MADRID, KOMPAS.com - Tragis! Tampil di kandang sendiri, Stadion Santiago Bernabeu dalam lanjutan Liga BBVA, Sabtu atau Minggu (3/4/2011) dini hari WIB, Real Madrid tmbang dan dipaksa menyerah 0-1.

Hasil ini membuat Madrid semakin jauh dari gelar juara. Meski tetap berada di peringkat kedua, namun jaraknya dari Barcelona yang memimpin klasemen bisa semakin jauh. Madrid baru mengoleksi 73 poin atau terpaut lima angka dari Barcelona. Jarak itu bisa semakin jauh jika Barcelona mampu mengalahkan Villarreal.

Pelatih Real Madrid, Jose Mourinho, terpaksa mengandalkan Emmanuel Adebayor dan Mesut Oezil di lini depan setelah Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema cedera. Hal itu tidak mengurangi daya gempur tim tuan rumah.

Angel Di Maria hampir mengoyak gawang Gijon pada menit keenam. Menguasai umpan dari Sami Khedira, Di Maria langsung melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti. Apes bagi Madrid, tembakan gelandang asal Argentina itu masih mampu diblok oleh kiper Juan Pablo Colinas.

Adebayor juga sempat membukukan peluang emas pada menit ke-32. Berawal dari umpan silang yang dilepaskan Khedira, Adebayor menanduk bola ke tengah gawang. Namun, Colinas kembali sukses menyelamatkan gawangnya dengan menepis tandukan penyerang asal Togo itu.

Madrid semakin penasaran. Iker Casillas dan kawan-kawan terus berusaha membongkar pertahanan tamunya. Apa daya beberapa peluang yang tercipta gagal dimaksimalkan sehingga Madrid harus bermain imbang tanpa gol pada babak pertama.

Tak ingin kehilangan poin penuh, Mourinho melakukan perubahan di babak kedua. Pelatih asal Portugal itu memasukkan Gonzalo Higuain untuk mengganti Granero pada menit ke-57.

Baru tiga menit berada di lapangan, Higuain nyaris membobol gawang Gijon. Peluang itu berawal dari umpan dari Di Maria. Kemudian, Higuan menggiring bola ke kotak penalti sebelum melepaskan tembakan keras. Apes, tembakan penyerang asal Argentina itu masih bisa dimentahkan oleh Colinas.

Pada menit ke-64, giliran Adebayor yang melepaskan ancaman lewat tandukannya. Sial bagi Madrid, tandukan mantan penyerang Arsenal itu masih melayang tinggi di atas mistar Colinas.   

Di saat usahanya belum membuahkan hasil, Madrid justu kebobolan. Pada menit ke-79, Miguel De Las Cuevas sukses menggetarkan gawang Madrid setelah memaksimalkan umpan yang dilepaskan Nacho Cases dari sayap kiri. Dari jarak agak jauh, dia melepaskan tendangan keras ke pojok kanan bawah gawang Madrid, tanpa bisa dihadang kiper Iker Casillas.

Madrid langsung meningkatkan intensitas serangannya. Khedira nyaris mencetak gol balasan memanfaatkan kemelut di depan gawang. Tembakan gelandang asal Jerman itu mampu dimentahkan oleh Colinas. Setelah itu, mereka terus mengurung Gijon. Sayang, mereka gagal mencetak gol dan terpaksa tunduk di depan publiknya sendiri.

Susunan Pemain

Real Madrid: Iker Casillas; Ricardo Carvalho, Raúl Albiol, Álvaro Arbeloa (Pepe 70), Sergio Ramos; Sami Khedira, Lassana Diarra, Esteban Graneron (Gonzalo Higuain 57), Ángel Di María (Canales 70); Emmanuel Adebayor, Mesut Oezil

Sporting Gijon: Juan Pablo Colinas; Alberto Botía, Ivan Soto, Roberto Canella (Jose Angel 6), Alberto Ramos; Nacho Cases, Alberto Rivera, Miguel de las Cuevas, Nacho Novo; David Barral, André Castro (Sebastian Eguren 89) 

WEST BROM, KOMPAS.com - Manajer Liverpool, Kenny Dalglish, mengaku heran dengan keputusan wasit yang memberikan penalti kedua untuk timnya dalam laga melawan West Brom Albion, Sabtu (2/4/2011).

Dalam laga yang berkesudahan 2-1 untuk kemenangan West Brom tersebut, Liverpool mendapat dua hukuman penalti. Penalti pertama diberikan wasit karena bek Liverpool, Sotiris Kyrgiakos melanggar striker West Brom, Peter Odemwingie di kotak penalti pada menit ke-63. Sementara penalti kedua diberikan pada menit ke-88. Kali ini giliran kiper Liverpool, Pepe Reina yang melanggar Odemwingie.

Dalglish mengaku tidak mempermasalahkan penalti pertama tuan rumah karena memang murni pelanggaran dan keputusan itu diberikan berdasarkan pengamatan wasit. Dalglish hanya memprotes penalti kedua West Brom.

Menurutnya, sebelum Odemwingie dilanggar oleh Reina, striker asal Nigeria itu sudah terlebih dulu melanggar Kyrgiakos. Yang membuat Dalglish tak habis pikir, penalti diberikan setelah hakim garis yang menentukan hal itu, bukan wasit.

"Penalti yang kedua, Soto kurang beruntung. Dia dilanggar di luar kotak penalti. Ada keputusan yang bisa Anda bisa diskusikan. Satu hal yang ingin saya katakan tentang penalti adalah yang satu diberikan oleh wasit, dan satu lagi diberikan oleh hakim garis," cetusnya.

"Jika mereka mengatakan kepada kami kapan hakim garus mengambil alih wewenang wasit, maka kami akan mengerti. Kami punya keuntungan dari hal ini dua pekan lalu di Sunderland dan saya tak tahu kenapa. Dua pekan setelahnya saya tetap tak mengerti kenapa," tegasnya lagi.

Ia menambahkan, "Saya tahu hakim garis ada untuk menjadi asisten wasit. Tapi saya pikir sangat penting untuk mereka memberi tahu kami kapan hakim garis bisa menggantikan wasit. Komunikasi akan selalu baik. Tapi kami tak bisa mendikte keputusan wasit. Ada hal yang menbuat kami senang dan ada yang tidak." (LIV)