anak-asuhnya yang gagal mempertahankan performa ciamik di dua set awal. Ansori menyebut, kunci kegagalan anak asuhnya adalah karena mereka sudah merasa di atas angin saat memenangi dua set awal.

"Anak-anak terlalu percaya diri. Inilah yang namanya Voli, segalanya masih bisa terjadi. Kemenangan 2-0 pada dua set pertama belum menjamin kemenangan," tuturnya pada Okezone dalam konferensi pers selepas pertandingan.

Lebih lanjut, Ansori juga mengeluhkan kondisi fisik dan mental anak asuhnya yang dinilai sangat merosot, terutama di tiga set terakhir, sehingga akhirnya Electric PLN mampu membalikkan keadaan.

"Fisik kami juga kurang baik. Kemenangan PLN di set ketiga, kami sudah mulai kelelahan. Kami akui fisik kami kurang baik dan PLN dapat memanfaatkan kekurangan kami itu dengan baik," tambah Ansori.

Hal itu pun diamini sang kapten Popsivo, Rita Kuniati. "Mental kita masih kurang dan rekan-rekan terlihat terburu-buru dalam penyelesaian. Setelah PLN bangkit, kami terus melakukan kesalahan demi kesalahan," tandas Rita.

Dengan kekalahan ini, Popsivo harus merelakan gelar juara pada Electric PLN dan gagal menobatkan diri menjadi srikandi voli terbaik. namun pelatih Ansori tetap mensyukuri hasil ini. Dia mengaku final ini sudah melampaui target yang dicanangkan awal musim.

"Target kami sebenarnya hanya menginjakkan kaki di Final Four. Namun kami bersyukur bisa sampai melampaui target masuk grand final. Hanya kami kurang beruntung dan dewi fortuna belum bersama kami, tutup Ansori.
(acf)

QINGDAO - Indonesia secara meyakinkan melewati hadangan Rusia pada babak penyisihan grup B Piala Sudirman 2011. Ganda putri Greysia Polii/Meiliana Jauhari melengkapi kemenangan Indonesia menjadi 4-1, usai menundukkan Valeria Sorokina/Nina Vislova.

Meski hanya bertajuk pertarungan formalitas, karena sebelumnya Indonesia sudah memastikan kemenangan 3-1, namun Greysia/Meiliana tetap tampil maksimal. Terbukti, pasangan putri terbaik Indonesia ini hanya membutuhkan waktu 28 menit untuk membungkus kemenangan meyakinkan dua game langsung, 21-3 dan 21-18.

Di set pertama, Greysia/Meiliana langsung melesat dengan meraih tujuh angka secara beruntun tanpa mampu dibalas (7-0). Memasuki pertengahan set, dominasi Greysia/Meiliana kian tak terbantahkan dengan merebut game pertama dengan skor mencolok 21-3.

Memasuki game kedua, Valeria/Vislova yang tidak ingin dipermalukan seperti di game pertama, mulai bangkit. Pasangan andalan Rusia ini sempat membalikkan keadaan 7-6 setelah sebelumnya terus tertinggal dalam perolehan poin. Namun, momentum kebangkitan Valeria/Vislova tidak bertahan lama.

Pasalnya, Greysia/Meiliana yang tidak ingin menguras banyak tenaga untuk memainkan game penentuan, langsung bangkit saat kedudukan sama kuat 17-17. Tiga angka beruntun diraih duo srikandi Merah Putih untuk unggul 20-17 dan akhirnya memastikan kemenangan 21-18.

Kemenangan Greysia/Meiliana ini seakan menegaskan dominasi Indonesia atas Rusia. Meski sempat kalah di partai pertama ketika ganda campuran Fran Kurniawan/Pia Zebadiah dipaksa menyerah  22-24 dan 19-21 oleh pasangan Vitaly Durkin/Nina Vislova, Indonesia langsung memberondong empat partai sisa dengan kemenangan.

Tiga kemenangan lain yang diraih Indonesia dihasilkan oleh Simon Santoso yang mengalahkan Vladimir Ivanov (21-14 21-9), ganda putra Bona Septano/Mohammad Ahsan yang menundukkan Vitaly Durkin/Alexandr Nikolaenko (21-15 21-10) dan tunggal putri Adriyanti Firdasari yang memastikan kemenangan Indonesia (3-1) usai mengalahkan Tatyana Bibik 21-14 21-17.
(acf)