BUDAPEST – Tatapan Stefano Domenicalli masih kepada gelar juara musim ini. Meski pambalapnya, Fernando Alonso hanya mampu menempati podium ketiga di GP Hungaria lalu, Domenicalli optimis, Ferrari akan menggebrak persaingan setelah jeda musim panas ini.
 
Ada jeda empat pekan menuju seri Spa di Belgia, tentunya waktu yang ada akan dimanfaatkan untuk liburan dan mengembangkan performa mobil jelang GP Belgia, 24 Agustus mendatang.
 
"Segala hal akan dipertimbangkan, kami juga cukup senang dengan apa yang sudah kami perbuat. Tentunya kami di tiap lomba, mengharapkan yang terbaik, namun kali ini merupakan bulan Juli yang paling basah dalam sejarah Formula 1!," seru Domenicalli, sebagaimana disitat Gpupdate.net, Senin (1/8/2011).
 
"Saya tak tahu jika itu masalahnya, tapi faktanya tiga seri terakhir telah kami jalani di kondisi yang tak pas untuk kami. Tapi, meraih podium di beberapa seri terakhir membuat kami tetap positif dan kami menyadari kami belum puas akan itu. Saya percaya dan yakin, setelah jeda musim panas, kami akan menggapai hasil yang menyenangkan," lanjutnya.
 
Domenicalli juga menyadari, di tiga seri terakhir, sang pemuncak, Sebastian Vettel, gagal menang. Hal ini akan memanaskan persaingan lagi. Tentunya, Ferrari juga tetap akan fokus pada performa sendiri, jelang GP Belgia akhir bulan ini.
 
"Persaingan sekarang mulai terbuka melawan Vettel, tapi kami akan melanjutkan perjuangan demi gelar, sampai secara matematis sudah mustahil. Saat ini kami akan mulai bekerja keras pekan depan, sebelum jeda musim panas berakhir, tentunya akan jadi persiapan yang matang untuk GP Belgia," tutup Domenicalli.

(raw)

BOLOGNA - Ducati bisa dikatakan gagal menjalani paruh pertama musim balap MotoGP 2011 dengan baik. Persiapan yang buruk di awal musim disinyalir menjadi biang kegagalan tim pabrikan Italia ini.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Direktur proyek MotoGP, Alessandro Cicognani. Menurutnya, kegagalan timnya bersaing dengan sejumlah rival disebabkan karena persiapan tim yang tidak ideal, menyusul kegagalan tim meningkatkan performa motor di musim sebelumnya (2010).

Bergabungnya Valentino Rossi di akhir musim, juga dinilai tidak memberikan kontribusi signifikan. Pasalnya, pembalap berjuluk The Doctor datang dengan membawa cedera yang membuatnya harus membagi waktu antara memulihkan cedera dan membantu mengembangkan motor. Sementara itu, satu pembalap lainnya, Nicky Hayden juga masih kesulitan menjinakkan ganasnya power Desmosedici GP10.

Dengan persiapan yang tidak ideal, Ducati pun gagal menyaingi dua rival terberatnya Repsol Honda dan Yamaha Racing yang justru sangat kompetitif. Tercatat, dari 10 seri yang telah dilakoni musim ini, Ducati hanya mampu bersaing di papan tengah dan hanya dua kali berhasil naik podium (itu pun hanya podium tiga).

"Bisa dikatakan kami mengawalinya dengan sulit. Kami mengharapkan hasil yang jauh lebih baik. Namun, kami mengalami masalah pelik sejak awal. Valentino (Rossi) datang dengan kondisi sedang memulihkan cedera bahunya. Dan Nicky Hayden masih kesulitan beradaptasi dengan motor," ujar Cicognani sebagaimana dikutip MCN, Senin (1/8/2011).

"Lalu, kami sempat tampil bagus, terutama raihan podium pertama di Jerez bersama Nicky (Hayden). Lalu, di Le Mans di mana Vale juga sukses naik podium. Tapi, kemudian kami kembali mengalami masa sulit. Meski saat ini kami merasa telah kembali ke jalur yang tepat," sambungnya.

Kini, Ducati punya waktu sekira tiga pekan untuk mempersiapkan diri lebih baik sebelum dimulainya paruh kedua di seri MotoGP Brno, Republik Ceska, 14 Agustus mendatang. Dengan waktu jeda sekira dua pekan, Cicognani pun berharap seluruh awak tim dan pembalapnya bekerja sama membangun motor yang kompetitif di paruh kedua musim ini.

"Ekspektasi kami adalah untuk terus berkembang, dari hari ke hari, balapan demi balapan dan kami ingin bersaing untuk meraih kemenangan. Kami akan bekerja keras di setiap waktu demi mencapai target ini. Untuk saat ini, satu-satunya hal yang bisa kami lakukan adalah bekerja keras," tutupnya.
(acf)