REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG - Tes event SEA Games ke-26 untuk cabang olahraga atletik terancam molor dari jadwal semula. Ini karena peralatan foto finish belum tersedia.

"Peralatan foto finish lagi dipesan di Malaysia dan nanti akan datang serentak dengan jam digital merek Olimpic pada pertengahan Oktober mendatang. Padahal, tes event direncanakan pada 21-28 September ini. Jadi, bisa-bisa diundur pelaksanaannya" kata Manajer Proyek PT Prambanan Dwi Paka, Tejo Kuncoro, di Palembang, Ahad (11/9).

Menurut Tejo, peralatan foto finish menjadi keharusan dalam suatu event berskala internasional. "Suatu rekor yang tercipta baru diakui dunia apabila event tersebut berstandarkan internasional atau memiliki peralatan seperti foto finish. Jadi, tidak mungkin menggelar tes event SEA Games tanpa foto finish," ujar dia pula.

Dia pun menyarankan kepada Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) untuk berupaya meminjam ke Pengprov DKI Jakarta atau Riau. "Salah satu cara agar tes event tetap dilaksanakan sesuai jadwal adalah dengan meminjam peralatan milik DKI Jakarta atau Riau. Tapi, semua kami serahkan kepada PB PASI. Pada prinsipnya, venue telah siap dipakai pada akhir September ini," kata dia.

Ia menerangkan, venue atletik berupa stadion dengan delapan lintasan, dan stadion pemanasan dengan enam lintasan. "Untuk stadion dengan delapan lintasan sudah rampung hampir seratus persen, sedangkan stadion pemanasan masih dalam pengerjaan," kata dia lagi.

Tejo menambahkan, pemasangan karet sintetis pada lintasan itu dilakukan oleh tenaga ahli dari Hongkong. "Nanti pemasangan foto finish dan jam digital juga akan dilakukan oleh tenaga kerja dari Hongkong, setelah menyelesaikan pengerjaan lintasan," ujar dia.

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG - Sebanyak enam negara telah memastikan keikutsertaan dalam nomor bridge di SEA Games ke-26 di Indonesia. Pelaksanaan pertandingan berlangsung di Palembang pada 11-22 November 2011.

"Ada enam negara yang sudah memberikan konfirmasi kepada pihak panitia, yakni Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Indonesia selaku tuan rumah," kata Ketua Bidang Teknik Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia, Joto Then, di Palembang, Ahad (11/9).

Namun, menurut dia, pihak panitia masih meragukan keseriusan Vietnam untuk ikut serta. "Yang kami ragukan hanya Vietnam, apa benar mereka akan ikut serta. Ini mengingat selama ini tidak ada perwakilan dari Vietnam dalam berbagai kejuaraan tingkat Asia.''

Pihaknya akan melakukan konfirmasi ulang dengan Vietnam mengingat cabang olahraga bridge untuk kali pertama digelar pada SEA Games. "Kami ragu, dari mana mereka mendapatkan atlet, karena setahu kami olahraga bridge tidak berkembang di sana. Nanti pada 'last minute' kami akan tanya lagi," ujar dia pula.

Dia mengungkapkan, pada SEA Games ke-26 nanti, Indonesia menargetkan lima medali emas dari sembilan nomor yang dipertandingkan. Timnas Indonesia juga optimistis meraih gelar juara umum pada cabang olahraga bridge.

"Untuk di Asia Tenggra, bisa dikatakan Indonesia adalah yang terbaik. Saingan antara lain Singapura dan Malaysia. Tapi, pada kenyataannya dua negara itu masih di bawah Indonesia," kata dia. "Malahan beregu senior putra Indonesia pernah menjadi runner up pada Kejuaraan Dunia. Selain itu, karena SEA Games digelar di Indonesia, maka target juara umum menjadi suatu keharusan."