ANTARA - Olahraga

sumber :-

ANTARA - Olahraga


Suporter Inggris dipenjara atas kasus pembunuhan

Posted: 21 Dec 2011 08:54 AM PST

Ilustrasi . (flickr.com/photos/alancleaver)

Berita Terkait

Video

London (ANTARA News) - Seorang suporter Inggris yang membunuh seorang fans Wales pada perkelahian di luar Stadion Wembley pada Rabu, dijatuhi hukuman penjara tiga tahun.

Michael Dye (44), meninggal akibat menerima satu pukulan `mematikan` dari Ian Mytton (41), yang merupakan ayah tiga anak, sesaat sebelum Inggris melakoni pertandingan kualifikasi Euro 2012 pada 6 September.

Jaksa penuntut mengatakan pada Old Bailey, bahwa Dye menderita kerusakan otak yang masif dan retakan di tengkorak, setelah berkelahi dengan Mytton, 25 menit sebelum pertandingan dimulai.

Mytton telah mengakui kesalahannya atas pembunuhan tersebut, dan menangis di pengadilan ketika hukumannya dibacakan.

"Seperti yang anda sebutkan pada surat untukku - dua orang, Michael Dye dan saya sendiri hanya pergi ke pertandingan sepak bola, salah satu dari kami kehilangan hidupnya, dan salah satunya lagi harus berakhir di penjara dengan menyedihkan - dan saya akan setuju dengan hal itu," demikian dibacakan oleh Hakim Stephen Kramer kepada Mytton.

"Ini adalah tragedi, sebagian besar dari kami adalah keluarga dan teman-teman Michael Dye," kata sang hakim. "Mereka kehilangan suami, saudara, ayah, dan seorang teman." (RF/I015)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Andre Ayew berpeluang samai prestasi ayahnya

Posted: 21 Dec 2011 08:27 AM PST

Johannesburg (ANTARA News) - Sejarah akan tercipta pada pemilihan pemain terbaik Afrika di Accra pada Kamis (22/12), jika gelandang Marseille dan Ghana, Andre Ayew, dapat memenangi jajak pendapat.

Jika ia terpilih, maka akan tercipta untuk pertama kalinya kesuksesan ayah dan anak pada ajang tahunan tersebut, karena ayahnya, Abedi `Pele` Ayew juga pernah menjadi pemain terbaik Afrika selama tiga tahun berturut-turut, dari 1991 sampai 1993.

Ayew dan gelandang Pantai Gading, Yaya Toure, difavoritkan memenangi penghargaan yang tahun lalu menjadi milik penyerang internasional Kamerun, Samuel Eto`o. Tahun lalu, Eto`o meraih penghargaan tersebut untuk keempat kalinya.

Eto`o, yang sekarang bermain di klub Rusia, Anzhi Makhachkala, sempat masuk dalam nominasi pemain terbaik Afrika tahun ini, tetapi pada Rabu, namanya disingkirkan bersama penyerang Senegal dan Lille, Moussa Sow, membuat gelandang Mali dan Barcelona, Seydou Keita, menjadi nominator ketiga.

Ayew (21), yang merupakan salah satu dari tiga putra `Pele` Afrika yang mewakili Ghana, telah memenangi pemain terbaik Afrika versi BBC, namun tidak ada garansi kalau namanya akan disebut di panggung ruang perjamuan State House sebagai pemenang penghargaan individual tertinggi Konfederasi Sepak bola Afrika (CAF).

Hanya tiga dari 11 peraih penghargaan BBC - Patrick Mboma dari Kamerun, El Hadji Diouf dari Senegal, dan Didier Drogba dari Pantai Gading - yang mampu `mengawinkan` gelar tersebut dengan penghargaan serupa dari CAF.

Ayew membantu Marseille menutup Liga Prancis dengan duduk di peringkat kedua, memenangi Piala Liga dan Piala Super, serta pada pekan ini telah menandatangani perpanjangan kontrak yang akan membuat dirinya tetap bermain di klub Selatan Prancis tersebut untuk empat tahun ke depan.

Ia juga merupakan pemain pilihan pertama di tim `Bintang Hitam` Ghana, yang bersama Pantai Gading menjadi favorit untuk menjuarai Piala Afrika, yang akan dimulai pada 21 Januari di Gabon dan Guinea Equatorial.

Toure, adik kandung bek Manchester City, Kolo, bermain sangat baik di klub tersebut setelah pindah dari Barcelona. Ia juga mencetak beberapa gol penting bagi The Citizens pada musim ini.

Di antara gol-gol penting Toure adalah gol saat mengalahkan Manchester United di semifinal Piala FA, dan gol ke gawang Stoke City di partai final, yang mengakhiri puasa gelar City selama bertahun-tahun.

Juara Spanyol, Eropa, dan Dunia, Barcelona, masih sangat membutuhkan pengaruh Keita, dan ia juga mampu membuat perbedaan bersama pelatih timnas, Alain Giresse, untuk membantu Mali mencapai putaran final Piala Afrika untuk ketiga kalinya.

Tim kejutan yang lolos dari kualifikasi Piala Afrika, Bostwana dan Niger, menjadi kandidat tim terbaik, dan akan sulit memilih salah satu dari Harouna Doula dari Niger, Nabil Maaloul yang melatih klub juara Afrika, Esperance, dan Stanley Tshosane dari Bostwana, sebagai pelatih terbaik.  (RF/I015)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan