Republika Online |
Rodwell Kubur Impian Tampil di Euro 2012 Posted: 11 Apr 2012 01:06 AM PDT REPUBLIKA.CO.ID, Mimpi Jack Rodwell untuk bermain dengan tim nasional Inggris dalam ajang Piala Eropa 2012 Polandia-Ukraina, harus pupus setelah cedera yang dideritanya tak kunjung sembuh. Pemain keluaran akademi Everton ini bermain memukau saat turun membela The Three Lion saat bertemu Spanyol dan Swedia. Sehingga dijagokan masuk skuad St.George Cross untuk Piala Eropa dan Olimpiade London 2012. Pemain 21 tahun ini belum turun ke lapangan dalam satu bulan terkahir untuk membela Everton, karen menderita cedera hamstring. Rodwell pertama kali menderita cedera hamstring saat membele the Three Lions menghadapi Swedia pada Desember. Hampir pulih dari cedera pertamanya, masalah //hamstringnya kembali menghampiri Rodwell saat mengalami satu robekan dalam sesi latihan pada Sabtu (7/4). Manajer David Moyes menyarankan anak asuhannya untuk melupakan turnamen antar negar-negara Eropa, dan menyarankannya untuk menemui dokter spesialis milik klub Bayern Muenchen, Hans Wilhelm Muller Wohlfahrt. "Dia kemungkinan melawatkan enam bulan sejak sekarang dengan cedera hamstring. Akan sangat sulit bagi Jack sekarang," ujar Moyes dikutip dari The Sun, Rabu (11/4). Pernyataan Moyes menguatkan kemungkinan Rodwell tidak akan mengenakan kostum biru The Toffees hingga akhir musim ini. Musim ini Rodwell hanya lima kali tampil membela Everton. |
PSSI Versi KPSI Curhat Konflik Sepak Bola ke Menpora Posted: 11 Apr 2012 12:19 AM PDT REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI versi KPSI bertatap muka dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng di kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (11/4). Kedatangan PSSI versi KPSI ke kantor Kemenpora ini salah satunya untuk membahas konflik yang tengah terjadi antara PSSI KPSI versus PSSI pimpinan Djohar Arifin. "Saya menerima dan mendengar berbagai macam keterangan, laporan, masukan atau pikiran dari KPSI mengenai situasi persepakbolaan di tanah air dari konteks KPSI," kata Menpora Andi Mallarangeng. Kendati Kemenpora hanya mengakui PSSI pimpinan Djohar Arifin, Andi menuturkan pihaknya juga menghormati keberadaan KPSI. Saat ini, ujar Andi, Kemenpora sejalan dengan sikap Federasi Sepak bola Internasional (FIFA) yang menganggap PSSI pimpinan Djohar Arifin yang sah keberadaannya. "Bagi pemerintah tentu saja hanya ada satu PSSI yaitu yang diakui FIFA. Siapa pun yang diakui FIFA itulah yang kita akui, pemerintah akan menyesuaikan diri," lugas Andi. Jika saat ini FIFA mengakui PSSI pimpinan Djohar Arifin yang sah, lantas kemudian mengubah pendapat atau kebijakan bahwa KPSI yang sah, Andi menyampaikan Kemenpora akan mengikuti. Kemenpora, tegas Andi, akan melihat apa keputusan task force yang dikirim khusus FIFA untuk menginvestigasi kisruh KPSI versus PSSI. Dikatakan Andi, pihaknya berharap task force dan ESCO FIFA bisa melahirkan keputusan yang jelas. Andi juga mengharapkan proses rekonsiliasi KPSI-PSSI bisa kelar sesuai batas waktu yang ditentukan FIFA per tanggal 15 Juni 2012. "Tanggal 15 Juni (2012), hari itu diharapkan menjadi tonggak atau patokan rekonsiliasi final sepak bola di Indonesia. Kita semua sudah "capek" mengurusi masalah pengurus, kita ingin mengurusi sepak bola terutama usia dini," papar Andi. Di kesempatan yang sama, Ketua Umum PSSI versi KPSI La Nyala Matalitti, meyakini pihaknya akan diterima oleh FIFA. "Tanggal 24-25 Mei (2012) akan diputuskan oleh task force, apakah PSSI pimpinan Djohar Arifin atau KPSI yang akan diakui. Tapi, saya yakin kami diakui," lugasnya. Sebagai pimpinan KPSI, La Nyala menyampaikan dirinya akan menjelaskan kepada task force terkait PSSI versi Djohar Arifin yang tidak legitimasi lagi. Itu tugas saya untuk menyampaikan ke mereka, ujar La Nyala. |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Sepakbola RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan